Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”(QS. Az-Zumar: 23)

Telah terbukti secara ilmiah bahwa goncangan kejiwaan bisa menyebabkan kerentanan yang sangat tinggi terhadap penyakit dalam seluruh fungsi tubuh yang berbeda-beda. Hal ini akan tampak pengaruhnya pada kulit, sebagai media untuk mengungkapkan perubahan mendadak yang terjadi pada tubuh tersebut.

Ketika seseorang sedang malu, maka mukanya akan merah. Ketika ia sedang takut, maka kedua tangannya akan berkeringat. Terkadang bisa jadi akibat stres akan timbul penyakit-penyakit kulit, seperti peradangan kulit (panu, kadas, dan lain-lain) yang terjadi akibat garukan kuku-kuku pada sebagian anggota badan.

Sebagaimana telah dinyatakan secara ilmiah bahwa faktor kejiwaan bisa mendorong timbulnya penyakit terbakarnya kulit yang berminyak, penyakit kulit yang tidak menular, dan jenis tertentu dari jerawat, kudis, urticaria, dan kadas. Juga telah jelas pengaruh faktor kejiwaan terhadap sebagian penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti kutil dan herbes ringan, yang mungkin penyembuhannya dengan intuisi jiwa. (Dr. Muhammad ‘Abdul Mun’im ‘Abdul ‘Aal, Nadharaatun Islamiyatun ‘alal Amraadil Jildiyati wat Tanaasuliyah)

Telah dikemukakan bahwa mikroba tidak bisa menyerang kulit seseorang, melainkan bila ketahanan (imunitas) kulit telah melemah. Selian itu, ditemukan pula bahwa penyebab yang paling penting terhadap melemahnya ketahan kulit adalah kurang perhatian terhadap kebersihan, suatu hal yang sangat dijauhi oleh seorang beragama yang gemar bersuci dengan berwudhu dan mandi yang bisa menghilangkan bakteri kulit. Sehingga, orang yang kurang perhatian terhadap kebersihan itu menjadi lemas dan kering dengan hanya terkena debu-debu yang membawa bibit-bibit penyakit.

Padahal, selain membentuk ketahanan kulit dengan wudhu, komitmen terhadap agama bisa membawa jiwa terasa tenang dan tenteram. Selanjutnya bisa menghilangkan goncangan-goncangan kejiwaan yang malah berbalik dampaknya pada kulit seperti yang telah diterangkan di atas.

Dari situ menjadi jelas bagi kita mukjizat ilmiah dalam ayat ini dengan apa yang dikandungnya, berupa pengaruh kejiwaan di dalam mencegah penyakit-penyakit kulit.

(Sumber:الإعجاز العلمي في الإسلام والقرآن الكريم oleh Muhammad Kamil ‘Abdush Shomad, edisi Indonesia penerbit Akbar hal.329-330 dengan sedikit perubahan. Diposting oleh Abu Yusuf Sujono)