PELAJARAN TAUHID UNTUK TAHUN KEEMPAT

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ

“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

  • Makna syahadat “Laa ilaaha illallaah” adalah tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

  • Ibadah yaitu setiap apa yang dicintai Allah dan diridhaiNya, baik berupa ucapan maupun perbuatan.

  • Ibadah itu banyak macamnya di antaranya; do’a, khauf (takut), tawakkal, shalat, dzikir, berbuat baik kepada orang tua dan sebagainya. Dalil do’a adalah firman Allah:

    وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

    “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Ghafir: 60).

    Dalil khauf adalah firman Allah:

    فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

    “Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Ali Imran: 175).

    Dalil tawakkal adalah firman Allah:

    وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

    “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Al-Ma’idah: 23).

    Dalil shalat adalah firman Allah:

    وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

    “Dan dirikanlah shalat dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang musyrik.” (Ar-Ruum: 31).

    Dalil dzikir adalah firman Allah:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

    “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Al-Ahzab: 41).

    Dalil berbakti kepada ibu bapak adalah firman Allah:

    وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا

    “Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapak.” (Al-Ahqaf: 15).

  • Semua bentuk ibadah ditujukan kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya. Barangsiapa yang memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah maka dia telah kafir. Allah berfirman:

    وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

    “Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (Al-Mu’minun: 117).

  • Allah menciptakan jin dan manusia agar beribadah kepadaNya semata. Allah berfirman:

    وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

    “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepadaKu.” (Adz-Dzariyat: 56).

  • Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan sesungguhnya maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kegembiraan yang besar serta kehidupan yang baik. Allah berfirman:

    مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً

    “Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An-Nahl: 97).

  • Makna persaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah yaitu membenarkan apa yang dikabarkannya, menta’ati apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarang dan diperingatkannya, dan hendaknya tidak menyembah Allah kecuali dengan apa yang disyari’atkannya.

  • Nama Nabi kita adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib Al-Hasyimi Al-Qurasyi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki garis nasab paling mulia di kalangan bangsa Arab.

  • Allah mengutus Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada segenap umat manusia, dan Allah mewajibkan seluruh umat manusia agar menta’atinya. Allah berfirman:

    قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

    “Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua’.” (Al-A’raf: 158).

  • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di Makkah Al-Mukarramah. Beliau menyeru kepada tauhid dan penyembahan kepada Allah semata. Selanjutnya beliau hijrah ke Madinah. Di sana beliau memerintahkan beberapa hukum Islam lainnya seperti zakat, puasa, jihad dan lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat di Madinah dalam usia 63 tahun.

  • Barangsiapa menyelisihi perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka dia berhak mendapatkan siksa yang pedih. Allah berfirman:

    فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

    “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An-Nuur: 63).

  • Barangsiapa menta’ati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sempurna dan kemenangan yang besar. Allah berfirman:

    وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

    “Dan ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (Ali Imran: 132).

    وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا

    “Dan jika kamu ta’at kepadanya (rasul), niscaya kamu mendapat petunjuk.” (An-Nuur:54).

Latihan:

  • Menghafalkan materi berikut dalilnya.

  • Mengajukan beberapa pertanyaan kepada para murid.

  • Menulis beberapa tema pelajaran.

Pengarahan:

  • Hendaknya pengajar memberikan pemahaman yang jelas dan mudah tentang ibadah disertai dengan penjelasan bahwa ibadah memiliki pengertian yang luas, dan tidak hanya menyangkut ibadah-ibadah yang dikenal saja.

  • Memberikan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang macam-macam ibadah seperti do’a, dzikir dan sejenisnya.

  • Hendaknya pengajar menekankan tentang pentingnya buah ibadah dan dampak positifnya yang berupa kebahagiaan dan kegembiraan.

  • Hendaknya pengajar menanamkan dalam hati setiap murid tentang kecintaan kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk itu ia harus memberikan beberapa contoh peristiwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

  • Hendaknya pengajar menjelaskan kepada para muridnya tentang bahaya berbuat maksiat kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta akibat yang ditimbulkannya berupa siksa dan penderitaan di dunia dan di akhirat.