Perhatikanlah hikmah di balik penciptaan anggota tubuhmu! Ada yang berpasangan, ada yang hanya satu, ada yang berjumlah dua, ada yang berjumlah tiga dan ada yang berjumlah empat. Coba perhatikan hikmah yang tersembunyi di balik itu! Kepala, lisan, hidung dan zakar hanya diberkan satu saja. Sebab tidak ada gunanya diberikan lebih dari satu. Bayangkan saja bila misalnya ditambahkan kepala satu lagi tentu akan memberatkan tubuh tanpa ada fungsinya, karena seluruh alat panca indera yang dibutuhkannya telah terpasang lengkap di kepala.

Kalaulah seorang insan memiliki dua kepala,maka apabila ia berbicara, mendengar, mencium atau merasa dengan menggunakan satu kepala, tentunya kepala yang lain hanya diam tidak berfungsi sama sekali. Jika sekiranya ia berbicara satu pembicaraan, melihat pada satu fokus, mendengar satu suara dengan menggunakan kedua kepala itu sekaligus, maka yang berguna hanya satu saja, sementara yang satunya lagi tidak ada gunanya. Dan jika kedua kepala itu berselisih maka kondisi serta daya nalarnya akan kacau tidak karuan.

Demikian pula bila ia memiliki dua lidah dalam satu mulut, jika ia berbicara dengan menggunakan kedua lidah itu untuk satu pembicaraan maka yang berguna hanya sebuah saja. Begitu pula halnya jika ia berbicara dengan menggunakan sebuah lidah saja. Dan jika ia gunakan kedua lidah itu untuk dua pembicaraan yang berbeda tentu akan membingungkan pendengar, ia tidak tahu pembicaraan lidah yang mana yang harus didengar.

Demikian pula bila seorang insan memiliki dua hidung dan dua mulut, selain bentuknya juga jelek salah satu dari hidung dan mulut itu tidak ada gunanya. Berbeda dengan anggota tubuh yang diciptakan berpasangan, misalnya mata, telinga, bibir, tangan, kaki, betis, paha, pantat dan payudara. Hikmah di balik itu tentu sudah jelas dan mashlahatnya juga jelas. Keindahan dan kecantikan yang tampak padanya juga nyata. Sekiranya seorang insan hanya memiliki satu mata tentu bentuknya akan kelihatan jelek dan kurang sempurna. Demikian pulalah halnya dengan dua alis mata.

Adapun sepasang tangan, kaki, betis, dan paha tentunya anggota tubuh yang saling berpasangan ini sangat dibutuhkan oleh manusia, kebutuhan mereka hanya dapat dipenuhi dengannya. Tidakkah Anda lihat orang yang putus salah satu tangan atau kakinya? Coba Anda pererhatikan keadaannya! Betapa lemah dirinya. Kalaulah sekiranya tukang kayu, tukan jahit, pandai besi, tukang pembuat roti, tukang bangunan dan pekerja pabrik yang hanya dapat melakukan pekerjaannya dengan sepasang taangan ini terputus salah satu tangannya, sudah pasti pekerjaannya akan berantakan. Maka merupakan satu hikmah yang besar pemberian sepasang tangan dan kaki untuk pekerjaan semacam itu.

Demikian pula Allah memberikan sepasang bibir disebabkan kebutuhan manusia tidak akan terpenuhi kecuali dengannya. Banyak sekali kegunaan sepasang bibir ini, misalnya untuk berbicara, mencicipi, penutup mulut, keindahan, perhiasan, untuk mencium dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Adapun anggota tubuh yang diberikan tiga buah adalah dua dinding hidung dan satu penyangga di tengahnya. Pada pembahasan terdahulu kami telah menyebutkan hikmah di balik itu.

Adapun anggota tubuh yang diciptakan empat adalah mata kaki yang merupakan pusat bagi telapak kaki dann penyangganya. Mata kaki merupakan penguat dan penggerak bagi tapak kaki. Dan dengan kedua mata kaki itulah betis dapat dimanfaatkan dengan baik. Demikian pula pelupuk mata, banyak sekali hikmah di balik penciptaannya.

Merupakan hikmah dan kebijaksanaan Allah Yang Maha Agung menciptakan anggota-anggota tubuh itu dalam jumlah tertentu, bentuk tertentu dan keadaan tertentu pula. Sekiranya ditambah atau dikurangi, pastilah termasuk kecacatan jasmani. Oleh sebab itu, dapat kita temui seseorang yang memiliki anggota tubuh yang lebih atau kurang. Dan merupakan bukti kebijaksanaan Allah Subhanahu wa ta’ala ialah sekiranya Dia berkehendak niscaya akan menjadikan seluruh makhluknya dalam bentuk yang cacat seperti itu. Maka hendaklah orang yang normal menyadari kesempurnaan nikmat yang dikaruniakan kepadanya. Allah telah menciptakannya dalam keadaan normal tidak kurang satu apapun. Tidak ada anggota tubuh yang berlebih dan tidak dibutuhkan dan tidak ada pula yang kurang dari anggota tubuh yang ia butuhkan sebagaimana yang ia lihat pada orang-orang cacat.

Tentunya ia lebih patut untuk banyak-banyak bersyukur dan memuji Allah Subhanahu wa ta’ala dan menyadari bahwa kesempurnaannya itu bukanlah perkara alami semata. Namun semua itu merupakan kuasa dan ciptaan Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan rapi dan Dia-lah yang menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.

(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)