Dia adalah Abu Umar Al-Kindi –maula Al kindah Al-Kufi Al Bazzaz Adh-Dhirar-. Dia adalah salah seorang ulama besar yang dilahirkan saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, dan dia sempat menyaksikan khutbah Umar bin Al Khaththab di Jabiyah.

Ibnu Adi berkata, “Dia bertobat di tangan Ibnu Mas’ud.”

Diriwayatkan dari Abu Hisyam Ar-Rumani, dia berkata: Zadzan pernah berkata, “Aku adalah seorang budak yang bersuara merdu dan pandai memukul gendang. Pada suatau saat aku dan temanku menghadiri acara pesta dan aku melantunkan nyanyian kepada mereka. Lalu lewatlah Ibnu Mas’ud dan dia masuk seraya memukul (memecah) setiap tempat yang didalamnya ada khamer. Dia lalu memukulnya dan memecah gendang, seraya berkata, ‘Alangkah baiknya seandainya yang terdengar dari suaramu yang indah itu adalah bacaan al-Qur’an’. Kemudian dia pergi. Setelah itu aku berkata kepada teman-temanku, ‘Siapa orang itu?’ mereka menjawab, ‘Dia adalah Ibnu Mas’ud. Tiba-tiba ada perasaan tobat dalam diriku, aku menangis, lantas mengambil pakaianku. Tak lama kemudian Ibnu Mas’ud mendatangiku lalu memelukku dan menangis, seraya berkata, ‘Selamat datang wahai orang yang dicintai Allah. Duduklah!’ selanjutnya dia masuk lalu mengeluarkan kurma untukku.”

Zabid berkata, “Aku melihat Zadzan shalat seperti tiang.”

Dan beliau meninggal pada tahun 82 Hijriyah.

Sumber : Ringkasan Syiar A’lam An-Nubala’ I/840-841, edisi terjemah, cet. Pustaka Azzam.