Dalam surat al-‘Araaf (103-126) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ بَعَثْنَا مِن بَعْدِهِم مُّوسَى بِئَايَاتِنَآ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلإِهِ فَظَلَمُوا بِهَا فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ {103} وَقَالَ مُوسَى يَافِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ {104} حَقِيقٌ عَلَى أَن لآأَقُولَ عَلَى اللهِ إِلاَّ الْحَقَّ قَدْ جِئْتُكُم بِبَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَرْسِلْ مَعِىَ بَنِى إِسْرَاءِيلَ {105} قَالَ إِن كُنتَ جِئْتَ بِئَايَةٍ فَأْتِ بِهَآإِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ {106} فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ {107} وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَآءُ لِلنَّاظِرِينَ {108} قَالَ الْمَلأُ مِن قَوْمِ فِرْعَوْنَ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ {109} يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُمْ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ {110} قَالُوا أَرْجِهِ وَأَخَاهُ وَأَرْسِلْ فِي الْمَدَآئِنِ حَاشِرِينَ {111} يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ {112} وَجَآءَ السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالُوا إِنَّ لَنَا لأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ {113} قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ {114} قَالُوا يَامُوسَى إِمَّآ أَنْ تُلْقِي وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ {115} قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّآ أَلْقُوا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَآءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ {116}* وَأَوْحَيْنَآ إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَايَأْفِكُونَ {117} فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ {118} فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانقَلَبُوا صَاغِرِينَ {119} وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ {120} قَالُوا ءَامَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ {121} رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ {122} قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَآ أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ {123} لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ ثُمَّ لأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ قَالُوا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ {125} وَمَاتَنقِمُ مِنَّآ إِلآ أَنْ ءَامَنَّا بِئَايَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ {126}

”Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu membawa ayat-ayat Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Musa berkata:”Hai Fir’aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Rabb semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Rabbmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku”.Fir’aun menjawab:”Jika benar kamu membawa suatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar”. Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka seketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata:”Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu”. (Fir’aun berkata):”Maka apakah yang kamu anjurkan?” Pemuka-pemuka itu menjawab:”Beritangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir), supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai”. Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir’aun mengatakan:”(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” Fir’aun menjawab, “Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)”. Ahli-ahli sihir berkata:”Hai Musa,kamulah yang akan melempar lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan”. Musa menjawab:”Lemparkanlah (lebih dahulu)!”. Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena’jubkan). Dan Kami wahyukan kepada Musa:”Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata:”Kami beriman kepada Rabb semesta alam, (yaitu) Rabb Musa dan Harun”.Fir’aun berkata:”Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya”.Ahli-ahli sihir itu menjawab:”Sesungguhnya kepada Rabblah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. (Mereka berdo’a):”Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”. (QS. Al-A’raaf: 103-126)

Dalam surat Yunus (75-82) Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

ثُمَّ بَعَثْنَا مِن بَعْدِهِم مُّوسَى وَهَارُونَ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلإِيهِ بِئَايَاتِنَا فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ {75} فَلَمَّا جَآءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِندِنَا قَالُوا إِنَّ هَذَا لَسِحْرٌ مُّبِينٌ {76} قَالَ مُوسَى أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَكُمْ أَسِحْرٌ هَذَا وَلاَيُفْلِحُ السَّاحِرُونَ {77} قَالُوا أَجِأْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا الْكِبْرِيَآءُ فِي اْلأَرْضِ وَمَانَحْنُ لَكُمَا بِمُؤْمِنِينَ {78} وَقَالَ فِرْعَوْنُ ائْتُونِي بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ {79} فَلَمَّا جَآءَ السَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَى أَلْقُوا مَآأَنتُم مُّلْقُونَ {80} فَلَمَّآأَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَاجِئْتُم بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللهَ لاَيُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ {71} وَيُحِقُّ اللهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ {82}

”Kemudian sesudah rasul-rasul itu, kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mu’jizat-mu’jizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata:”Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata”. Musa berkata:”Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini” padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan”. Mereka berkata:”Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua”. Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya):”Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!”Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka:”Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan”. Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata kepada mereka:”Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya”. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (QS. Yunus: 75-82)

