Hikmah adalah kunci kebaikan, ia adalah barang hilang bagi seorang mukmin, siapa yang menemukannya, dia lebih berhak atasnya, siapa yang diberi hikmah, maka dia telah diberi kebaikan yang banyak.
Imam asy-Syafi’i berkata,

قاَلَ لِلرَّبِيْعِ: عَلَيْكَ بِالزُهْدِ. أَنْفَعُ الذَخَائِرِ التَفْوَى وَأَضَرُّهَا العُدْوَانُ

“Wahai Rabi’, zuhudlah. Kekayaan paling bermanfaat adalah takwa dan paling buruk adalah pelanggaran.”

مَنْ زَهِدَ فِي الدُنْيَا قَرَّتْ عَيْنَاهُ بِمَا يَرَى مِنْ ثَوَابِ اللهِ تعالى غَدًا

“Barangsiapa berzuhud di dunia maka dia akan tenteram melihat pahala Allah esok.”

كُنْ فِي الدُنْيَا زَاهِدًا وَفِي الآخِرَةِ رَاغِبًا

“Jadilah orang zuhud di dunia tetapi berhasrat terhadap akhirat.”

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَفْتَحَ اللهُ قَلْبَهُ أَوْ يُنَوِّرَهُ فَعَلَيْهِ بِتَرْكِ الكَلامِ فِيْمَا لايَعْنِيْهِ وَاجْتِنَابِ المَعَاصِي وَيَكُوْنُ لَهُ خَبْئَةٌ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ تعالى مِنْ عَمَلٍ

“Barangsiapa ingin Allah menyinari dan membuka hatinya maka hendaknya dia tidak berbicara dalam hal yang tidak penting, menjauhi kemaksiatan dan hendaknya dia mempunyai amalan tersembunyi antara dirinya dengan Allah.”

لَوْ اِجْتَهَدْتَ كُلَّ الجُهْدِ عَلَى أَنْ تُرْضِيَ الناسَ كُلَّهُمْ فَلا سَبِيْلَ لَكَ فَاَخْلِصْ عَمَلَكَ وَنِيَّتَكَ لله عز وجل

“Jika kamu berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan ridha semua manusia niscaya kamu tidak meraihnya, maka ikhlaskanlah amal dan niatmu karena Allah.”

لاَيَعْرِفُ الرِّيَاءَ إِلا المُخْلِصُونَ

“Yang mengetahui riya` hanyalah orang-orang yang ikhlas.”

مَنْ تَزَيَّنَ بِبَاطِلٍ هَتَكَ سِتْرَهُ

“Barangsiapa menghiasi diri dengan ketidakbenaran maka dia telah membuka aibnya sendiri.”

مَنْ صَدَقَ اللهَ نَجَا وَمَنْ أَشْفَقَ عَلىَ دِيْنِهِ سَلِمَ مِنْ الرَدَى

“Barangsiapa bersikap jujur kepada Allah maka dia selamat, barangsiapa berhati-hati dalam agamanya maka dia selamat dari kecelakaan.”

اُصْدُقِ اللهَ تعالى فِي جَمِيْعِ أُمُوْرِكَ تَنْجُ غَدًا مَعَ النَاجِيْنَ

“Jujurlah kepada Allah dalam segala perkaramu niscaya esok kamu akan selamat bersama orang-orang yang selamat.”

مَنْ سَامَ بِنَفْسِهِ فَوْقَ مَا تُسَاوِي رَدَّهُ اللهُ تعالى إِلىَ قِيْمَتِهِ

“Barangsiapa mengangkat dirinya melebihi batas kemampuannya niscaya Allah akan mengembalikannya kepada kedudukannya”.

التَوَاضُعُ مِنْ أَخْلاقِ الكِرَامِ والتَكَبُّرُ مِنْ شِيَمِ اللِئاَمِ. التَوَاضُعُ يُوْرِثُ المَحَبَّةَ وَالقَنَاعَةُ تُوْرِثُ الرّاحَةَ

“Tawadhu’ termasuk akhlak orang-orang mulia sedangkan takabur termasuk akhlak orang-orang rendah. Tawadhu’ mewariskan cinta dan qana’ah mewariskan ketenangan”.

Dari al-Majmu’, Imam an-Nawawi