Allah SWT berfirman,

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?[1] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,[2] yang memberatkan punggungmu?[3] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.[4] Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,[5] Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.[6] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,[7] dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.[8]”

TAFSIR

1- Allah SWT berfirman untuk mengungkapkan nikmat yang telah diberikan kepada RasulNya, Muhammad SAW; bukankah dadamu itu sebagai tempat syariat agama dan dakwah kepada Allah SWT, sehingga kamu memiliki akhlak yang mulia, cenderung kepada akhirat, dan mudah melakukan kebaikan. Dadamu benar-benar menjadi lapang dan tidak sempit, serta tunduk untuk mengikuti setiap kebaikan.

2. Dan telah Kami gugurkan kesalahanmu
3. Yang telah memberatkan punggungmu. Kami telah mengampuni kesalahanmu yang terdahulu dan yang akan datang

4. Telah Kami tinggikan derajatmu serta Kami jadikan bagimu pujian bagus nan tinggi ynang belum pernah didapat oleh seorang pun dari makhluk. Maka ketika disebut Allah SWT, disebut pula Rasulullah SAW, seperti ketika berikrar masuk Islam, di dalam azan dan iqamah, khutbah-khutbah dan masih banyak lagi saat-saat di mana Allah tinggikan sebutan Rasul, Muhammad SAW.

Dan beliau di hati umatnya, mendapatkan kecintaan dan penghormatan yang juga tidak dimiliki oleh siapa pun selain Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kepada beliau balasan yang terbaik atas jasanya kepada umatnya.

5. Kemudian Allah SWT memberikan berita gembira besar kepada nabiNya, Muhammad SAW, bahwa setiap dia mendapatkan kesulitan, maka kemudahan pasti mengikutinya.

6. Kemudian hal itu ditegaskan dengan diulangiNya berita gembira itu. Ini menunjukkan bahwa kemudahan pasti akan mengikuti kesulitan dan mengalahkannya, sebesar apa pun kesulitan itu.

7. Lalu Allah SWT menyuruh pertama kepada RasulNya, kemudian orang-orang mukmin yang menjadi pengikutnya untuk bersyukur kepadaNya dan menunaikan hak-hak nikmatNya, Dia berfirman, jika kamu telah selesai dari kesibukan-kesibukanmu dan jiwamu sudah lapang, maka bergegaslah untuk beribadah dan berdoa.

8. Dan mintalah kepada Rabbmu semata untuk mencapai setiap yang kamu sukai dari kebaikan dunia dan akhirat. Dan menghadaplah kepadaNya saja, bukan kepada yang lain, sembari yakin bahwa Dia akan mengabulkan segala permintaanmu. Dan dalam posisimu berdoa seperti ini, rasakanlah akan keagungan dan kemurahanNya, sekaligus kefakiran serta kebutuhanmu di sisi yang lain. Janganlah kamu menjadi seperti orang yang jika telah selesai dari satu kesibukan lantas kemudian bermain-main dan berpaling dari Rabbnya serta tidak lagi mengingatNya, jika begitu maka kamu termasuk orang-orang yang merugi.

Ya Allah, bantulah kami untuk bisa selalu ingat, bersyukur, dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepadaMu.

(SUMBER: at-Tafsir al-Yasir karya Yusuf bin Muhammad bin Ibrahim al-Owaid)