Dalam surat asy-Syu’araa’ (29-51), Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلاَهًا غَيْرِي لأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ {29} قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَىْءٍ مُّبِينٍ {30} قَالَ فَأْتِ بِهِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ {31} فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ {32} وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَآءَ لِلنَّاظِرِينَ {33} قَالَ لِلْمَلإِ حَوْلَهُ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ {34} يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ {35} قَالُوا أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَابْعَثْ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ {36} يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍ {37} فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ {38} وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلْ أَنتُم مُّجْتَمِعُونَ {39} لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ إِن كَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ {40} فَلَمَّا جَآءَ السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ {41} قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًا لَّمِنَ الْمُقَرَّبِينَ {42} قَالَ لَهُم مُّوسَى أَلْقُوا مَآأَنتُم مُّلْقُونَ {43} فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ {44} فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَايَأْفِكُونَ {45} فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ {46} قَالُوا ءَامَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ {47} رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ {48} قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ وَلأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ {49} قَالُوا لاَضَيْرَ إِنَّآ إِلَى رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ {50} إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَآ أَن كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ {51}

”Fir’aun berkata:”Sungguh jika kamu menyembah Ilah selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang di penjarakan”.Musa berkata:”Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?” Fir’aun berkata:”Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar”. Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata. Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. Fir’aun berkata kepada pembesar-pembesar di sekelilingnya:”Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?” Mereka menjawab:”Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu”. Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang di tetapkan di hari yang ma’lum,dan dikatakan kepada orang banyak:”Berkumpullah kamu sekalian. semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang”. Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir’aun:”Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” Fir’aun menjawab:”Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)”. Berkatalah Musa kepada mereka:”Jatuhkanlah apa yang hendak kamu jatuhkan”.Lalu mereka menjatuhkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata:”Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”. Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah), mereka berkata:”Kami beriman kepada Rabb semesta alam, (yaitu) Rabb Musa dan Harun”. Fir’aun berkata:”Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya Aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya”. Mereka berkata:”Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman”.(QS. Asy-Syu’araa’: 29-51)

Maksudnya, Fir’aun telah berdusta, mengada-ada, dan benar-benar kafir dengan ucapannya:

… إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ … {71}

” …Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian…”. (QS. Thaahaa: 71)

Ia (Fir’aun) telah datang dengan membawa kebohongan yang pasti diketahui oleh setiap orang yang berilmu, dalam ucapannya:

… إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَآ أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ {123}

”…Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini”. (QS. Al-A’raaf: 123)

Ucapan Fir’aun:

… لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم … {49}

”…Sesungguhnya Aku akan memotong tanganmu dan kakimu …”.(QS. Asy-Syu’araa’: 49)

Yakni, memotong tangan kanan dan kaki kiri, demikian sebaliknya

…وَلأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ {49}

”…Dan sunnguh aku akan menyalibmu semuanya”.(QS. Asy-Syu’araa’: 49)

Maksudnya, dia akan menjadikan para ahli sihir itu sebagai contoh sekaligus pelajaran agartidak ada seorang pun di antara rakyatnya yang mengikuti jejak mereka. Oleh karena itu, dia berkata:

وَلأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ…{71}

” …Dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma …” (QS. Thaahaa: 71)

Maksudnya, di ujung batang pohon kurma, karena ia merupakan pohon yang paling tinggi dan setiap yang diletakkan padanya dapat dilihat orang banyak.

…وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ وَأَبْقَى {71}

” …Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya.” (QS. Thaahaa: 71)

Yakni, di dunia.

قَالُوا لَن نُّؤْثِرَكَ عَلَى مَاجَآءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ… {72}

” …Mereka berkata:”Kami sekali-kali tidak mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mu’jizat), yang telah datang kepada kami ….” (QS. Thaahaa: 72)

Maksudnya, kami tidak akan pernah mentaatimu dan meninggalkan berbagai bukti dan keterangan nyata yang telah bersemayam di dalam hati kami.

…وَالَّذِي فَطَرَنَا… {72}

” … Dan Rabb yang telah menciptakan Kami….” (QS. Thaahaa: 72)

Kalimat ini merupakan ma’tuf (yang digandengkan). Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa kalimat itu merupakan sumpah.

فَاقْضِ مَاأَنتَ قَاضٍ … {72{

”…Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan ….”(QS.Thaahaa: 72)

Maksudnya, kerjakanlah apa yang mampu kamu kerjakan.

…إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَآ {72}

” … Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.” (QS. Thaahaa: 72)

Artinya, keputusan yang kamu berikan kepada kami ini hanya berlakui di dunia saja. Jika kami sudah berpindah ke alam akhirat, maka yang akan berlaku bagi kami adalah keputusan Rabb yang kepada-Nya kami tunduk dan mengikuti Rasul-Nya.

إِنَّآ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرْ لَنَا خَطَايَانَا وَمَآأَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى {73}

” Sesungghnya kami telah beriman kepada Rabb kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).” (QS. Thaahaa: 73)

Maksudnya, pahala-Nya lebih baik bagi kami daripada apa yang kamu janjikan berupa kedekatan denganmu dan kedudukan (jabatan) dalam pemerintahanmu.

…وَأَبْقَى {73}

” ….Dan lebih kekal.” (QS. Thaahaa: 73)

Yaitu, alam yang lebih kekal daripada alam dunia yang fana ini. Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

} قَالُوا لاَضَيْرَ إِنَّآ إِلَى رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ {50} إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَآ أَن كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ {51}

”Mereka berkata:’Tidak ada kemudharatan (bagi kami), sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman.’”(QS. Asy-Syu’araa’: 50-51)

Yakni, berbagai perbuatan dosa dan juga larangan yang pernah kami lakukan.

… أَن كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ {51}

”… Karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman.’”(QS. Asy-Syu’araa’: 51)

Yaitu, orang-orang dari kalangan bangsa Qibthi yang pertama kali beriman kepada Musa dan Harun ‘alaihimassalam. Para tukang sihir itu juga berkata kepada Fir’aun:

وَمَاتَنقِمُ مِنَّآ إِلآ أَنْ ءَامَنَّا بِئَايَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا… {126}

” Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami…” (QS. Al-A’raaf: 126)

Maksudnya, tidak ada kesalahan yang kami lakukan terhadapmu melainkan karena kami beriman kepada apa yang dibawa Rasul kami dank arena kami mengikuti ayat-ayat Rabb kami yang datang kepada kami.

رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا… {126}

”Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami…”(QS.Al-A’raaf:126)

Maksudnya, teguhkanlah kami dalam menjalani siksaan yang ditimpakan kepada kami dari seorang yang sombong lagi sangat ingkar ini, bahkan termasuk syaitan yang terkutuk.

وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِين{126}َ

”…Dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf:126)

Selain itu, merek juga memberikan nasihat kepada Fir’aun seraya mengancamnya dengan siksaan Rabbnya Mang Mahaagung.

إِنَّهُ مَن يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لاَيَمُوتُ فِيهَا وَلاَيَحْيَى {74}

” Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.” ( QS. Thaahaa: 74)

Mereka berkata kepada Fir’aun:”Jangan sampai engkau menjadi salah seorang dari mereka (yang mendapatkan siksaan tersebut). Tetapi dia pasti menjadi salah seorang dari mereka.”

وَمَن يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُوْلَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى {75}

” …Dan barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia).” (QS. Thaahaa: 75)

Yaitu, kedudukan yang tinggi.

جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّى {76}

”(Yaitu) surga ‘Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (QS. Thaahaa: 76)

Karena itu, berusahalah sekuat tenaga untuk dapat menjadi salah seorang dari mereka (yang memperoleh kedudukan tersebut). Namun, Fir’aun tidak akan pernah mendapatkan hal itu. Dan, keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan bahwa Fir’aun –laknatullah ‘alaihi-termasuk penghuni Neraka Jahim, yang mendapatkan adzab yang sangat pedih, berupa siraman timah panas dari atas kepalanya. Dan, dikatakan kepadanya dengan nada celaan sekaligus hinaan.

ذُقْ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ {49}

”Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.(QS. Ad-Dukhaan: 49)

Lahiriyah (makna yang nampak) dari siyaq (redaksi) ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa Fir’aun la’natullah ‘alaihi menyalib dan menyiksa mereka semua.

’Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anha dan ‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah mengatakan:”Pada permulaan siang hari mereka adalah ahli sihir, tetapi pada akhir siang mereka menjadi para syuhada.”

Pendapat ini didukung oleh ucapan mereka berikut ini:

… رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ {126}

”…Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf:126)

(Sumber: Kisah Shahih Para Nabi, Syaikh Salim bin I’ed al-Hilali hafizhahullah, edisi terjemah Pustaka Imam Syafi’i hal. 103-114. oleh Abu Yusuf Sujono)