Arab Saudi mengumumkan pada hari Senin, larangan sementara mengimpor sayuran dari Uni Eropa karena takut terkontaminasi oleh bakteri “E. coli” yang mematikan.

Menteri Pertanian Saudi Dr. Fahd bin Abdulrahman Balghunaim menerangkan, bahwa penyetopan impor dari negara-negara Uni Eropa bersifat sementara mulai dari Rabu sampai benar-benar jelas visi tentang sumber-sumber pencemaran dan sejauh mana penyebarannya, serta melihat laporan-laporan perkembangan terbaru lainnya mengenai kesehatan dan epidemiologi pada tingkat Eropa

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian untuk peternakan hewan, Ir. Jaber Bin Mohammed asy-Syahri menerangkan, bahwa penyetopan impor datang melalui informasi yang ditinjau oleh para spesialis di kementrian dari website resmi Komisi Eropa dan Pusat Eropa untuk Pengendalian Penyakit dan European Food Safety, serta Organisasi Kesehatan Dunia (who).

Asy-Syahri berasumsi, bahwa dampak dari keputusan tersebut akan dibatasi ke pasar Saudi. Dia menunjukkan bahwa impor sayuran dari Eropa pun terbatas, dan hampir terbatas hanya pada dua negara, Belanda dan Perancis.

Semua pengiriman hewan, sayuran dan buah impor ke Kerajaan sedang diselidiki dan diperiksa di semua akses jalan, baik udara, laut maupun darat, dan tidak diperbolehkan masuk ke kerajaan kecuali setelah dipastikan bebas dari bakteri/penyakit dan berkualitas.

Perlu dicatat bahwa bakteri yang merajalela di Eropa sejauh ini telah menyebabkan kematian 22 orang di Jerman dan melukai lebih dari 2200 orang di berbagai bagian benua Eropa dalam dua minggu.

Negara Qatar telah memberlakukan larangan impor sementara atas produk, mentimun, tomat dan daun selada segar dari Spanyol, Jerman, karena takut tersebarnya wabah bakteri E. coli.

Lebanon juga telah menghentikan impor sayuran dari Eropa Jumat lalu, dan menegaskan bahwa tidak ada risiko/ kekhawatiran kekurangan pasokan sayur di pasar lokal, dimana pemenuhan permintaan dari dalam negeri dengan produksi local dan impor dari Suriah dan Yordania akan diprioritaskan dan diperbanyak.(itd/an)