Kemudian coba perhatikan hikmah yang sangat agung dibalik pemberian pendengaran dan penglihatan bagi hewan ternak! Dengan pendengaran dan penglihatan itu hewan-hewan tersebut dapat mencari kebutuhan hidup mereka dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan maksimal. Kalau sekiranya hewan-hewan ternak itu tuli dan buta tentu tidak dapat dimanfaatkan. Kemudian, meskipun tubuh hewan ternak itu besar namun Allah tidak melengkapinya dengan akal. Gunanya adalah agar manusia mudah mengaturnya, menggiringnya dan mempergunakannya sekehendak mereka. Sekiranya hewan-hewan tersebut diberi akal disamping ukuran tubuhnya yang besar, tentu hewan-hewan itu tidak akan mau menuruti perintah manusia, bahkan sebaliknya mereka akan menentang manusia dan tidak bisa diatur oleh manusia.

Hewan-hewan tersebut dilengkapi dengan panca indera agar maslahatnya bisa lebih sempurna. Akan tetapi mereka tidak dilengkapi dengan akal agar berbeda dengan manusia dan agar tampak keutamaan pemberian keistimewaan dan kekhususan.

Kemudian, coba lihat pula bagaimana manusia dapat menggiring dan mengatur hewan ternak itu meskipun tubuhnya besar. Manusia tidak akan mampu mengatur hewan ternak itu kalaulah Allah tidak menundukkannya bagi mereka. Allah berfirman,

وَالَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْفُلْكِ وَالْأَنْعَامِ مَا تَرْكَبُونَ (12) لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ

“Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Rabbmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.” (az-Zukhruf : 12-13)

Hewan-hewan itu digiring dan diikat. Allah berfirman,

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ (71) وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ

”Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.” (Yasin : 71-72)

Anda dapat melihat unta yang begitu besar dapat digiring oleh seorang anak kecil. Unta tersebut menurut dan patuh saja. Sekiranya unta itu dilepaskan kepadanya barangkali ia akan menginjak-injak anak kecil tersebut dan mencabik-cabik tubuhnya. Maka tanyakanlah kepada orang-orang musyrik dan mulhid (atheis) itu, siapakah yang menundukkan unta yang kuat itu kepada manusia yang lemah dan merupakan makhluk yang paling lemah? Akan tetapi Allah tidak menundukkan manusia seperti itu demi maslahat dunia dan agamanya. Sebab, sekiranya manusia ditundukkan seperti hewan, dibebani pekerjaan-pekerjaan dan beban-beban berat seperti hewan tentu mereka tidak akan dapat melaksanakan tugas-tugas lainnya, sebab untuk satu beban berat dibutuhkan banyak orang untuk memikulnya, tentu mereka tidak akan mampu seperti itu. Selain itu, pekerjaan semacam itu akan menyita banyak waktu mereka yang seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan hidup mereka. Oleh karena itu, mereka pun dibantu dengan hewan-hewan tersebut di samping kegunaan dan manfaat lainnya yang hanya Allah sajalah yang dapat menghitungnya. Diantara kegunaan dan manfaatnya adalah sebagai bahan makanan, minuman, obat, pakaian, peralatan dapur dan untuk dikendarai.

(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)