KADO UNTUK ORANG-ORANG SHALIH

Keutamaan Dzikir
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala semata, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada penutup para nabi dan rasul shallallahu’alaihi wasallam, amma ba’du.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS.al-Baqarah: 152 )

Juga firman-Nya, artinya, “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah subhanahu wata’ala, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzab: 35 )

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Permisalan orang yang berdzikir (mengingat) Rabb-nya dan orang yang tidak berdzikir, seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Beliau juga bersabda: “Aku sesuai dengan (tergantung) hamba-Ku dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam dirinya Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku dan jika ia menyebut-Ku dalam suatu majelis, maka Aku akan menyebutnya dalam majelis yang lebih baik dari majelis itu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Al-Imam Ibnul Qayyim berkata, “Dzikir memiliki lebih dari seratus faidah,

  • Dzikir dapat mengusir, menundukkan dan membuat setan kecewa.
  • Dzikir diridhai oleh Yang Maha Pengasih.
  • Dzikir bisa mendatangkan rizqi.
  • Dzikir dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan dari hati.
  • Dzikir menimbulkan rasa gembira, riang, dan lapang dalam hati.
  • Dzikir memberi cahaya pada wajah dan hati.
  • Dzikir bisa menghapus dosa dan menghilangkannya.
  • Jika seorang hamba mengingat Allah subhanahu wata’ala pada waktu senang, maka Allah subhanahu wata’ala akan mengingatnya di waktu susah.
  • Faktor yang dapat menyibukkan lidah, sehingga terhindar dari perbuatan gibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), dusta, perkataan buruk dan batil.
  • Dzikir menghidupkan hati dan menguatkannya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan, bagaimana keadaan ikan jika tidak ada air?”

Keutamaan Shalawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam.

Ibnul Qayyim menyebutkan tiga puluh sembilan manfaat shalawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam, diantaranya:

  • Menjalankan perintah Allah, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-nya.” (QS. al-Ahzab: 56 )
  • Orang yang bershalawat pada beliau sekali, akan mendapatkan sepuluh kali shalawat dari Allah subhanahu wata’ala.
  • Diangkat derajatnya sepuluh tingkat, ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kesalahan.
  • Merupakan sebab mendapatkan syafa’at dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
  • Jika ia mendahulukan shalawat dalam do’anya, besar harapan do’anya dikabulkan.
  • Merupakan sebab dihapusnya dosa.
  • Merupakan faktor yang dapat mendekatkan seseorang pada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
  • Merupakan sebab diperolehnya shalawat dari Allah dan para malaikat.
  • Merupakan sebab dijawabnya salam oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam untuk orang yang bershalawat kepadanya.
  • Merupakan zakat dan penyuci bagi orang yang bershalawat.
  • Merupakan sebab kokohnya kaki ketika menapaki shirat.
  • Merupakan sebab terpenuhinya kebutuhan.

Dzikir Pagi dan Petang
(Dibaca setelah shalat Subuh dan setelah Ashar).

  • Membaca Ayat Kursi (QS. al-Baqarah: 255).[/isi]
    Artinya, “Allah, tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan haq) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluq-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (HR. an-Nasa-i dan ath-Thabrani dengan sanad yang baik).
    Juga diucapkan ketika akan tidur dan dapat melindungi diri dari syetan.
  • Membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, dibaca tiga kali, maka tiga surat ini akan mencukupinya dari segala sesuatu.
  • Membaca:

    اَللُّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَإِلَهَ إِلاَ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ، فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ). (رواه البخاري)

    “Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan haq), kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan-ku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia dengan perjanjianku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuper-buat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa, kecuali Engkau.”(HR. al-Bukhari).

    Barangsiapa yang membacanya pada pagi hari dan meninggal dunia sebelum sore hari, maka ia akan masuk surga dan begitu pula sorenya.

  • Membaca:

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اَللَّهُمَّ احْفِظْنِيْ مِنْ بَيْنَ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعِنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ). (أبو داود و ابن ماجه بسند صحيح).

    “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah tutuplah auratku (aibku) dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar aku tidak disambar dari bawah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).
    Juga diucapkan ketika akan tidur.

  • Membaca:

    أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذاَ الْيَوْمِ وَشَرَّ مَا بَعْدَهُ، رّبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبْرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فَي الْقَبْرِ). (رواه مسلم).

    “Kami telah memasuki waktu pagi dan segala kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadai dengan benar), kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada se-kutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon pada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan kejelakan di hari tua. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.” (HR. Muslim).

