بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan Dia adalah sebaik-baik yang mencukupkanku dan sebaik-baik wakil.

[Dalam sebagian naskah al-Adzkar: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan”.
Dalam naskah lain berbunyi: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَمَا تَوْفِيْقِيْ إِلاَّ بِاللهِ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tidak ada taufikku kecuali karena Allah, kepadaNya aku bertawakkal”.
Dan di kalimat وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ “Dan Dialah yang mencukupkanku dan sebaik-baik tempat berserah diri naskah yang lainnya tidak terdapat “, dan di naskah yang lain lagi yang terbuang adalah وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ “dan sebaik-baik tempat berserah diri.”
Dalam sebagian terbitan halaman pertama malah diawali dengan Firman Allah Ta’ala , فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُوْنِ “Ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah Kamu mengingkari (nikmat)Ku.” (Al-Baqarah: 152)]

Segala puji bagi Allah yang Maha Esa, Mahaperkasa, Mahamulia, Maha Pengampun, yang menentukan takdir, yang mengatur segala urusan, yang menutup malam atas siang sebagai bukti bagi para pemilik hati dan pandangan, yang menyadarkan orang-orang dari mereka yang dipilihNya, yang Dia kelompokkan ke dalam golongan orang-orang terpilih. Yang memberi taufik kepada hamba yang Dia pilih lalu menjadikannya termasuk orang-orang yang dekat lagi baik, yang memberikan bashirah pada siapa saja yang dicintaiNya lalu menjadikan mereka [Di sebagian naskah tertulis, “Maka Dia menjadikannya zuhud.] orang-orang yang zuhud di dunia ini, lalu orang-orang tersebut bersungguh-sungguh dalam perkara yang diridhaiNya, bersiap diri untuk alam kekekalan, menjauhi apa yang membuatNya murka dan berhati-hati dari siksa neraka. Mereka bersungguh-sungguh dalam menaatiNya, senantiasa berdzikir kepadaNya di waktu pagi dan petang, dalam keadaan apa pun di seluruh waktu siang dan malam maka hati mereka diterangi oleh cahaya-cahaya yang berkilauan. Aku memujiNya dengan pujian yang paling dalam atas seluruh nikmatNya dan aku memohon limpahan karunia dan kemurahanNya kepadaNya.

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Mahaagung, Maha Esa, tempat bergantung para makhluk, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya orang yang Dia pilih dan Dia cintai serta kekasihNya, manusia terbaik, orang termulia dari kalangan orang-orang yang mendahului dan orang-orang yang menyusul kemudian. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepadanya, kepada seluruh nabi-nabi, keluarga mereka dan seluruh orang-orang shalih.
Amma ba’du:
Allah yang Mahaagung, Mahaperkasa lagi Mahabijaksana berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (Al-Baqarah: 152).
Dan Dia Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” (Adz-Dzariyat: 56).

Dari sini diketahui bahwa termasuk keadaan terbaik bagi seorang hamba adalah keadaan di mana dia berdzikir kepada Allah Rabb alam semesta dan menyibukkan dirinya dengan dzikir-dzikir yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , penghulu paraRasul.
Para ulama telah menulis banyak kitab tentang aktifitas harian, doa-doa dan dzikir-dzikir yang diketahui oleh orang-orang yang berilmu, Hanya saja kitab-kitab tersebut tersusun secara panjang lebar dengan sanad dan pengulangan dan hal itu melemahkan semangat orang-orang yang mencari maka saya ingin memudahkannya bagi orang-orang yang berminat. Saya mulai menyusun kitab ini dengan meringkas sasaran-sasaran dari apa yang telah saya katakan dan mendekatkannya kepada orang-orang yang memiliki perhatian. Saya membuang sanad di sebagian besar hadits yang saya sebutkan dengan tujuan agar lebih ringkas seperti yang telah saya katakan, karena muatan kitab ini di tujukan untuk orang-orang yang beribadah, di mana mereka tidak memandang perlu pengetahuan tentang sanad, justru mereka membencinya walaupun ia pendek, kecuali sedikit kalangan dari mereka, [Kejenuhan hanya terjadi jika sanad dicantumkan tidak pada tempatnya dan dalam kondisi di mana ia tidak diperlukan, karena seluruh lapisan umat membanggakan sanad dan menjadikannya sebagai salah satu keistimewaan agama ini.] di samping karena sasaran dari kitab ini adalah pengetahuan tentang dzikir, pengamalannya dan penjelasan tentang tempat-tempatnya bagi orang-orang yang mencari bimbingan.

Sebagai pengganti sanad yang tidak saya cantumkan, saya mencantumkan sesuatu yang lebih penting darinya yang sering kali diabaikan, yaitu penjelasan tentang derajat hadits yang meliputi shahih, hasan, dhaif dan munkar, di mana pengetahuan tentangnya sangat minim dimiliki orang-orang kecuali sedikit kalangan dari para ahli hadits. Ini ada-lah perkara terpenting yang harus diperhatikan ditambah dengan apa yang direalisasikan oleh penuntut ilmu dari para Hafizh yang mumpuni dan para imam yang ahli lagi dipercaya. Saya juga menambahkan –insya Allah yang Mahamulia- kalimat-kalimat yang berharga yang mencakup ilmu hadits, masalah-masalah fikih yang spesifik, kaidah-kaidah penting, hasil dari latihan jiwa dan adab-adab yang sangat perlu diketahui oleh orang yang meniti jalan ini. Saya menyebutkan semua yang saya sebutkan dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh orang-orang awam dan para penuntut ilmu.
Bersambung…

Sumber: dikutib dari Buku “Ensiklopedia Dzikir dan Do’a Al-Imam An-Nawawi Takhrij & Tahqiq: Amir bin Ali Yasin. Diterbitkan oleh: Pustaka Sahifa Jakarta. Oleh: Abu Nabiel)