Pengantar

Segala puji hanya milik Allah Pemilik syariat yang sempurna. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada kekasih yang mulia Nabi Muhammad, keluarga, shahabat dan para pengikutnya dengan baik hingga hari Kiamat.

Allah telah menetapkan syariat tentang hijab baik di dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah untuk melindungi hamba-hamba-Nya baik laki-laki maupun perempuan agar tidak terpuruk ke dalam lembah yang hina dan nista yang mengakibatkan kesengsaraan hidup yang kekal di dunia maupun di akhirat.

Namun tidak semua manusia tunduk dan patuh dengan syariat Allah ini, mereka mencoba dengan segala kekuatan untuk mematahkan syariat ini, lebih-lebih manusia yang menganggap dirinya jenius yang telah mengenyam pendidikan barat. Mereka menganggap hijab adalah belenggu bagi kaum wanita dan sebagai penghalang kebebasan kaum laki-laki untuk menikmati tubuh kaum hawa. Mereka berdalih bahwa takwa letaknya di hati sehingga kaum wanita tidak usah lagi mengenakan hijab untuk menutupi auratnya dan tidak perlu ada pembatas antara laki-laki dan perempuan.

Akan tetapi hukum Allah tidak akan bisa dipatahkan oleh makar manusia sepandai apapun ia bahkan walaupun seluruh manusia dikumpulkan. Sebagai mana kisah yang dipaparkan oleh penulis kitab ini, tentang seorang pemuda yang pulang dari negeri Eropa. Dia beranggapan bahwa hijab itu kuno dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman terlebih di zaman yang serba modern ini maka segala upaya dia kerahkan untuk mewujudkan impiannya. Langkah pertama yang ia lakukan adalah mempreteli hijab keluarganya yaitu hijab isterinya sehingga isterinya berubah menjadi wanita yang tidak berhijab dan bebas bergaul dengan laki-laki mana saja. Padahal sebelumnya dia adalah wanita mulia yang selalu menjaga hijab dan kehormatannya. Namun wahai para pembaca bagaimanakah akhir kehidupannya dan keputusan Allah atasnya? Maka silahkan simak kitab ini mudah-mudahan Allah mengubah keadaan kita menjadi hamba yang tunduk patuh dengan syariat-Nya.