Pada pembahasan terdahulu telah kami kemukakan tentang keengganan Bani Israil untuk berperang melawan orang-orang perkasa itu, hingga akhrinya Allah Subhanahu wa Ta’ala menghukum mereka dengan mencampakkan mereka kep padang pasir, dan Dia menetapkan bahwa mereka tidak akan keluar dari padang itu selama empat puluh tahun.

Penulis (Ibnu Katsir rahimahullah) tidak mendapatkan sama sekali keengganan Bani Israil melawan orng-orang perkasa tersebut dari kitab-kitab Ahli Kitab. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَابَنِي إِسْرَاءِيلَ قَدْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ اْلأَيْمَنِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى {80} كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَارَزَقْنَاكُمْ وَلاَتَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى {81} وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى {82}

”Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu (gunung Sinai)dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. Thaahaa: 80-82)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan karunia dan kebaikan yang Dia berikan kepada Bani Israil, yakni menyelamatkan mereka dari musuh-musuh mereka dan menghindarkan mereka dari kesusahan dan kesulitan. Selain itu, Dia juga menjanjikan kepada mereka bahwa mereka akan ditemani Nabi-Nya sampai di sebelah kanan gunung Sinai, agar turun kepadanya hukum-hukum yang di dalamnya terdapat kemaslahatan bagi mereka di dunia dan akhirat. Dia menurunkan kepada mereka manna (makanan manis seperti madu) dari langit pada saat mereka dalam perjalanan yang menyusahkan di muka bumi yang tidak terdapat tanaman atau pepohonan sama sekali. Mereka bangun pagi dan mendapatkan manna sudah berada di tengah-tengah rumah mereka. Lalu mereka mengambil sesuai dengan kebutuhan mereka pada hari itu sampai keesokan harinya. Siapa yang menyimpan lebih banyak dari yang dibutuhkan, sudah dapat dipastikan akan busuk. Dan, siapa yang mengambil tidak terlalu banyak, maka yang demikian itu sudah cukup baginya. Darinya mereka membuat makanan seperti roti. Manna itu berwarna sangat putih dan sangat manis sekali. Dan, jika siang hari tiba, mereka didatangi burung-burung Salwa, lalu mereka menyembelihnya sesuai kebutuhan hidup mereka. Jika musim panas tiba, Allah Subhanahu wa Ta’ala langsung menaungi mereka dengan awan yang melindungi mereka dari terik matahari.

Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat al-Baqarah berikut ini:

يَابَـنِي إِسْرَاءِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّاىَ فَارْهَبُونِ {40} وَءَامِنُوا بِمَآأَنزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلاَ تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلاَ تَشْتَرُوا بِئَايَاتِي ثَمَنًا قَلِيلاً وَإِيَّاىَ فَاتَّقُونِ {41} وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ {42} وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ {43}* أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ {44} وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ {45} الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ {46} يَابَنِي إِسْرَاءِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ {47} وَاتَّقُوا يَوْمًا لاَّ تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلاَ يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلُُوَلاَهُمْ يُنصَرُونَ {48} وَإِذْ نَجَّيْنَاكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُـوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ وَفيِ ذَلِكُمْ بَلآَءُُمِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمُُ{49} وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ {50} وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِن بَعْدِهِ وَأَنتُمْ ظَالِمُونَ {51} ثُمَّ عَفَوْنَا عَنكُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {52} وَإِذْ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ {53} وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَاقَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلىَ بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرُُلَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ {54} وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ {55} ثُمَّ بَعَثْنَاكُم مِّن بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {56} وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ {57} وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوامِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ {58} فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ {59}* وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِن رِّزْقِ اللَّهِ وَلاَ تَعْثَوْا فيِ اْلأَرْضِ مُفْسِدِينَ {60} وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَن نَّصْبِرَ عَلَىطَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنبِتُ اْلأَرْضُ مِن بَقْلِهَا وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرَا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَآءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِئَايَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْاوَكَانُوا يَعْتَدُونَ {61}

”Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). Dan berimanlah kamu kepada apa ang telah Aku turunkan (al-Qur’an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa. Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) Maka tidakkah kamu berpikir. Dan Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. Dan jagalah dirimu dari (‘azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau seikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabb-mu.Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. Kemudian sesudah itu Kami ma’afkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur. Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kau mendapat petunjuk. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:”Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadika anak lembu (sesembahanmu), maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Rabb yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:”Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang”, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman:”Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukila pintu gerbangnya dengan bersujud, dan katakanlah:”Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. Lalu orang-orang yang mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik.Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:”Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:”Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabb-mu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya”. Musa berkata:”Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang baik Pergilah kamu ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 40-61)

Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan kepada mereka, di mana mereka diberikan kemudahan untuk mendapatkan manna dan salwa, yaitu dua macam makanan yang lezat tanpa harus mengeluarkan tenaga dan biaya untuk mendapatkannya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan manna pada pagi hari, kemudian mengirimkan salwa pada sore hari kepada mereka.

Diberikan pula kepada mereka sumber air setelah Musa ‘alaihissalam memukul sebongkah batu dengan menggunakan tongkat, dan terpancarlah dua belas mata air, sehingga mereka dapat meminumnya dan memberikan minum pada binatang-binatang mereka serta menyimpannya secukupnya sebagai persediaan, serta diberikannya naungan awan kepada mereka agar tidak terkena terik matahari.

Semua itu merupakan nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat luar biasa besarnya, namun mereka tidak memeliharanya dan tidak pula mensyukurinya dengan baik. Bahkan, banyak dari mereka yang merasa bosan dengan kenikmatan tersebut, lalu mereka meminta agar diganti saja dengan tumbuh-tumbuhan dan sayur-mayur yang tumbuh di tempat mereka berada.

Karena itu, Musa ‘alaihissalam mencela sekaligus memperingatkan ucapan mereka seraya berkata:

… قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرَا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ …{61}

”… Musa berkata:”Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang baik Pergilah kamu ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh apa yang kamu minta….” (QS. Al-Baqarah: 61)

Maksudnya, itulah yang kalian minta dan kehendaki, yaitu mengganti nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepada kalian. Jika kalian telah sampai di kota tersebut, berarti kalian telah turun dari tingkatan kalian yang sekarang ini kepada tingkat yang lebih rendah, dan di sana kalian akan mendapatkan makanan duniawi yang kalian inginkan, tetapi di sini aku (Musa ‘alaihissalam) tidak dapat memenuhi permintaan kalian tersebut serta tidak juga dapat mengantarkan kalian sampai pada angan-angan kalian.

Semua sifat yang terdapat pada diri mereka tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak menjauhkan diri dari apa yang dilarang bagi mereka, sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

… وَلاَتَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى {81}

”…Dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah dia.” (QS. Thaahaa: 81)

Maksudnya, mereka benar-benar akan binasa dalam keadaan mendapatkan murka dari Rabb Yang Mahaperkasa.

Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menggabungkan ancaman keras tersebut dengan harapan bagi mereka yang mau bertaubat dan tidak mengikuti syaitan, di mana Dia berfirman:

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى {82}

” Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. Thaahaa: 82)

(Sumber: Kisah Shahih Para Nabi, Syaikh ‘Ied bin Salim al-Hilali edisi terjemah Pustaka Imam Syafi’i hal 185-192. Diposting oleh Abu Yusuf Sujono)