Bersedekah

Bersedekah secara umum dianjurkan, tidak sedikit ayat-ayat dan hadits-hadits yang mendorong kaum muslimin untuk bersedekah. Anjuran ini mencakup kaum wanita atau para ibu. Bahkan secara khusus Rasulullah saw memerintahkan para wanita agar bersedekah, beliau menjelaskan bahwa salah satu hikmahnya adalah menjaga dari api neraka.
Beliau bersabda,

ياَ مَعْشَرَ النِسَاء تَصَدَّقنَ فَإِنِّي رَأَيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَار

Wahai kaum wanita, bersedekalah karena aku melihat penghuni neraka terbanyak adalah kalian.”(HR. Al-Bukhari).

Bersedekah ini jika dilakukan oleh ibu di rumah, maka hal tersebut merupakan keteladanan yang baik sekaligus penanaman amal shalih pada jiwa anak-anak, sambil bersedekah, ibu bisa menjelaskan kepada anaknya anjuran bersedekah, pahalanya dan faidahnya. Hal ini akan lebih melekat dalam diri anak, karena dia mendapatkan pengetahuan yang langsung diikuti dengan praktek. Di samping itu ia merupakan dorongan secara tidak langsung kepada suaminya. Dengan begitu ibu membuka jalan kebaikan bagi keluarga.

Bagaimana jika ibu tidak mempunyai penghasilan sendiri? Tidak perlu cemas karena dia tetap bisa menyisihkan sebagian dari hasil keringat suami dengan seizinnya tanpa merusak ekonomi keluarga. Dengan itu dia tetap meraih pahalanya dan suami juga meraih pahalanya.

Dari Aisyah berkata, Nabi saw bersabda, “Apabila seorang wanita menginfakkan makanan dari rumahnya tanpa merusak maka dia mendapatkan pahalanya dengan apa yang telah dia infakkan itu dan suaminya pun mendapatkan pahala karena dialah yang berusaha.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari Amru bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya dari Nabi saw bersabda, “Jika seorang wanita bersedekah dari rumah suaminya, maka dia mendapatkan pahala dan suaminya juga demikian. Pahala masing-masing tidak mengurangi pahala yang lain. Suami meraih pahala karena hasil usahanya, sedangkan istri meraih pahala dari apa yang disedekahkannya.” (HR. At-Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”).

Keluarga saya pas-pasan, bagaimana bisa kami bersedekah, sulit bagi keluarga seperti kami ini untuk bersedekah, paling-paling yang bisa kami sedekahkan adalah sesuatu yang remeh. Pertanyaan seperti ini terkadang terbetik dalam benak beberapa orang.
Begini kawan, walaupun keluarga Anda tergolong pas-pasan, Anda tetap bisa bersedekah, tentu sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada, tidak perlu memaksakan, karena Allah hanya membebani seseorang sebatas kemampuannya, jangan merasa remeh terhadap apa yang akan disedekahkan.

Perhatikanlah sabda Nabi saw berikut niscaya rasa minder Anda untuk bersedekah agar berganti dengan kepercayaan diri yang kuat.

اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَة

Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun hanya dengan bersedekah separuh kurma.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Nasihat ini Rasulullah saw katakan kepada istri yang paling beliau cintai. Beliau bersabda, “Wahai Aisyah, berlindunglah dari api neraka walaupun hanya dengan bersedekah separuh kurma, karena ia menutupi hajat orang lapar sebagaimana ia menutupi hajat orang kenyang.” (HR. Ahmad. Al-Albani berkata, “Hasan lighairihi.”).

Seorang wanita, Ummu Bujayyid berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, seorang miskin berdiri di pintu rumahku, namun aku tidak mempunyai apa pun yang bisa aku berikan kepadanya.” Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu tidak mempunyai apa pun selain telapak kaki sapi atau kambing yang dibakar maka berikanlah ia kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaemah. Al-Albani berkata, “Shahih.”).

Nasihat ini diumumkan oleh Rasulullah saw kepada para wanita, beliau bersabda, “Wahai wanita-wanita muslimah, janganlah seorang tetangga merasa remeh untuk memberikan sesuatu kepada tetangganya walaupun ia hanya telapak kaki kambing.” (Muttafaq alaihi).

Dalam pandangan sebagian dari kita, apa artinya sebiji kurma? Alih-alih separuhnya? Apalah arti telapak kaki kambing yang hanya tulang semata? Tetapi itu dalam pandangan kita yang terbatas, lain perkara menurut pandangan Rasulullah saw, separuh biji kurma pun bisa melindungi seseorang dari api neraka. Telapak kaki kambing yang hanya tulang semata bisa berpahala besar dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala semata. Masihkah Anda belum percaya diri? Semoga tidak.

Ada satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan oleh ibu, hendaknya dia memperhatikan di mana dia meletakkan sedekahnya, karena dengan hal ini dia bisa merengkuh tidak hanya satu keutamaan tetapi lebih, ibarat sekali dayung dua pulau terlampaui.

Silakan membaca hadits Nabi saw ini,

الصَدَقَةُ عَلىَ المِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلىَ ذِيْ الرَّحِمِ صَدَقَةٌ وَ صِلَةٌ

Sedekah kepada orang miskin adalah satu nilai sedekah, sedangkan kepada kerabat adalah dua nilai, yaitu sedekah dan jalinan silaturrahim.” (HR. An-Nasa`i dan at-Tirmidzi. Al-Albani berkata, “Hasan shahih.”).

Termasuk sedekah dengan dua nilai adalah sedekah yang ditanyakan oleh dua wanita sahabat, seorang wanita Anshar dan Zaenab istri Ibnu Mas’ud melalui Bilal, “Bolehkah bersedekah kepada suami mereka berdua dan kepada anak-anak yatim dalam pemeliharan mereka berdua?” Rasulullah saw menjawab, “Mereka berdua meraih dua pahala, pahala kerabat dan pahala sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam.
(Izzudin Karimi)