V. AL-QUR’AN DAN AL-KALAM
-
1. Al-Qur’an adalah Kalam Allah baik hurufnya maupun maknanya, merupakan wahyu yang turun dan bukan makhluk. Dari Allah dia bermula dan kepada-Nya akan kembali. Dia merupakan mukjizat yang membuktikan kebenaran nabi yang membawanya shallallahu ‘alaihi wasallam serta akan terjaga sampai hari kiamat.
-
2. Allah Ta’ala berbicara sesuai dengan apa, kapan dan bagaimana Dia berkehendak.
Ber-kalam-nya Allah adalah haqiqah (benar-benar nyata), dengan HURUF DAN SUARA. Sedangkan KAIFIYAH (bagaimana cara)nya, tidak bisa diketahui dan tidak boleh tenggelam dalam masalah kaifiyah itu.
-
3. Pendapat yang menyatakan bahwa KALAM ALLAH mempunyai makna nafsi (tersembunyi dalam diri-pent), atau bahwa Al-Qur’an merupakan HIKAYAH atau ungkapan atau MAJAZ atau yang sebangsanya adalah SESAT DAN MENYIMPANG, dan kadang-kadang bisa KUFUR.
-
4. Siapa yang mengingkari sedikit saja dari Al-Qur’an, atau beranggapan ada kekurangn atau kelebihannya serta mengadakan perubahan makna atau lafadhnya, maka dia adalah KAFIR.
-
5. Al-Qur’an wajib ditafsirkan berdasarkan apa yang telah dimaklumi dari manhaj (pola) As-Salaf. Ia tidak boleh ditafsirkan berdasarkan RAKYU MURNI (pendapat semata-mata), karena hal itu termasuk membicarakan Allah tidak berdasarkan ILMU. Mentakwilkan Al-Qur’an dengan takwil model BATHINIYAH-( Simak kembali keterangan tentang pemikiran firqah tersebut pada bab sebelumnya) dan semisalnya hukumnya KUFUR.