Berkata al-Hafizh Ibnu katsir, “Jarak waktu antara Nuh dan Adam sepuluh qurun (generasi) sebagaimana di dalam hadits Abi Umamah

أن رجلا قال : يا رسول الله أنبي كان آدم ؟ قال : ( نعم مكلم ) قال : فكم كان بينه وبين نوح ؟ قال : ( عشرة قرون )

Bahwasanya seorang lelaki bertanya (kepada Nabi shallallahu ‘laihi wasam), “Wahai Rasulullah Apakah Adam Seorang Nabi? Beliau menjawab : “Ya dia mukallam (orang diajak bicara langsung oeleh Allah) dia bertannya lagi: “kemudian berapa jarak antara dia (Adam) dan Nuh? Beliau menjawab: “Sepuluh qurun (generasi).”

Takhrij:
HR. Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban Bab Bad’il Khalqi dari Zaid bin Salam dia menedengar Abu salam berkata, saya mendengar Abu Umamah berkata, “.., berkata Syua’ib al-Arnauth,” Isnadnya Shahih.

saya katakana (Ibnu Katsir) hadist ini berdasarkan Syarat Muslim dan dia tidak mengeluarkannya.”

Dan di dalam shahih al-Bukhari dari Ibnu Abbas dia berkata:

كان بين آدم و نوح :عشرة قرون كلهم على الإسلام

Artinya:”jarak antara Adam dan Nuh sepuluh Qurun semuanya ada diatas ajaran Islam.”

Ta’liq:
Berkata Sholah fathi Hilal, “Saya belum menemukan hadits (Ibnu Abbas ini) di dalam shahih al-Bukhari, dan telah mengeluarkan hadist semisal Ibnu Sa’ad (1/42) dari Ikrimah dari berkatanya (ibnu Abbas dan didalam isnadnya ada kelemahan (dhaif) sungguh penulis telah menisbatkan haidts ini kepada al-Hakim di dalam kitab tafsir (Ibnu Katsir), maka mungkin yang lebih benar (hadits ini) dialam shahih al-Hakim.

Maka apabila yang dimakasud dengan satu qurun itu seratus tahun- sebagaimana yang dipahami kebanya manusia,maka antara jarak antara keduannya mau tidak mau seribu tahun, akan tetapi tidak menapikan jaraknya lebih dari (sribu tahun) jika kita mengaitkannya dengan pandapat Ibnu Abbas,yang) mungkin diantara keduanyaada beberapa qurun terakhir yang mereka tidak berada diatas Islam, akan tetapi hadits Abi Umamah menunjukkan batasan yaitu hanya sepuluh qurun (generasi) dan Ibnu Abbas telah menambahkan kepada kami bahwasanya mereka semua ada diatas Islam.
Dan ini membanta pendapat yang diyakini para ahli sejarah dan selain mereka dari kalangan ahli kitab:(mereka berpendapat) bahwa Qabil dan Habil serta keturunannya mereka menyembah api.
Dan apabila yang dimaksud dengan qurun itu adalah suatu generasi dari manusia sebagaimana dalam firman Allah ta’ala,

وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ

Artinya: Dan berapa banya generasi setelah Nuh yang telah kami binasakan..”(QS. Al-Isra:16) dan juaga sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

خير الناس قرني

“Sebaik-baiknya generasi adalah generasiku.” Al-Hadits

Takhrij:
Diriwayatkan al-Bukhari no 6658, Muslim no 2533, dari hadits Ibnu Mas’ud secara marfu’ dan hadist memilik jalur lain.

Sungguh generasi sebelum Nuh diberi Umur yang sangat panjang, maka berdasarkan hal ini jarak antara Nabi Adam dan Nabi Nuh ribuan tahun, wallahu A’lam.

Maka, Secara umumNuh A’laihis-salam sesungguhnya dia diutus ketika Patung-patung dan para thagut mulai disembah, dan manusia mulai tergelincir di dalam keseatan dan kekufuran, kemudian Allah mengutusnya sebagai kasih sayang kepada para hamba maka denagan ini dia menjadi rasul yang pertama yang di utus kependuduk bumi, sebagai mana yang diucapkan aleh Ahli Mauqif pada hari kiamat.

Ta’liq:
berkata Sholah, “Hal ini(tentang perkataan Ahlu Mauqif) terdapat di dalam hadits Syafa’at yang sangat panjang , yang terdapat di dalam Shahihain dan selainnya dari Anas secara marfu’.

Penerjemah: Galih
Sumber: As-Shahih Al Muntaqa Min Qishashi Al-Anbiya