Oleh: Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag
KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومن اهتدى بهداه إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Mari kita bersyukur kepada Allah Ta’ala yang telah menjadikan kita sebagai umat Muhammad Sallallahu ‘Alahi Wasallam, Nabi yang paling mulia dan paling dicintai oleh Allah Ta’ala, dan yang menjadikan kita sebagai umat Islam, pengikut agama yang kuat, indah, dan sempurna. Islam adalah agama yang memiliki banyak keistimewaan dan kemuliaan. Satu-satunya agama yang diterima oleh Allah Ta’ala dan yang dijan-jikan kemenangan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada kesempatan yang berkah ini, marilah kita renungkan nikmat paling besar dalam hidup ini. Tadi sudah kita katakan bahwa Islam memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh agama mana pun. Salah satu keistimewaannya adalah bahwasanya Islam merupakan satu-satunya agama yang bersifat universal; artinya diturunkan untuk seluruh umat manusia dan jin, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Mulai dari masa Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam hingga Hari Kiamat nanti.
Universalitas Islam adalah suatu kenyataan yang tidak mungkin ditolak oleh siapa pun, meskipun orang-orang kafir membencinya dan orang-orang liberal menjadi kesal. Wahyu dan sejarah telah membuktikan bahwa Islam dan al-Qur`an diturunkan untuk seluruh bangsa di dunia, tidak hanya untuk bangsa Arab sebagai-mana propaganda kristenisasi yang ingin menanamkan kebencian terhadap Islam dan Arab.
Universalitas Islam tertuang dalam Firman-firman Allah q maupun sabda-sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam yang begitu banyak. Berikut ini adalah sebagian di antaranya :
Dalam al-Qur`an:

(1). Firman Allah ‘Azza Wajalla :

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ الله إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu semua’.” (Al-A’raf: 158).

(2). Firman Allah ‘Azza Wajalla :

وَمَآأَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَيَعْلَمُونَ

“Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.”(Saba`: 28).

(3). Firman Allah ‘Azza Wajalla :

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا

“Mahasuci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (al-Qur`an) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Al-Furqan: 1).

Yang dimaksud dengan seluruh alam adalah seluruh jin dan manusia.
Dan masih begitu banyak ayat-ayat yang menunjukkan de-ngan sangat jelas bahwa Risalah Islam dan Kerasulan Muhammad Sallallahu ‘Alahi Wasallam adalah untuk seluruh umat manusia ; Arab dan non Arab.
Dalam hadits-hadits Nabi Sallallahu ‘Alahi Wasallam , antara lain :

(1). Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

أُعْطِيْتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِيْ: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا؛ فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِيْ، وَأُعْطِيْتُ الشَّفَاعَةَ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً.

“Saya diberi lima (keistimewaan) yang tidak diberikan kepada se-orang pun sebelumku: (Pertama), aku diberi pertolongan dengan (ditimpakannya) rasa ketakutan (di hati musuhku) sekalipun aku masih berada sejauh satu bulan perjalanan. (Kedua), bumi ini (seluruhnya) dijadikan sebagai masjid dan suci untukku; maka siapa pun yang waktu shalat telah tiba baginya, hendaklah dia shalat (di mana pun dia berada). (Ketiga), dihalalkan bagiku harta rampasan perang, padahal tidak pernah dihalalkan bagi seorang pun sebelumku. (Keempat), aku diberikan syafa’at. Dan (kelima), bahwa setiap nabi diutus kepada kaumnya secara khusus sedangkan aku diutus kepada semua manusia.” (HR. al-Bukhari no. 335; dan Muslim no. 521, dari Jabir bin Abdullah p).

(2). Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هٰذِه الْأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِه، إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ.

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di TanganNya, tidak seorang pun dari umat (manusia) ini; baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentangku, kemudian meninggal dan tidak beriman kepada Agama yang aku diutus dengannya, melainkan dia pasti ter-masuk di antara penghuni neraka.” (HR. Muslim no. 153 dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu )

(3 Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

لاَ تَسْأَلُوْا أَهْلَ الْكِتَابِ عَنْ شَيْءٍ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَهْدُوْكُمْ وَقَدْ ضَلُّوْا، فَإِنَّكُمْ إِمَّا أَنْ تُصَدِّقُوْا بِبَاطِلٍ، أَوْ تُكَذِّبُوْا بِحَقٍّ؛ فَإِنَّهُ لَوْ كَانَ مُوْسَى حَيًّا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ، مَا حَلَّ لَهُ إِلاَّ أَنْ يَتَّبِعَنِيْ.

