Para ilmuwan menyatakan bahwa kedalaman laut yang sedang adalah sekitar 4 km. Di kedalaman ini, dasar samudera gelap, tidak dapat ditembus oleh sinar sama sekali. Sinar matahari akan lebur dan tertolak keluar pada tingkat kedalaman ini.

Pada mulanya, para ilmuwan tidaklah mengenal ombak kecuali ombak yang ada di permukaan laut. Barulah pada tahun 1955 M para ilmuwan menemukan bahwa ada ombak lain di dasar laut pada kedalaman 1000 m. Ombak ini lebih besar dari ombak yang ada di permukaan laut dengan perbandingan mencapai ratusan kali lipat dalam panjang dan tinggi gelombangnya. Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan oleh Allah dalam ayat berikut ini. Allah ta’ala berfirman,

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ


“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun”.
(An-Nur: 40)

(100 Mukjizat Islam, Karya Yusuf Ali al-Jasir, Pustaka Darul Haq, diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad)