Dianjurkan bagi seseorang apabila bangun malam dan keluar rumah untuk melihat ke langit dan membaca ayat-ayat penutup surat Ali Imran,

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ…

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi…” Sampai akhir surat. (Ali Imran: 190-200).

Tanda riwayat shahih dalam ash-Shahihain adalah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melakukannya, kecuali melihat ke langit, ia hanya di Shahih al-Bukhari tidak ada dalam Shahih Muslim.
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab at-Tafsir, Ali Imran, إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ , 8/235, no. 4569; dan Muslim, Kitab ath-Thaharah, Bab as-Siwak, 1/221, no. 256. Dan masalah “melihat ke langit” juga ada di dalam Shahih Muslim.)

Terdapat riwayat shahih dalam ash-Shahihain (Al-Bukhari, Kitab at-Tahajjud, Bab at-Tahajjud bi al-Lail, 3/3, no. 1120; dan Muslim, Kitab al-Musafirin, Bab ad-Du’a’ Fi Shalat al-Lail, 1/532, no. 769, pent.) dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam dan bertahajud, beliau membaca,

اَللّهُمَّ! لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ، لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، (وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ)، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّهُمَّ! لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْلِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah, bagiMu segala puji, Engkau adalah Pemelihara langit, bumi dan siapa yang ada padanya, bagiMu segala puji, bagiMu kerajaan langit, bumi dan siapa yang ada padanya, bagiMu segala puji, Engkau adalah cahaya langit, bumi dan siapa yang ada padanya, bagiMu segala puji, Engkau adalah Mahabenar, janjiMu adalah benar, pertemuan denganMu adalah benar, firmanMu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (para Nabi adalah benar), Muhammad adalah benar, Hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku berserah diri, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku kembali, denganMu aku membela, kepadaMu aku berhakim, ampunilah untukku dosa yang telah aku lakukan dan dosa yang akan aku lakukan, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku tampakkan, Engkaulah yang mendahulukan, Eng-kaulah yang mengakhirkan, tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (Pemelihara langit dan bumi, maksudnya yang mengurusinya dan mengurusi perkara-perkaranya, ia dan penghuninya tidak mungkin tegak kecuali dengan kemurahan pengaturanNya. Aku kembali, maksudnya kembali dengan taubat memohon ampun. DenganMu aku membela, yakni, melawan musuh-musuhMu demi mencari ridhaMu kemudian dalam perlawanan tersebut aku berpegang kepada pertolonganMu, pent.)

Sebagian rawi menambahkan,

وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

“Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”

Sumber: dikutip dari Buku “Ensiklopedia Dzikir dan Do’a Al-Imam An-Nawawi Takhrij & Tahqiq: Amir bin Ali Yasin. Diterbitkan oleh: Pustaka Sahifa Jakarta. Oleh: Abu Nabiel)