Wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Oleh: Hassan bin Tsabit Radhiyallahu Anhu

Di Madinah ada jejak Rasul dan majlis nan bersinar
Namun, sungguh jejak-jejak itu telah padam lagi pudar

Tanda-tanda (kenabian) tak akan terhapus dari tanah suci
Di sana mimbar sang pemberi petunjuk yang biasa ia naiki

Begitu jelas jejak-jejak dan sisa-sisa tanda
Di sana mushalla dan masjid dibangun untuknya
Cahaya dari Allah turun di tengah bilik-bilik (1) di sana
Cahaya yang diambil sebagai penerang nan menyala (2)

Wajah-wajah yang belum terhapus tanda-tandanya dari memori
Waktu mengusangnya, maka tanda-tanda darinya diperbarui

Di sana aku mengenal jejak Rasulullah dan juga masanya
Di sana pusara berlahad di dalam tanah yang menguburnya
Aku masih saja terus menangisi (kepergian Rasul) di sana
Mata dan kedua kelopaknya ikut membantu(ku) menangisinya
Ingatlah anugerah Rasulullah (padamu) duhai jiwa
Aku tidak melihat ada yang sanggup menghitungnya
Jiwakupun merasa kebingungan untuk menghitungnya

Kehilangan akan Ahmad adalah musibah nan menyakitkan
Anugerah-anugerah Rasulullah masih kan terus dibilang

Aku tak sanggup menghitung sepersepuluh pun darinya
Tetapi diriku menjangkau sebagian yang didapatnya
Di atas puing kubur makam ahmad aku berdiri lama
Sedang air mata berlinang deras mencapai puncaknya

Sungguh, diberkahilah engkau duhai kubur Rasul
Dan negeri di mana ar-Rasyid nan lurus dikubur
Diberkahilah lahad yang terkandung manusia mulia di dalamnya
Bangunan terbuat dari bebatuan nan tersusun di atasnya
Tangan menaburkan tanah dan mata meneteskan air di atasnya
Sementara bintang-bintang menjadi tenggelam karenanya
Mereka mengubur kelembutan, ilmu dan rahmat di saat senja
Mereka mengurugnya dengan tanah, tanpa ada bantal padanya

Mereka pergi dengan sedih, Nabi tiada bersama mereka lagi
Punggung dan lengan mereka lemas lunglai tak berenergi
Mereka menangisi orang yang ditangisi langit dan bumi
Sedang manusia dirundung kesedihan mendalam di itu hari
Adakah suatu hari musibah orang yang wafat dikoreksi?
Yaitu musibah di hari wafatnya Muhammad sang Nabi?
Hari di mana wahyu yang turun kepada mereka terhenti?

Dahulu dalam setiap hal dan setiap tempat ia diturunkan
Orang yang mengikutinya ia tunjukkan kepada ar-Rahman
Memberi petunjuk, menyelamatkan dari prahara kehinaan
Pemimpin yang menunjuki mereka al-haq dengan kesungguhan
Guru kebaikan, bila ditaati kan mereka raih kebahagiaan

Memaafkan kesalahan dan menerima permohonan maaf mereka
Jika mereka berbuat baik, pada kebaikan Allah Maha Mulia
Bila suatu perkara menimpa, mereka tidak memikulnya
Siapa suka memudahkan, bersikap keras bukanlah jalannya
Kala berada dalam nikmat Allah yang ada di tengah mereka
Tiba-tiba ada sang pemandu, alur jalan dituju dengannya

Berat terasa olehnya bila mereka menyimpang dari petunjuk
Sangat menginginkan mereka istiqamah dan mendapat petunjuk

Amat kasih terhadap mereka dan tidak angkuh pada mereka
Selalu memudahkan dan ke arah yang aman mereka dibawa

Kala mereka sedang berada di dalam terang cahaya,
Tiba-tiba anak panah kematian menuju ke arahnya

Maka berpulanglah kepada Allah sang hamba yang terpuji
Para malaikat menangisinya dan kepada Allah memuji
Maka jadilah bumi Tanah Suci terasa asing lagi sepi
Karena wahyu ilahi yang biasa turun kini tiada lagi

Duhai mata, tangisilah Rasulullah dengan airmu
Aku tak lagi mau mengenalmu selama airmu membeku

Kenapa tak kau tangisi sang pemilik jasa pada manusia
Jasa yang begitu banyak lagi sangat luas atas mereka
Bermurahlah terhadapnya dengan air mata dan tersedulah
Akan perginya orang yang takkan ada lagi yang sepertinya

Tidaklah umat terdahulu kehilangan orang seperti Muhammad
Dan takkan pernah pula kehilangan sepertinya hingga Kiamat

Aku katakan, dan perkataanku tak ada yang mencela
Kecuali orang yang terusir lagi hilang ingatannya
Dan tidaklah hawa nafsuku menolak untuk memujinya
Semoga dengan pujian itu aku kekal abadi di surga
Bersama al-Musthafa, aku berharap mendampinginya
Dan ‘tuk meraih hari itu ku ‘kan berjuang berupaya

footnotes:1. Tempat tinggal istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, 2. Yang dimaksud dengan cahaya di sini adalah wahyu dari langit.

(Dinukil dari buku: Al-Habib Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Syaikh Abu Bakar al-Jazairi)