Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam sejak 1400-an yang lalu telah menetapkan bahwa gerhana matahari dan bulan adalah dua buah fenomena alam (dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala).
Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Allah bersabda :

إن الشمس والقمر لا ينكسفان لموت أحد من الناس ولكنهما آيتان من آيات الله فإذا رأيتموهما فقوموا فصلوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak menjadi gerhana karena kematian salah satu orang, akan tetapi keduanya adalah termasuk dari ayat-ayat Allah. Jika kalian melihat keduanya, maka bersegeralah untuk sholat”

Artinya bahwa gerhana matahari dan bulan adalah fenomena alam yang akan terjadi secara konsisten, tanpa menghubungkannya dengan kematian seseorang atau kelahirannya. Sebagaimana yang diklaim oleh sebagian orang di jazirah arab dan belahan dunia lain, dimana dahulu mereka menghubungkan fenomena alam tersebut dengan kelahiran orang besar atau wafatnya.
Hadits yang mulia ini datang untuk menolak mentah-mentah khurafat seperti itu, dan juga menegaskan tentang terus berputarnya fenomena alam ini.
Wallahu A’lam

(Abu Maryam Abdusshomad, diambil dan diterjemahkan dari www.islamtoday.net)