Pertanyaan :

Kapan bangsa non Arab lebih mulia dari bangsa Arab ?

Jawaban :

Hukum tersebut adalah sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam firmanNya :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat:13)

Apabila non Arab lebih bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala maka dia lebih utama. Dan seperti ini pula apabila bangsa Arab lebih taqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, maka ia lebih utama. Keutamaan, kemuliaan, dan kedudukan adalah dengan taqwa. Siapa yang lebih bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, maka ia lebih utama, sama saja dia dari bangsa ajam (non Arab) atau dari bangsa Arab.

[Majalatul Buhuts, edisi 31, hal. 109, Syaikh Ibnu Baz]

Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 604, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Yusuf Al-Lomboky.