  • Di senja hari mengucapkan:

    أَمْسَيْنَا وَأَمْسَي المُلْكُ ِللهِ

    “Kami telah memasuki waktu sore dan segala kerajaan hanya milik Allah”,

    sebagai ganti dari kalimat,

    أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ

    “Kami telah memasuki waktu pagi dan segala kerajaan hanya milik Allah”.

  • Membaca:

    بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه بسند حسن)

    “Dengan menyebut nama Allah, yang tidak akan berbahaya apa saja yang ada di bumi dan di langit. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad dengan sanad hasan).

    Dibaca tiga kali, maka tidak akan ada yang dapat mencelakakannya hingga sore hari. Dan jika dibaca pada sore hari, maka tidak akan ada yang dapat mencelakakannya hingga pagi hari.

  • Membaca:

    أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (رواه أحمد و النسائي و والترمذي و ابن ماجه بإسناد صحيح)

    “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya.” (HR. Ahmad, an-Nasa-i, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
    Dibaca tiga kali dan dibaca juga ketika mampir di suatu tempat.

  • Membaca:

    ياَحَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلىَ نَفْسِيْ

    “Wahai Rabb yang Maha hidup, Wahai Rabb yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusan-ku dan jangan serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun.” (HR.al-Hakim, dan beliau menshahihkannya serta di sepakati oleh adz-Dzahabi).
    Diucapkan tiga kali pada sore hari saja.

Dzikir Sebelum Tidur

  • Membaca Ayat Kursi (QS. al-Baqarah ayat 255).
    Orang yang membacanya tidak akan didekati oleh syetan hingga pagi.
  • Dua ayat dari surat Al-Baqarah (QS. al-Baqarah ayat 285 dan 286).
    Barang siapa yang membaca keduanya pada malam hari, maka kedua ayat itu akan mencukupinya (dari segala bahaya).
  • Mengumpulkan kedua tangan, lalu ditiup dan dibacakan surat al-Ikhlash, surat al-Falaq dan surat an-Naas, kemudian dengan dua telapak tangan mengusap anggota tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan, dilakukan tiga kali. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
    Hal ini dapat menjaganya dari segala sesuatu.
  • Membaca surat al-Kafirun kemudian tidur setelah selesai membacanya di setiap malam. (HR. Pengarang kitab sunan yang tiga, Ibnu Hibban dan al-Hakim). Karena surat al-Kafirun adalah bentuk berlepas diri dari syirik.
  • Membaca:

    باِسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

    “Dengan nama-Mu (aku tidur), wahai Rabbku aku merebahkan tubuh-ku. Dan dengan nama-Mu pula aku bangun. Apabila Engkau mencabut nyawaku, berikanlah rahmat-Mu kepadanya. Dan apabila Engkau membiarkannya hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih, sebab mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan Allah.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)

  • Membaca:

    بِاسْمِكَ اَللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

    “Dengan nama-Mu, Aku mati dan hidup.” (HR. al-Bukhari)

    Apabila bangun dari tidur berdo’a,

    الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

    “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan setelah mewafatkanku dan hanya kepada-Nyalah kita kembali.” (HR. Al-Buhkari).
    Dibaca satu kali.

  • Mengucapkan, “Allahu Akbar (34 kali), subhaanallahi (33 kali), dan alhamdulillahi (33 kali).” (HR. al-Bukhari).
  • Membaca:

    اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَمَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ, آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

    “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, a-ku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena mengharap dan takut kepada-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan juga Nabi yang Engkau utus.” (HR. al-Bukhari). Apabila ia mati, maka ia mati dalam keadaan fitrah. Ini merupakan bacaan terakhir dibaca ketika akan tidur.

  • Membaca:

    اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيمِ, رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْئٍ, فَالِقَ اْلحَبِّ وَالنَّوَى, وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيلِ, وَالْفُرْقَانِ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْئٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ اْلبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْئٌ, اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ اْلفَقْرِ

    “Ya Allah, Rabb lagit yang tujuh dan Rabb ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Pembelah biji dan benih. Yang menurunkan Taurat, Injil, dan al-Qur-an. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu, Engkaulah yang memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang paling pertama, sehingga tidak ada sesuatu pun sebelum diri-Mu. Engkaulah Yang paling akhir, sehingga tidak ada sesuatupun setelah-Mu. Dan Engkaulah yang zhahir, sehingga tidak ada sesuatu yang mengungguli-Mu dan Eng-kaulah Yang bathin, sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersem-bunyi dari-Mu. Lunasilah hutang kami dan cukupilah kami dari kefakiran.” (HR. Muslim)

  • Diantara adab tidur: berwudhu, tidur dengan miring pada samping kanan dan meletakkan tangan kanan di bawah pipi.

