NASEHAT MENJELANG RAMADHAN
Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Bin Abdirrahman Baz

بِسْمِ اللهِ وَ الْحَمْدُ ِللهِ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ وَ عَلىَ آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ أَمَّا بَعْدُ:

Berkenaan dengan kehadiran bulan Tamadhan 1431 H, saya menasehatkan kepada saudra-saudaraku kaum Muslimin dimanapun berada agar senantiasa bertakwa kepada Allah, berlomba-lomba melakukan kebaikan, saling memberi nasehat dan sabar dalam menasehati, saling menolong dalam melakkukan kebaikan, menjauhi semua perbuatan maksiat yang diharamkan oleh Allah dimanapun dan kapanpun jua, terutama pada bulan Ramadhan. Karena bulan Tamadhan adalah bulan yang teramat mulia. Amalan-amalan shaleh di bulan ini dilipatgandakan balasannya dan orang yang berpuasa dan melakukan qiyamul lail (tarawih) dengan didasari iman dan mengharapkan pahala, dosa-dosanya akan dihapus oleh Allah. Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa pada Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat.” (HR. al-Bukhari, no. 2014 dan Muslim, no. 760)

Juga sabda beliau:

إِذَا دَخَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَ غُلِّقَتْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّياَطِيْنُ

“Apabila bulan Ramadhan telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dirantai” (HR. al-Bukhari, no. 1899 dan Muslim, no. 1079)

Juga sabda Rasulullah, yang artinya, “Puasa itu adalah perisai. Saat salah satu diantara kalian sedang berpuasa janganlah ia berbuat keji dan jangan menyalakan api permusuhan. Jika dia dihina atau diperangi oleh orang lain, hendaknya dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa”. (HR. al-Bukhari, no. 1904)

Dan sabda Rasulullah, yang artinya, “Allah berfirman, ‘Semua amalan manusia untuknya. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kalinya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Saya akan membalasnya. Dia meninggalkan tuntutan syahwatnya, tidak makan dan dia tidak minum demi Aku. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. Sungguh disisi Allah, aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih wangi dari pada aroma kasturi.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Saya juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum Muslimin agar tetap istiqamah pada siang atau pun malam Ramadhan, berlomba-lomba melakukan kebaikan. Diantara perbuatan baik itu adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an sambil mentadabburi dan memahaminya, memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, berdoa kepada Allah agar dimasukkan ke surga dan diselamtkan dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainya.
Tak lupa, saya juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum Muslimin agar memperbanyak shadaqah, membantu orang-orang fakir, miskin, menunaikan zakat dan menyerahkannya kepada yang berhak menerimanya, memperhatikan dakwah, mengajari orang yang tidak tahu, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkinan dengan cara yang lembut, penuh hikmah dan dengan metode-metode yang bagus bukan yang buruk, istiqamah diatas al-haq dan senantiasa bertaubat kepada Allah.

Allah berfirman , yang artinya, ”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs an-Nur/24/31).

Juga firman Allah, yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami adalah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs al-Ahqaf/46:13-14)

Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita semua untuk melakukan segala yang diridhai Allah dan semoga Allah melindungi kita semua dari segala fitnah yang menyesatkan serta jebakan setan. Sesungguhnya Allah Maha Dermawan lagi Maha Mulia.

[Sumber: Majalah as-Sunnah, edisi Khusus Ramadhan-Syawal, 1431 H, No. 04-05/ Th. XIV]