إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Khutbah yang Pertama

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu telah menginformasikan kepada para shahabatnya, bahwa di akhir jaman ummatnya akan semakin jauh dari ajaran-ajaran dan sunnah-sunnah yang telah beliau ajarkan, dan akan semakin dekat kepada ajaran-ajaran agama-agama lain. Semakin mencintai ajaran, gaya hidup dan budaya para pemeluk agama-agama lain, seperti yahudi, nasrani, hindu dan lainnya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ (متفق عليه)

Abu Sa`id al-Khudriy, radhiyallahu ‘anhu menuturkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh kalian kelak pasti mengikuti sunnah (agama, budaya, tradisi) ummat-ummat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka memasuki lubang biawak padang pasir tentu kalian memasukinya.” Kami bertanya, “Wahai rasulullah, Ummat Yahudi dan Ummat Nasranikah mereka?”, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Siapa lagi!?” (Muttafaq `alaih)

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Keadaan seperti ini menjadi faktor terbesar yang menimbulkan perpecahan intern di dalam tubuh ummat Islam. Suatu perpecahan yang membuat ummat Islam menjadi hina dan rapuh di hadapan bangsa-bangsa lain. Sebab, semakin jauh dari Islam dan sunnah Nabinya, maka semakin jauh pula dari prinsip-prinsip ajarannya dan semakin dekat kepada prinsip-prinsip dan idiologi-idiologi kafir yang sesat dan menyesatkan, yang melahirkan manusia-manusia yang cinta dunia dan takut mati.

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ (رواه أحمد وأبو داود)

Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir Umat-umat lain mengerumuni kalian, bagaikan orang-orang yang makan mengerumuni nampan (makanannya)”.Salah seorang sahabat berkata, “Apakah karena sedikitnya Kami pada waktu itu?” Nabi berkata: “Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai buih (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allan akan cabut rasa segan/ takut yang ada dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah benar-benar akan melemparkan kepada kalian rasa ‘wahn’”. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah apa rasa ‘wahn’ itu?” Beliau bersabda menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Daud No.4297, Ahmad 5/278, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 1/182 dengan dua jalan dan dengan keduanya hadits ini menjadi shahih).

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Ummat Islam saat itu kata beliau banyak, akan tetapi karena jauh dari Islam dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka mereka rapuh. Sebab saat itu ummat Islam telah terpecah belah menjadi bersekte-sekte, ada kaum muslim syi`ah, kaum sufi, ingkar sunnah, mu`tazilah, kaum muslim liberal, kaum muslim sekuler, kaum muslim abangan, dan lain-lain.

Itu lah yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam 15 abad silam, yang berarti zaman yang beliau maksud itu adalah zaman kita saat ini dan zaman selanjutnya kemudian, sebab apa yang beliau katakan tadi sudah sangat sesuai dengan apa yang beliau gambarkan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Hal yang harus kita perhatikan dari kondisi ummat Islam di akhir zaman ini adalah bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat tidak merestui perpecahan tersebut, hingga beliau mengatakan “hanya satu golongan saja yang selamat” dari golongan-golongan yang ada, seperti yang beliau nyatakan dalam haditsnya,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ وَإِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مُفَسَّرٌ لَا نَعْرِفُهُ مِثْلَ هَذَا إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

Abdullah bin Amru, radhiyallahu ‘anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh akan menimpa ummatku apa yang telah menimpa Bani Isra’il seterompah demi seterompah, hingga jika ada orang di antara mereka yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan niscaya ada di antara ummatku orang yang melakukan demikian. Dan sesungguhnya bani Isra’il terpecah belah menjadi 72 golongan, sedangkan ummatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali satu golongan.” Para sahabatnya bertanya, “Siapa satu golongan itu, wahai Rasullallah?” Beliau menjawab, “Yang menganut apa yang dianut oleh aku dan para sahabatku.” (HR. at-Turmudzi)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah yang kedua

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وبعد,

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Yang harus kita perhatikan dan harus menjadi pertanyaan masing-masing kita saat ini adalah:

  • Berada pada golongan yang mana diri kita masing-masing saat ini?
  • Seperti apa golongan satu-satunya yang dijamin selamat itu? Apa ciri-cirinya?
  • Bagaimana menjadikan diri sebagai bagian dari golongan yang satu ini! Dan bagaimana memulainya?

Ma’asyiral Muslimin Rahimani wa Rahimakumullah!!

Jika diri kita masih belum tahu, dan belum menguji keislaman kita, sudah benar atau belum, atau masih ragu maka langkah yang harus kita lakukan adalah:

  • Kembali kepada al-Qur’an dan hadits-hadits shahih nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjadikannya sebagai satu-satunya sumber untuk mempelajari aqidah, keyakinan, ibadah dan Islam.
  • Merujuk kepada pemahaman dan praktik salaf shalih dalam memahami keduanya.
  • Menjadikan ulama Ahlussunnah sebagai media untuk memehami semua itu.
  • Mulailah dengan mempelajari masalah-masalah yang prinsip, seperti dari rukun Islam: (Syahadataini, shalat, zakat, puasa dan haji).

Pelajarilah rukun Islam yang pertama dengan baik dan sempurna, sebab kesempurnaan anda dalam mempelajarinya itu berarti anda telah meletakkan pondasi yang sangat kuat untuk ke-Islaman anda..

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

(Oleh: Ust. Musthofa ‘Aini)