Sesungguhnya dalil-dalil shahih yang menujukkan tentang keutamaan haji dan pahala umrah sangat banyak dan bermacam-macam. Di mana dalil-dalil tersebut memotivasi seorang muslim untuk mengunjungi baitullah untuk menunaikan ibadah haji atau umrah, agar mendapatkan pahala dan keutamaannya. Dan untuk mendapatkan rahmat dan pengampunannya, serta untuk menyaksikan manfaat berkumpul dan bersaudaranya kaum muslimin yang di dalamnya terdapat kebaikan bagi mereka di dunia dan akherat. Dan inilah beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan haji tersebut.

Hadits yang pertama:Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم أي العمل أفضل ؟ قال : إيمان بالله ورسوله . قيل : ثم ماذا ؟ قال : الجهاد فى سبيل الله . قيل : ثم ماذا ؟ قال : حج مبرور (رواه البخاري ومسلم)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya:”Apakah amalan yang paling utama?.Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah. Beliau ditanya lagi:”Kemudian apa lagi? Beliau jawab:”Haji mabrur”.(HR.Bukhari dan Muslim)

Hadits yang kedua: Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu juga, dia berkata:”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من حج ، فلم يرفث ولم يفسق ، رجع من ذنوبه كيوم ولدته أمه (رواه البخاري ومسلم وغيرهما)

“Barang siapa yang menunaikan haji, dengan tidak berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan”(HR. Bukhari, Muslim dan lainnya)

Syaikh ‘Utsaimin berkata: Dan makna sabda Nabi “Barang siapa yang menunaikan haji, dengan tidak berbicara kotor dan tidak mencaci maka diampuni dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan”, apabila seseorang berhaji dan menjauhi apa-apa yang Allah haramkan, berupa rafats yaitu behubungan suami istri, fusuq yaitu menyelisihi ketaatan, dan tidak meninggalkan apa-apa yang Allah wajibkan, serta tidak melakukan apa yang Allah haramkan. Maka apabila dia menyelisihi hal ini berarti dia berbuat fusuq/fasiq. Kesimpulannya, apabila seseorang berhaji, dan tidak berbuat fusuq dan rafats maka ia kembali dari haji dalam kondisi bersih dari dosa. Sebagaimana seseorang keluar dari perut ibunya tanpa membawa dosa, maka orang yang haji dengan memenuhi syarat ini maka dia menjadi bersih dari dosa.(fatawa Ibnu Utsaimin 20/21)

Hadits yang ketiga: Dari beliau juga, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

جهاد الكبير والضعيف والمرأة : الحج والعمرة (رواه النسائي بإسناد حسن)

“Jihadnya orang tua, lemah dan wanita adalah haji dan umrah” (HR.an-Nasaai dengan sanad hasan)

Hadits yang keempat: Dari beliau juga, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما ، والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة )رواه البخاري ومسلم والترمذي وغيرهم(

“Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada pahala baginya kecuali surga.” (HR.Bukhari, Muslim, Tirmidzi dll)

Hadits yang kelima: Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata:

قلت يا رسول الله نرى الجهاد أفضل الأعمال ، أفلا نجاهد ؟ فقال : لكن أفضل الجهاد حج مبرور .( رواه البخاري وغيره)

“Aku berkata: “Ya Rasulullah, kami melihat bahwa jihad adalah amal yang paling utama, kenapa kami tidak berjihad? Beliau menjawab:”Akan tetapi jihad yang paling utama adalah haji mabrur”(HR. Bukhari dan yang lainnya)
Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah,

قلت يا رسول الله هل على النساء من جهاد ؟ قال : عليهن جهاد لا قتال فيه … الحج والعمرة

“Aku (Aisyah) berkata: Ya Rasulullah, apakah perempuan ada kewajiban berjihad? Beliau menjawab:”Atas mereka jihad yang tidak ada perang di dalamnya…haji dan umrah.”

Hadits yang keenam: Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تابعوا بين الحج والعمرة ، فإنهما ينفيان الفقر والذنوب كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة ، وليس للحجة المبرورة ثواب إلا الجنة ( رواه الترمذي وقال : حسن صحيح ، ورواه ابن حبان وابن خزيمة في صحيحيهما)

“Kerjakanlah secara urut antara haji dan umrah, maka keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana pandai besi menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji mabrur selain surga.”(HR. Tirmidzi dan beliau berkata: hadits hasan shahih. Dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahih mereka)

Hadits yang ketujuh: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الحجاج والعمار وفد الله ، إن دعوه أجابهم ، وإن استغفروه غفر لهم ( رواه النسائي ، وابن ماجة ، وابن خزيمة وابن حبان في صحيحيهما)

“Jamaah haji dan umrah adalah utusan Allah, apabila mereka berdo’a, Allah akan mengabulkannya, dan apabila mereka beristighfar/minta ampun Allah akan mengampuninya.”(HR.an-Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahih mereka berdua.

Hadits yang kedelapan: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عمرة في رمضان تعدل حجة

“Umrah pada bulan Ramadhan seperti ibadah haji”(HSR. Bukhari dan Muslim)
(Sumber: diterjemahkan dari Fadhul Haj wal Umrah dari www.tohajj.com, dengan sedikit perubahan oleh Abu Yusuf Sujono)