DATA BUKU

Judul asli: Al-Bihar az-Zakhirah Fi Asbab al- Maghfirah.
Judul terjemah: Sesungguhnya Dia Maha Pengampun [286 Sebab Meraih Ampunan Allah]
Penulis: Syaikh Dr. Sayyid Husain al-Affani
Diberi pengantar oleh :
(1). Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza`iri,
(2). Syaikh Muhammad Shafwat Nuruddin
Penerbit: Darul Haq, Jakarta.
Muraja’ah : Tim Editor Pustaka Darul Haq
Tebal buku : 512 hal (Hard Cover)
Ukuran buku : 16×24,5 cm
Harga: Rp.85.000

URGENSI DAN KEDUDUKAN PENTING TEMA BUKU

Pertama: Seorang Muslim tidak masuk surga karena pahala amalnya, akan tetapi karena rahmat dan karunia Allah. Rasulullah Shollallohu alaihi wasallam bersabda,

لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوْا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ؟ قَالَ: لاَ، وَلاَ أَنَا، إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ.

“Seseorang tidak akan dimasukkan ke dalam surga oleh amalnya”. Mereka (para sahabat) bertanya, “Tidak juga engkau ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Tidak; tidak juga aku, kecuali Allah mewafatkanku dengan karunia dan rahmat(Nya)”.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).

Ini artinya bahwa sebanyak apa pun amal kebajikan yang kita bawa mati, tetap tidak sebanding dengan kebaikan yang telah Allah berikan bagi kita yang harus kita pertanggungjawabkan, seperti umur, masa muda, masa sehat, harta dan begitu banyak kenikmatan duniawi lainnya. Apalagi kalau hidup ini kita nodai dengan berbagai dosa; dengan meninggalkan kewajiban atau menabrak larangan.

Dan tidak ada keraguan bahwa salah satu bentuk karunia dan rahmat Allah yang paling agung adalah pengguguran dan pengampunan dari dosa-dosa kita.

Kedua: Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk bertaubat, agar dosa-dosanya diampuni Allah Ta’ala. Allah menyebutkan melalui lisan nabiNya, Nuh Alaihissalam,

{فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا(12)}.

“Aku (Nabi Nuh Alaihissalam) katakan, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun’, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai, (semua sebagai rahmat bagimu).” (Nuh: 10-12).

Begitu pula yang Allah sebutkan melalui nabi-nabi lainnya.

Ketiga: Allah mengajarkan hamba-hambaNya untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah karena banyaknya dosa-dosa yang pernah dilakukan. Benar bahwa seorang Muslim tidak boleh menganggap remeh dosa-dosa dan wajib menjauhkan diri dari dosa dalam bentuk apa pun, akan tetapi apabila dosa telah terlanjur terjadi, dan sebanyak apa pun, Allah masih membuka pintu-pintu ampunanNya dan pengguguran dosa-dosa untuk hambaNya yang mau bertaubat dan kembali kepadaNya, dan pintu-pintu ampunan dan pengguguran dosa-dosa itulah yang dibahas di buku kita ini. Allah Ta’ala mengingatkan,

{قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ}.

“Katakanlah, ‘Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan banyak berbuat dosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53).

Dan setelah ayat di atas, Allah Ta’ala mengingatkan,

{وَأَنِيْبُوْا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ}.

“Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (Az-Zumar: 54).

Berdasarkan tiga poin ini, maka meraih ampunan Allah adalah suatu yang asasi dalam kehidupan seorang Muslim yang menyatu dengan kewajiban beramal shalih, demi meraih kebahagiaan di akhirat kelak. Inilah pesan agung yang diusung oleh buku kita ini.

Isi Buku Secara Umum

1. Dalam mukadimah, penulis mengawali isi buku dengan ulasan yang menyentuh secara kuat dan penuh kesan tentang pentingnya setiap Muslim untuk tetap optimis terhadap ampunan Allah dan giat dalam berusaha meraihnya dengan bertaubat secara terus menerus, sekalipun bergelimang dosa.

2. Sebagai awal pembahasan, penulis kemudian mengulas berbagai keutamaan agung ampunan Allah, dan penulis menyebutkan tidak kurang dari 21 poin pokok keutamaan yang masing-masing diulas secara jelas, apik dan luas, rinci dengan dalil-dalilnya. Di antaranya:

1. Mengampuni dosa dan kesalahan adalah di antara sifat-sifat Allah Ta’ala.

2. Allah Ta’ala telah menulis ketetapan dengan TanganNya sendiri tentang rahmat dan ampunanNya. Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ إِنَّ رَحْمَتِيْ سَبَقَتْ غَضَبِيْ.

“Sesungguhnya Allah telah menuliskan suatu catatan (ketetapan) sebelum menciptakan makhluk: ‘Sesungguhnya rahmatKu mendahului murkaKu’.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim), dan dalam lafazh riwayat Ibnu Majah berbunyi,

كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ بِيَدِهِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ: رَحْمَتِيْ سَبَقَتْ غَضَبِيْ.

“Tuhan kalian telah menulis ketetapan atas DiriNya dengan TanganNya sendiri, sebelum menciptakan makhluk, ‘RahmatKu mendahului murkaKu’.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh al-Albani).

