Bersamaan dengan penyelenggaraan pameran makanan internasional, Interfood 2011 di Kemayoran, Jakarta pada 1 Oktober 2011 lalu, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam dan didukung oleh Kristamedia Exhibition menggelar seminar dengan topik “Vietnam Business Matching Meeting”.

Seminar dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama membahas tentang potensi dan peluang bisnis halal antara Indonesia dengan Vietnam, dengan pembicara, antara lain Wakil Direktur LPPOM MUI Ir. Muti Arintawati, MSi., dan perwakilan dari kementerian perindustrian Vietnam Dao Ngoc Churong serta dibuka oleh Ambassador Extraordinary and Plenipontiary Vietnam, Nguyen Xuan Thuy.

Dalam sambutan pada sesi pertama, Dao Ngoc Churong mengatakan bahwa industri halal di Vietnam ditangani sendiri oleh para produsen dan eksportir yang akan memasuki pasar ekspor yang mempersyaratkan adanya sertifikat halal. Karena itu, ia meyakinkan bahwa kalangan industri dan eksportir di negaranya pasti akan memenuhi standar halal dari negara importir, termasuk Indonesia.

Dao Ngoc Churong menambahkan, bagi Vietnam, Indonesia merupakan mitra bisnis yang sangat strategis dalam industri makanan dan minuman. Oleh karena itu, pihaknya memberikan perhatian yang serius terhadap potensi pasar tersebut. Bahkan, seperti dikatakan Dao Ngoc Churong, hingga tahun 2015 pihaknya memasang target ekspor produk halal asal Vietnam ke Indonesia mencapai US$5 miliar.

Dalam pameran pangan Interfood 2011, Vietnam mengirimkan 23 delegasi perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, minuman, hingga teknologi pengolahannya.

Sementara itu, Muti Arintawati menjelaskan tentang peran dan tugas LPPOM MUI di bidang sertifikasi halal di Indonesia serta persyaratan yang harus dipenuhi jika perusahaan menginginkan sertifikasi halal. Hingga berita ini diturunkan, seminar sesi kedua belum berlangsung. (hdytllh)