Diantara Kaum Yasin yang beriman .

Dan firman Allah Ta’ala :

وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى{20}

“Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas” (QS. Yaasiin:20)
Yakni,untuk membantu para Rasul dan memperlihatkan keimanan kepada mereka.

قَالَ يَاقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ {20} اتَّبِعُوا مَن لاَّيَسْئَلُكُمْ أَجْرًا وَهُم مُّهْتَدُونَ {21}

“Dia berkata:”Hai kaumku ikutilah utusan-utusan itu ikutilah orang tiada minta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.Yaasiin:21)

Maksudnya, mereka menyeru kalian kepada kebenaran yang murni tanpa meeminta upah dan balasan. Kemudian utusan yang ketiga itu menyeru mereka untuk beribadah kepada Allah saja, dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta melarang mereka beribadah kepada selain-Nya, sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat di dunia dan juga di akhirat

.
إِنِّي إِذًا لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ {24}

“Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Yaasiin:24)

Yakni, (aku berada dalam kesesatan) jika aku tidak beribadah kepada Allah dan bahkan beribadah kepada selain Allah.Kemudian kepada Rasul, dia mengatakan:

إِنِّي ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ {25}

“Sesungguhnya aku telah beriman kepada Rabbmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.” (QS. Yaasiin:25)

Ada yang berpendapat:”Maksudnya, dengarkanlah ucapanku dan jadilah kalian saksi bagiku di hadapan Rabb kalian.”Dan ada pula yang mengatakan :”Artinya, dengarkanlah, hai kaumku keimananku kepada Rasul-Rasul Allah secara terang-terangan.”Pada saat itu mereka membunuhnya.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: Dia menasihati kaumnya semasa hidupnya dengan mengatakan:

قَالَ يَاقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ {20}

”Dia berkata:”Hai kaumku ikutilah utusan-utusan itu” (QS. Yaasiin:20)

Dan sepeninggalnya,dalam ucapannya:

قَالَ يَالَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ {26} بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ {27}

“.Dia berkata:”Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,apa yang menyebabkan Rabbku memberikan ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”. (QS.Yaasiin:27)

Qatadah mengatakan:”Engkau tidak mendapati seorang mukmin kecuali dia itu tulus (dalam memberi nasehat),dan engkau tidak mendapatinya sebagai penipu.”Dan ketika dia melihat (dengan mataa kepalanya sendiri) apa yang Allah berikan kepadanya berupa kemuliaan dia berkata :

يَالَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ {26} بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ {27}

“Dia berkata:”Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,apa yang menyebabkan Rabbku memberikan ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”. (QS.Yaasiin:27)

Demi Allah dia sangat berharap seandainya kaumnya mengetahui apa yang dia lihat berupa kemurahan Allah Ta’ala.
Lebih lanjut, Qatadah mengemukakan:”Demi Allah, Allah tidak mencaci kaumnya setelah mereka membunuhnya.Allah berfirman:

إِن كَانَتْ إِلاَّ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ {29}

Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (QSYaasiin :29)

Kebinasaan kaum Yasin.
Dan firman Allah Ta’ala:

وَمَآأَنزَلْنَا عَلَى قَوْمِهِ مِن بَعْدِهِ مِن جُندٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ {28}

“Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.” (QS.Yaasiin:28)

Artinya, dalam menuntut balas kepada mereka, Kami (Allah) tidak perlu menurunkan kepada mereka bala tentara dari kangit.

إِن كَانَتْ إِلاَّ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ {29}

Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (QSYaasiin :29)

Para ahli tafsir mengatakan:”Allah Ta’ala mengutus kepada mereka Malaikat Jibril ‘alaihissalam, lalu dia membuka pintu gerbang negeri mereka seraya berteriak dengan satu kali teriakan, maka seketika itu juga mereka mati. Maksudnya, mereka tiada dapat bersuara dan bergerak, dan tidak seorang pun dari mereka yang tersisa.

Semuanya itu menunjukan, bahwasanya negeri itu bukanlah negeri Anthakiyyah, sebab mereka dibinasakan karena peilaku mereka yang mendustakan Rasul-Rasul Allah yang diutus kepada mereka. Sedangkan penduduk Anthakiyyah itu beriman dan mengikuti para utusan Al-Masihyang berasal dari kalangan orang-orang yang setia kepadanya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa Anthakiyyah adalah kota yang pertama kali beriman kepada al-Masih.Wallahu a’lam.(sumber: kisah shahih teladan para Nabi,pustaka Imam Syafi’ihal 498-500,tafsir Ibnu Katsir (arab)hal.750 dengan sedikit perubahan oleh Abu Yusuf)