Alqur’an telah berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam perut ibu fase demi fase, padahal janin dan pertumbuhannya tidaklah terlihat dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya dengan duga dan kira.
Dulu orang mengira bahwa janin itu sudah terbentuk bayi dengan sempurna dari awal, lalu tumbuh sedikit demi sedikit sampai berumur sembilan bulan kemudian dilahirkan. Mereka tidak mengetahui kalau janin melewati beberapa fase sebagaimana yang diuraikan oleh Alqur’an. Mereka baru mengetahuinya setelah turun Alqur’an al-Karim.

Setelah manusia menemukan alat – alat pemeriksaan modern, barulah mereka bisa melihat dan mempotret fase – fase pertumbuhan janin di dalam perut. Hasilnya sangatlah mencengangkan orang – orang di luar Islam, karena sesuai dengan apa yang di sebutkan Alqur’an al-Karim.
Berikut ini untaian ayat – ayat Allah yang berbicara tentang kebenaran ini:

Allah ta’ala berfirman :

ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ . الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ . ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ .

“Yang demikian itu ialah Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). (assajdah :6 – 8)

Allah ta’ala juga berfirman :

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al-Muminun :14)

Alqur’an telah menyebutkan enam fase terbentuknya janin, yaitu :

Fase Pertama : Awal Penciptaan dari Sulalah ( Saripati Mani)

Alqur’an menguraikan bahwa janin tidaklah diciptakan dari seluruh mani (sperma) yang keluar dari seorang laki – laki, tapi hanya dari bagian kecilnya saja. Ini baru diketahui oleh manusia sekarang melalui penelitian – penelitian.
Orang dahulu mengira manusia diciptakan dari semua mani. Tapi Allah Ta’ala menjelaskan hal yang berbeda dengan yang mereka kira. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”

Ibnu Mandzur rahimahullah menjelaskan : “Kata السَلُّ( dimana kata Sulalah berasal dari kata ini) artinya mencabut sesuatu dan mengeluarkannya ( untuk memisahkan) dengan lembut.( Lisanul ‘Arob 11/338)

Imam Assyaukani rahimahullah berkata : “ (جَعَلَ نَسْلَه) arti Naslahu adalah Dzurriyyatahu ( keturunannya), Dzurriyah ( keturunan) disebut Sulalah karena dia memisahkan diri dari asal (pokoknya)” ( Fathul Qodir : 4/ 355)

Dan Imam Arrozie rahimahullah berkata :
” Firman Allah Ta’ala ( ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ ) menurut tafsir yang pertama jelas, karena Adam asalnya dahulu dari tanah, dan keturunannya dari saripati air yang hina yaitu nutfah ( air mani )”

Dan Ibnu ‘Aasyur berkata :” Kata النسل) ) artinya anak – anak dan keturunan, dinamakan Nasl karena dia memisahkan diri, yaitu memisahkan diri dari asalnya (pokoknya)”.

Nutfah atau mani ( yang dengannya terbentuk janin) dinamakan Sulalah sebagaimana tersebut dalam ayat karena dia terpisah dari laki-laki. Maka firman Allah : (مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ) adalah penjelasan dari kata (سُلَالَةٍ) dan huruf (مِنْ) adalah huruf bayaniyyah (penjelas). Jadi Sulalah adalah air yang hina ( yaitu mani) Inilah hal yang jelas dan sudah diketahui banyak orang.

Tapi pada ayat di atas mengisyaratkan suatu pengetehuan yang hanya diketahui pada zaman sekarang bahwa terbentuknya janin tergantung pada Nutfah.Adapun yang selain Nutfah, maka itu hanyalah sisa. Maka Sulalah yang terbentuk dari mani itulah yang disebut Nasl (bakal keturunan) bukan seluruh mani.

Dan menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma.

Dan kata “ Sulalah “ adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.

Tidaklah diragukan lagi, semua ini menguatkan bahwa perkataan ini (Alqur’an) bukanlah perkataan manusia, tapi perkataan Tuhan manusia, karena realita seperti ini hanya baru diketahui oleh manusia sekarang, pada waktu alat-alat ilmu kedokteran sudah modern. Wallahu A’lam ( bersambung)

( Abu Maryam, dari kitab : Dalailul Islam oleh Ahmad Ibn Sa’ad al-Ghomidi dengan sedikit perubahan)