3. Permohonan ampunan adalah doa yang Nabi Shollallohu alaihi wasallam simpan untuk umat beliau nanti. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sabda Nabi Shollallohu alaihi wasallam, yang secara gabungan lafazh-lafazhnya berbunyi, “Setiap nabi memiliki doa yang mustajab (pasti dikabulkan), dan setiap nabi bersegera (di dunia) memanjatkan doanya, sedangkan aku menyimpan doaku sebagai syafa’at bagi umatku di akhirat. Dan itu akan didapatkan oleh umatku yaitu oleh orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah.”

4. Allah mengharamkan ampunan bagi setan, dan ini menunjukkan agungnya kedudukan ampunan bagi orang-orang yang beriman.

5. Allah menutup taubat dari orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman,

{اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ}.

“Kamu (Muhammad) memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja); bahkan jika pun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun bagi mereka.” (At-Taubah: 8).

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

{إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَظَلَمُوْا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ}.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezhaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa-dosa) mereka.” (An-Nisa`: 168).

6. Dan lain-lain.

3. Kemudian penulis masuk dalam inti dari isi buku.

Berdasarkan berbagai dalil, sebab-sebab yang dapat dilakukan seorang hamba agar dosa-dosanya digugurkan Allah, dapat dibagi menjadi enam bagian:

Pertama, yang menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
Kedua, yang menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu saja.
Ketiga, yang menggugurkan dosa-dosa semuanya kecuali hutang.
Keempat, yang menggugurkan dosa-dosa dari al-Qur`an secara khusus.
Kelima, yang tidak secara tegas menyebutkan menggugurkan dosa-dosa, tetapi tegas bahwa orang yang melakukannya akan masuk surga.
Keenam, hal-hal lain secara beragam.

Di antara yang menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang:
– Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba mempermantap wudhu, kecuali diampuni baginya apa yang telah lalu dan apa yang akan datang dari dosa-dosanya.”
– Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan semata berharap pahala (dari Allah), diampuni baginya apa yang telah lalu dan apa yang akan datang dari dosa-dosanya.”
– Dan termasuk dalam bagian ini adalah: Orang yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya lalu dia bersabar, meninggalkan ruqyah, menegakkan shalat sunnah malam bulan Ramadhan umumnya dan malam Qadar khususnya, orang yang membesarkan tiga orang putrinya atau saudari perempuannya dan berbuat baik terhadap mereka, membela kehormatan seorang Muslim, shalat berjama’ah empat puluh hari dengan mendapatkan takbir pertama bersama imam, Shalat sunnah empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan empat rakaat setelahnya, berakhlak baik, dan lain sebagainya.

Di antara yang menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu saja adalah: Masuk Islamnya seorang kafir, karena “Islam menggugurkan dosa-dosa sebelumnya”, kemudian hijrah di jalan Allah, menegakkan ibadah ketika fitnah berkobar di tengah umat, menjawab muadzin, berdiam di masjid setelah shalat, berjalan kaki menuju Shalat Jama’ah, dan banyak lagi yang lain. Dan begitu pula bagian ketiga, keempat hingga keenam; semuanya disebutkan satu poin demi satu poin hingga secara keseluruhan berjumlah… sebagaimana pada judul cover buku kita ini.

Dan semua pembahasan buku kita ini ditegakkan di atas dalil dan hujjah dari al-Qur`an dan as-Sunnah yang tsabit, dan diperkuat dengan takhrij yang kuat berdasarkan disiplin ilmu hadits, serta dikukuhkan dengan hukum-hukum hadits Imam al-Albani Rahimahullah. Maka isi buku ini, sekalipun dengan ukuran yang cukup tebal dan dalam lingkup pembahasan yang cukup fokus, tegak di atas dalil al-Qur`an dan as-Sunnah yang tsabit dan tidak tercampur dengan hadits-hadits dhaif apalagi lebih parah dari itu.

Sebagai pesan akhir dari resensi kita kali ini, setiap kita harus tetap ingat bahwa seberapapun hebatnya keimanan yang dirasakan oleh sebagian kita, kita tetap saja manusia yang rentan berbuat salah dan dosa. Maka jalan satu-satunya untuk menghapus dosa-dosa itu adalah dengan bertaubat dan melakukan amal-amal shalih, dan terlebih amal-amal tertentu yang ditetapkan oleh Allah sebagai penggugur dosa-dosa. Inilah inti dari buku kita ini. Buku ini penting dibaca oleh setiap kita, karena memberikan banyak jalan untuk meraih ampunan, sebagai pondasi penting dalam menjalani sisa hidup yang tak seberapa ini, sebelum masing-masing kita meninggalkan dunia, untuk mempertanggungjawabkan hidup dan matinya kepada Allah.

Dan semoga Allah mengampuni kita semua, amin.

CONTACT PERSON

Pemesanan kitab dan informasi selengkapnya, silahkan hubungi Sdr. Ahmad Maulana: Telpon: (021) 84999585 Hp: (021) 93690244. Situs: www.darulhaq-online.com.

Cara Pemesanan Kitab: Klik Pesan Kitab