Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan usir 3 orang ulama Islam dengan tuduhan menyebarkan pemikiran esktrem dan mengancam stabilitas keamanan nasional. Ini merupakan yang pertama dilakukan pemerintah Belanda dengan target tokoh dan ulama umat islam dalam rangkaian rencana pengawasan terhadap orang yang mereka klaim sebagai kelompok garis keras.

Ketiga tokoh agama Islam yang juga merupakan imam-imam masjid itu dituduh telah menjadikan masjid al-Furqan di kota Endhoven sebagai pusat pembaruan pemahaman kelompok garis keras. Salah seorang dari mereka telah meninggalkan negara itu sedangkan dua orang lagi telah diancam kementerian kehakiman setempat akan diusir secara paksa bila tidak meninggalkan Belanda secara sukarela.

Sebelumnya, parlemen Belanda telah meminta kepada pemerintah agar melarang umat Islam lokal mendatangkan para imam dari luar mulai tahun 2008 yang akan datang sementara pemerintah ingin mengembangkan rencana pelatihan terhadap para imam berhaluan ‘moderat’ yang mampu berbicara dengan bahasa Belanda.

Di belanda sendiri sebenarnya terdapat sekitar 1 juta Muslim, mayoritas mereka berasal dari Turki dan Afrika Utara seperti Maroko, Tunisia dan Aljazair. Akan tetapi hubungan antara penduduk Belanda asli dan penduduk Muslim pendatang mengalami sedikit ketegangan, khususnya pasca terbunuhnya seorang sineas kenamaan Belanda bernama Tshu Van Goch tujuh bulan lalu oleh pelaku yang diidentifikasi aparat keamanan Belanda sebagai pemuda asal Maroko yang membalas dendam karena sineas tersebut telah menyudutkan dan melecehkan Islam. (istod/AS)