Mengucapkan,

غُفْرَانَكَ، اَلْحَمْدُ لله الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي اْلأَذَى وَعَافَانِيْ.

“Aku memohon ampun kepadaMu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran (penyakit) dariku dan memberiku keafiyatan.” (Yang benar adalah cukup dengan, غُفْرَانَكَ “Aku memohon ampun kepadaMu,” karena yang selebihnya adalah dhaif,pent.)

Tercantum secara shahih dalam hadits shahih dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan at-Tirmidzi bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan,

غُفْرَانَكَ.

“Aku memohon ampun kepadaMu.”

Takhrij Hadits: Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, no. 7; Ahmad 6/155; ad-Darimi 1/174; al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 693; Ibnu Majah, Kitab ath-Thaharah, Bab Ma Yaqulu Idza Kharaja Min al-Khala’, 1/110, no. 300; Abu Dawud, Kitab ath-Thaharah, Bab Ma Yaqulu Idza Kharaja Min al-Khala’, 1/55, no. 30; at-Tirmidzi, Kitab ath-Thaharah, Bab Ma Yaqulu Idza Kharaja Min al-Khala’, 1/12, no. 7; Ibnu Khuzaimah no. 90, Ibnu Hibban no. 1444, ath-Thabrani dalam ad-Du’a’ no. 369, Ibn as-Sunni no. 23, al-Hakim 1/185, al-Baihaqi 1/97, al-Baghawi no. 188: dari beberapa jalan, dari Israil, dari Yusuf bin Abu Burdan, dari bapaknya, dari Aisyah dengan hadits tersebut.
At-Tirmidzi berkata, “Hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Israil, dari Yusuf bin Abu Burdah.” Abu Hatim ar-Razi berkata, “Hadits tershahih dalam masalah ini adalah hadits Aisyah.” Al-Hakim berkata, “Shahih karena Yusuf bin Abu Burdah termasuk rawi tsiqah dari keluarga Abu Musa, dan kami tidak menemukan seorang pun yang mencelanya.” Ucapan beliau ini disetujui oleh an-Nawawi, adz-Dzahabi, al-Asqalani, Ahmad, Syakir dan al-Albani.

An-Nasa`i dan Ibnu Majah meriwayatkan sisanya.

Takhrij Hadits: Dhaif: Ini adalah hadits tersendiri bukan yang sebelumnya, ia diriwayatkan oleh sejumlah imam.

Kami meriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ، قَالَ: اَلْحَمْدُ لله، الَّذِيْ أَذَاقَنِيْ لَذَّتَهُ وَأَبْقَى فِيَّ قُوَّتَهُ، وَدَفَعَ عَنِّي أَذَاهُ.

“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar WC beliau mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rasa lezatnya, membiarkan kekuatannya padaku dan menghilangkan kotorannya dariku (Lezatnya: yakni, lezat makanan. Kekuatannya: yakni makanan yang bermanfaat bagi tubuh. Kotorannya: yakni, sisa-sisa yang tidak diperlukan dan mesti dibuang, pent.)’.” Diriwayatkan oleh Ibn as-Sunni dan ath-Thabrani.

Takhrij Hadits: Dhaif sekali: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam ad-Du’a’ no. 370, Ibn as-Sunni no. 25: dari jalan Hibban bin Ali al-Anzi, dari Ismail bin Rafi’ dari Duwaid bin Nafi’, dari Ibnu Umar dengan hadits tersebut.

Sumber: dikutip dari Buku “Ensiklopedia Dzikir dan Do’a Al-Imam An-Nawawi Takhrij & Tahqiq: Amir bin Ali Yasin. Diterbitkan oleh: Pustaka Sahifa Jakarta. Oleh: Abu Nabiel)