Pertanyaan:

Sebagian sahabat mengeluh kepada Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam tentang gangguan setan kepada mereka di dalam shalat, lalu Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam menyuruh mereka berlindung darinya, meludah sebanyak tiga kali. Kami mengharapkan penjelasan tatacara meludah ketika menghadapi persoalan seperti ini di dalam shalat, walaupun hal itu terjadi berulang kali?

Jawaban:

Pertama: Manusia harus berlindung dari gangguan setan ketika memulai shalat dan membaca.

Kedua: Semestinya ia bersungguh-sungguh menghadirkan hati terhadap apa yang dibacanya di dalam shalat. Apabila membaca, ia mesti merenungkan apa yang dibaca. Apabila berdoa, ia mesti memikirkan doanya. Apabila berdzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala, ia mesti memikirkan makna dzikir yang ia berdoa dengannya, sehingga ia sibuk dengan merenungkan semua itu dari was-was setan.

Ketiga: Apabila diuji dan terjadi was-was ini darinya, ia mesti mengulang kembali isti’adzah (mohon perlindungan) kendati hanya dengan hatinya dan meludah ke sebelah kirinya sebanyak tiga kali.

Nafats adalah meniup disertai air liur sedikit, maksudnya tiupan yang bercampur dengan sedikit air liur. Ini adalah makna nafats. Itulah yang digunakan dalam bacaan terhadap orang yang sakit dengan meludah sedikit, semoga hal itu menjadi penghalang dari setan.

(Abdullah al-Jibrin, al-Kanz ats-Tsamin, jilid. I hal. 213, 214)

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal:174-175, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Yusuf Al-Lomboky