Witir Tiga Rakaat

Imam an-Nawawi berkata, “Jika witir tiga rakaat, maka pendapat yang shahih menurut kami, lebih utama dengan dua salam karena banyak hadits shahih yang menyatakannya, disamping bertambahnya ibadah seperti niat, doa iftitah, doa di akhir shalat, salam dan lainnya, dan ini adalah pendapat Malik dan Ahmad. Pendapat kedua berkata, lebih utama dengan satu salam, ini adalah pendapat sebagian rekan kami. Imam Abu Hanifah berkata, tidak sah kecuali bersambung.”

Bacaan tiga rakaat ba’da al-Fatihah: Pertama al-A’la, kedua al-Kafirun dan ketiga al-Ikhlas plus al-Mu’awwidzatain menurut madzhab Syafi’i dan Malik atau tanpa keduanya menurut madzhab Abu Hanifah dan Ahmad.

Madzhab Syafi’i berdalil kepada hadits Aisyah yang menetapkan al-Mu’awwidzatain ba’da al-Ikhlas dalam riwayat Abu Dawud dan an-Nasa`i. Sedangkan madzhab Abu Hanifah berdalil kepada hadits Ubay bin Kaab dan Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa`i dan Ibnu Majah tanpa al-Mu’awwidzatain.

Shalat Ba’da Witir

Dari Ibnu Umar dari Nabi saw bersabda,

اِجْعَلُوا آخِرَ صَلاتِكُمْ باِللَيْلِ وِتْرًا

Jadikanlah witir sebagai shalat akhir kalian di malam hari.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Namun hal ini adalah anjuran bukan perintah wajib, maka siapa yang sudah witir dan ingin shalat malam atau tahajud, kesempatan tetap terbuka, hanya saja tidak berwitir lagi berdasarkan hadits Thalq bin Ali berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “La witrani fi lailah, tidak ada dua witir dalam satu malam.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi dan an-Nasa`i. At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan.”

Qunut Witir

Madzhab Syafi’i berkata, di setengah kedua bulan Ramadhan secara khusus. Madzhab Abu Hanifah dan Ahmad berkata, sepanjang tahun.

Bacaannya adalah,

اللهُمَّ اهدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ وعافِنِي فِيْمَنْ عافَيْتَ وتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فإنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيكَ إنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتُ وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنا وَتَعَالَيْتَ

Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah aku keselamatan sebagaimana orang-orang yang Engkau beri keselamatan, uruslah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau urus, berikanlah berkah pada apa yang Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan atasMu, orang yang Engkau cintai tidak terhina dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia, Maha Suci Engkau Rabbana lagi Maha Tinggi.” Diriwayatkan oleh Ashabus Sunan. Syaikh al-Albani menshahihkannya dalam Shahih at-Tirmidzi 1/144.
(Izzudin Karimi)