Jangan lupa! Anda akan mendapatkan satu kebaikan untuk tiap huruf al-Qur’an yang anda baca. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dalam lafazh “bismillahirrahmanirrahim” ada 19 kebaikan, lalu dilipatgandakan menjadi 190 kebaikan, lantas berapa yang akan anda dapatkan dengan pengulangan dan hapalan?! Tepat sekali, ini merupakan sebuah kesempatan. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dikatakan kepada orang yang menghapal al-Qur’an (ketika masuk surga), “Bacalah, naiklah dan tartilkanlah sebagimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sungguh kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca”. (HR. at-Tirmidzi)

Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar diberi kesempatan menghapal Kitab-Nya dan membacanya dengan cara yang diridhai-Nya.

Dzikir Keluar Rumah & Menuju Masjid

بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakal pada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah”. (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أََزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجَهَلَ عَلَيَّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan, berbuat kesalahan atau disalahi, tergelincir atau digelincirkan orang, menganiaya atau dianiaya dan berbuat bodoh atau dibodohi”. (HR. Ahlus Sunan).

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَمِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَمِنْ خَلْفِي نُورًاوَاجْعَلْ لِي نُورًا

”Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di pengelihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku dan cahaya di belakangku serta kuatkanlah cahaya untukku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dzikir ke Luar & Masuk Masjid

  • Ketika masuk berdo’a,

    اَللَّهُمًّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

    ”Ya Allah, bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku.” (HR. Muslim)

  • Ketika ke luar berdo’a,

    اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

    “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon karunia-Mu.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Macam-macam cara mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala:

  • Dakwah kepada Allah subhanahu wata’ala,
    Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mengajak pada suatu petunjuk, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim dan Ibnu Hibban)
  • Membaca al-Qur’an,
    Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, sungguh al-Qur’an akan datang memberi syafaat bagi orang yang membacanya kelak di hari Kiamat.” (HR. Muslim)
  • Shalat Sunnah Rawatib
    Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,“Tidak ada seorang muslim pun yang shalat sunnah dua belas raka’at setiap hari, kecuali Allah akan membangun untuknya rumah di surga.” (HR. Muslim).

2 raka’at setelah Fajar (sebelum Subuh), 4 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelah Zhuhur, 2 raka’at setelah Maghrib dan 2 raka’at setelah Isya.

Do’a ketika Mengalami Kesusahan dan Kesedihan

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اْلعَظِيمُ اْلحَلِيمُ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيمِ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيمِ

“Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan Allah, yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan Allah, Rabb pemilik ‘Arsy yang agung. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Allah, Rabb langit dan Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.”

Kemudian mengucapkan,

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan hanya Engkau semata. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (HR. at-Tirmidzi)

Lalu mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

“Wahai Yang maha hidup dan Maha berdiri sendiri, dengan rahmatmu aku meminta pertolongan.” (HR. At-Tirmidzi)

Diucapkan ketika tertimpa kesusahan dan kesulitan.

اَللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ, نَاصِيَتِي بِيَدِكَ, مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ, عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ, أََسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ, سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَاِبكَ, أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا ِمنْ خَلْقِكَ, أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِِ اْلغَيْبِ عِنْدَكَ, أَنْ تَجْعَلَ اْلقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي, وَنُورَ صَدْرِي, وَجَلاَءَ حُزْنِي, وَذَهَابَ هَمِّي.

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam), dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa), ubun-ubunku berada di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku terhadap diriku dan ketetapan-Mu adil pada diriku. Aku memohon kepadamu dengan segala Nama yang men-jadi milik-Mu, yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluq-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadi-kan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, dan pelipur kesedihanku, serta penghilang dari kesusahanku.” (HR. Ahmad)
Dibaca ketika gelisah dan sedih

Ruqyah bagi Orang yang Mengeluh Sakit

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika merasa sakit berdo’a untuk dirinya al-Mu’awwidzaat (surat al-Falaq dan surat an-Naas) lalu meniup.
Ditanyakan kepada az-Zuhri, “Bagaimana beliau meniup?” Ia menjawab, “Beliau meniup pada kedua tangannya dan mengusap kedua tangan itu pada wajah.” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan, bismillah tiga kali, lalu ucapkan tujuh kali”,

أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أُحَاذِرُ

“Aku berlindung kepada Allah dan kepada kekuasaan-Nya dari apa yang aku rasakan dan kukhawatirkan.” (HR. Muslim).

Ruqyah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,.

Anas ketika meruqyah Tsabit berkata, “Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam?” Tsabit berkata, “Mau”. Anas lalu berdo’a,

اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ اْلبَأْسَ اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah Yang Maha menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas sakit sedikit pun.” (HR. al-Bukhari).