ALLAH SWT BERFIRMAN,

سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ ءَاتَيْنَاهُم مِّن ءَايَةٍ بَيِّنَةٍ وَمَن يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللهِ مِن بَعْدِ مَا جَآءَتْهُ فَإِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Tanyakanlah kepada bani Israil, ‘Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka.’ Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksaNya.” (Al-Baqarah: 211).

Tafsir Ayat :

Allah SWT berfirman, سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ ءَ اتَيْنَاهُم مِّن ءَ ايَةٍ بَيِّنَةٍ “Tanyakanlah kepada bani Israil, ‘Berapa banyaknya tanda-tanda (kebe-naran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka’.” Menunjukkan kepada al-Haq dan kebenaran para rasul, kemudian mereka meyakini dan mengetahuinya, namun mereka tidak mensyukuri nikmat tersebut yang seharusnya patut untuk disyukuri, bahkan me-reka mengingkarinya dan mengganti nikmat Allah dengan kekufur-an.

Oleh karena itu mereka berhak untuk mendapatkan hukuman dari Allah dan mengharamkan mereka dari pahalaNya. Dan Allah menyebut ingkar terhadap nikmatNya adalah sebagai bentuk peng-gantian nikmat Allah dengan kekufuran, karena barang siapa yang telah Allah berikan kenikmatan agama atau dunia kepadaNya, lalu dia tidak mensyukurinya dan tidak menunaikan kewajibannya, maka akan hilanglah darinya, dan berganti kekufuran dan kemak-siatan, akhirnya kekufuran itu menjadi pengganti nikmat. Adapun orang yang bersyukur kepada Allah SWT dan menunaikan kewajiban-nya, maka nikmat itu akan senantiasa tetap dan berkesinambu-ngan, bahkan Allah akan menambahkan kenikmatan itu baginya.

TAFSIR AYAT 212:

زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللهُ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di Hari Kiamat. Dan Allah memberi rizki kepada orang-orang yang dikehendakiNya tanpa batas.” (Al-Baqarah: 212)

Tafsir Ayat :

Allah SWT mengabarkan bahwa orang-orang yang kafir kepada Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-rasulNya, dan mereka tidak tunduk kepada syariatNya, mereka telah dihiasi dengan dunia, hingga nampak indah pada mata dan hati mereka dan mereka rela terhadapnya dan tenang disisinya, sehingga seluruh keinginan, kehendak dan perbuatan mereka adalah untuk mendapatkannya, mereka mencarinya, berjuang dalam merengkuhnya. Mereka meng-agungkannya dan mengagungkan orang yang bersekutu dengan mereka dalam perbuatan-perbuatan mereka, dan mereka menghina kaum mukminin dan mengejek mereka seraya berkata, “Apakah mereka itu yang Allah berikan karunia atas mereka di antara kami?”

Hal ini disebabkan lemahnya akal dan pemikiran mereka yang kerdil, karena sesungguhnya dunia itu adalah negeri ujian dan coba-an, di mana orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir akan memperoleh kesengsaraan, akan tetapi orang mukmin di dunia itu apabila tertimpa musibah niscaya dia akan bersabar dan meng-harap pahala, hingga Allah meringankan hal itu baginya karena keimanan dan kesabarannya yang tidak terdapat pada selainnya, namun kondisi yang sebenar-benarnya dan pengutamaan yang hakiki adalah pada negeri yang kekal, oleh karena itu Allah SWT berfirman, وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di Hari Kiamat “ orang-orang yang bertakwa berada pada derajat yang tertinggi seraya menikmati berbagai macam kenikmatan, kebahagiaan, kesenangan, kegirangan dan kegembiraan; sedangkan kaum kafir berada di bawah mereka pada serendah-ren-dahnya tingkatan, seraya mendapatkan siksa dengan segala macam siksaan, penghinaan, kesengsaraan yang abadi yang tidak ada ujung-nya. Ayat ini adalah hiburan bagi kaum mukminin dan kemalangan bagi kaum kafir.

Ketika rizki dunia dan akhirat tidaklah diperoleh kecuali dengan ketentuan Allah dan tidak akan pernah didapatkan kecuali dengan kehendak Allah, maka Allah berfirman, وَاللهُ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَاب
“Dan Allah memberi rizki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas” rizki duniawi diperoleh oleh orang mukmin maupun orang kafir, adapun rizki hati seperti ilmu, iman, kecintaan kepada Allah, takut kepadaNya, mengharapkanNya dan semacamnya, maka tidaklah diberikan kecuali kepada orang yang mencintai Allah.

(SUMBER: TAFSIR AS-SA’DI, PUSTAKA SAHIFA)