Macam-macam syafaat

Setelah kita mengetahui syafaat uzhma(agung) milik Rasulullah saw pada Hari Kiamat, maka selanjutnya kita akan mengenal bentuk-bentuk syafaat lainnya.

Kedua, syafaat untuk penduduk surga agar dapat memasukinya. Jika penduduk surga telah tiba di depan pintunya maka mereka mendapatinya tertutup, pada saat itulah Nabi saw memohon kepada Allah agar berkenan membuka pintunya, maka Allah membuka dan penduduk surga masuk ke dalam surga.

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda,

أƒأ³أ¤أ³أ‡ أƒأ³أ¦أ¸أ³أ،أ³ أ‡أ،أ¤أ¸أ³أ‡أ“أ¶ أ­أ³أ”أ؛أ‌أ³أڑأµ أ‌أ¶أ­ أ‡أ،أŒأ³أ¤أ¸أ³أ‰أ¶ أ¦أ³أƒأ³أ¤أ³أ‡ أƒأ³أںأ؛أ‹أ³أ‘أµ أ‡أ،أƒأ³أ¤أ؛أˆأ¶أ­أ³أ‡أپأ¶ أٹأ³أˆأ³أڑأ°أ‡

“Aku adalah orang pertama yang memberi syafaat untuk masuk surga, dan aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya.â€‌

Ketiga, Syafaat untuk orang-orang yang kebaikan dan keburukannya sama, dengan syafaat orang-orang ini bisa masuk surga.

Keempat, syafaat untuk penduduk surga agar derajat mereka diangkat di atas yang semestinya. Ini adalah karunia Allah.

Kelima, syafaat untuk orang-orang yang keburukannya lebih besar dari kebaikannya dan mereka sudah diperintahkan ke dalam neraka, mereka tidak masuk alias batal dengan adanya syafaat.

Keenam, syafaat untuk sebagian umat agar masuk surga tanpa hisab dan azab, jumlah mereka adalah tujuh puluh ribu orang, salah seorang dari mereka adalah Ukasyah bin Mihshan ketika dia meminta kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, mohonkan kepada Allah agar aku termasuk mereka.â€‌ Maka Nabi saw menjawab, “Kamu termasuk mereka.â€‌(HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dalam hadits syafaat uzhma yang panjang, “Maka dikatakan, â€کHai Muhammad, masukkan umatmu yang tidak ada hisab atas mereka dari pintu surga yang kanan.â€‌

Ketujuh, syafaat bagi ahli tauhid yang karena dosa-dosanya mereka masuk neraka, lalu mereka diangkat dari neraka dengan syafaat.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri berkata, Rasulullah saw bersabda, “Adapun penghuni neraka yang merupakan penghuninya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan tidak hidup, akan tetapi beberapa orang dari kalian, mereka dijilat api neraka karena dosa-dosa mereka, atau karena kesalahan-kesalahan mereka, maka Allah Ta’ala mematikan mereka, sehingga ketika mereka telah menjadi arang, maka diizinkan syafaat, mereka dihadirkan berkelompok-kelompok, mereka dicelup di sungai surga, kemudian dikatakan, â€کwahai penduduk surga, lapangkan untuk mereka.’ Maka mereka tumbuh seperti biji yang berada di aliran air.â€‌ seorang laki-laki berkata, “Seolah-olah Rasulullah saw pernah hidup di pedalaman.â€‌

Kedelapan, syafaat Rasulullah saw untuk pamannya Abu Thalib sehingga azabnya diringankan, Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda ketika pamannya disinggung di depannya,

أ،أ³أڑأ¸أ³أ،أ³أ¥أµ أٹأ³أ¤أ؛أ‌أ³أڑأµأ¥أµ أ”أ³أ‌أ³أ‡أڑأ³أٹأ¶أ­ أ­أ³أ¦أ؛أ£أ³ أ‡أ،أ‍أ¶أ­أ³أ‡أ£أ³أ‰أ¶ أ‌أ³أ­أµأŒأ؛أڑأ³أ،أµ أ‌أ¶أ­ أ–أ³أچأ؛أ–أ³أ‡أچأ² أ£أ¶أ¤أ؛ أ¤أ³أ‡أ‘أ² أ­أ³أ›أ؛أ،أ¶أ­أ؛ أ£أ¶أ¤أ؛أ¥أµ أڈأ¶أ£أ³أ‡أ›أµأ¥أµ

“Mudah-mudahan syafaatku akan menolongnya pada Hari Kiamat, kemudian dia ditempatkan di lapisan paling dangkal dari neraka yang membuat otaknya mendidih.â€‌

Syafaat beliau untuk pamannya hanya sebatas meringankan tidak mengeluarkan dari neraka karena dia wafat dalam keadaan memegang agama nenek moyangnya, tidak beriman kepada Islam, jadi dia bukan termasuk ahli tauhid yang berhak dikeluarkan dari neraka. Wallahu a’lam.