“Janganlah kalian bertanya apa pun kepada ahli kitab, karena mereka tidak akan dapat memberi petunjuk kepada kalian, sebab mereka telah sesat. Karena (jika kamu bertanya kepada mereka) bisa jadi kamu membenarkan kebatilan atau mendustakan kebenaran. Sesungguh-nya seandainya Nabi Musa masih hidup di tengah-tengah kalian, niscaya tidak halal baginya kecuali mengikutiku.” (HR. Ahmad no. 14220, dan Ibnu Abi Syaibah: 22163 dari Jabir radiyallahu ‘anhu)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Islam benar-benar agama universal, tidak mengenal rasisme dan diskriminasi. Bahkan di antara sahabat Nabi Sallallahu ‘Alahi Wasallam ada sejumlah nama besar yang menunjukkan hal tersebut. Sebut saja misalnya Salman al-Farisi (dari Persia), Bilal al-Habasyi (dari Etiopia) dan Shuhaib ar-Rumi (dari Romawi).
Kemudian Rasul Sallallahu ‘Alahi Wasallam sendiri benar-benar melaksanakan tugas dakwah dan tabligh secara universal, mengamalkan Firman Allah ‘Azza Wajalla :

وَأُوحِىَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْءَانُ لأُنذِرَكُم بِهِ وَمَن بَلَغَ

“Dan al-Qur`an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orangorang yang al-Qur`an sampai (kepadanya). “ (Al-An’am: 19).
Sehingga beliau berdakwah dengan media yang memungkinkan pada waktu itu untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat dunia. Media yang ada pada waktu itu adalah mengirim surat.
Beliau mengirim surat dakwah kepada raja-raja dunia. Di an-tara yang dikirimkan surat oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam agar mereka masuk Islam dan meninggalkan agamanya adalah:
1. An-Najasyi (Ashhamah bin al-Abjar) raja Habasyah (Etiopia) yang beragama Kristen.
2. Heraklius, kaisar Romawi yang beragama Kristen.
3. Muqaukis, raja Mesir yang beragama Kristen.
4. Kisra Persia yang beragama Majusi.
5. Al-Mundzir bin Sawa yang beragama Kristen.
6. Haudzah bin Ali, penguasa Yamamah yang beragama paganis.
7. Al-Harits bin Abi Syamr al-Ghassani, penguasa Damaskus yang beragama Kristen.
8. Raja Oman, Jaifar bin Jalanda dan saudaranya Abbad.
Dengan surat-surat ini, Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam telah menyampaikan Islam kepada mayoritas raja-raja dunia zaman itu. Di antara mereka ada yang masuk Islam dan ada yang tetap kafir, akan tetapi Islam dan Nabinya telah mengisi ruang pikiran mereka.
Dengan demikian, kita berharap semoga iman kita bertambah mantap, dan semangat kita untuk menyebarkan rahmat ini ke penjuru dunia, ke seluruh manusia, baik yang beragama maupun yang tidak beragama semakin kuat.

هَدَانَا الله وَإِيَّاكُمْ إِلَى صِرَاطِهِ الْمُسْتَقِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوا الله إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA:

اَلْحَمْدُ لله الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ، كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ، لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ.
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kini Islam semarak di negeri Barat. Di saat agama Kristen ditinggalkan, maka Islam malah berkembang. Gereja-gereja banyak yang kosong, atau berubah menjadi museum, atau tempat wisata atau dibongkar dan diganti dengan perumahan atau gedung lain, atau dijual dan dirubah menjadi masjid. Alhamdulillah, saya sendiri telah menyaksikan langsung dan shalat di masjid-masjid Belanda yang tadinya adalah gereja.
Maka marilah kita bersemangat merealisasikan mukjizat Rasul Sallallahu ‘Alahi Wasallam yang mengabarkan bahwa Islam ini akan sampai ke seluruh pen-juru bumi yang dihuni oleh manusia dan akan menguasai dunia lagi. Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

لَيَبْلُغَنَّ هذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَلاَ يَتْرُكُ الله بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ الله هٰذَا الدِّيْنَ، بِعِزِّ عَزِيْزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيْلٍ؛ عِزًّا يُعِزُّ الله بِه الْإِسْلَامَ وَأَهْلَهُ وَذُلاًّ يُذِلُّ الله بِهِ الْكُفْرَ.

“Agama ini benar-benar akan sampai ke (seluruh) tempat yang di-capai oleh siang dan malam, dan Allah tidak membiarkan ada satu rumah madani dan nomaden pun, melainkan Dia akan memasukkan Agama ini ke dalamnya; orang yang mulia dimuliakan dan orang yang hina dihinakan, kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan para pemeluknya serta kehinaan yang dengannya Allah menghinakan kekufuran.”(HR. Ahmad: 16632 dari Tamim ad-Dari radiyallahu ‘anhu )
Salah satu bukti, Abdullah bin Amr bin Ash radiyallahu ‘anhu menuturkan :

بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُوْلِ الله صلى الله غليه و سلم نَكْتُبُ، إِذْ سُئِلَ رَسُوْلُ الله صلى الله غليه و سلم : أَيُّ الْمَدِيْنَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا؟ قُسْطَنْطِيْنِيَّةُ أَوْ رُوْمِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله غليه و سلم : مَدِيْنَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلاً يَعْنِيْ قُسْطَنْطِيْنِيَّةَ.

“Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam , tiba-tiba beliau ditanya, ‘Mana di antara dua kota yang akan ditaklukkan lebih dahulu? Konstantinopel atau Romawi?’ Beliau menjawab, ‘Kota Herakliuslah yang akan terkalahkan lebih dulu.’ Maksudnya, Konstantinopel.” (HR. Ahmad: 6627, ad-Darimi, al-Hakim).
Nabi Sallallahu ‘Alahi Wasallam juga bersabda :

لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِيْنِيَّةُ، فَلَنِعْمَ الْأَمِيْرُ أَمِيْرُهَا، وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذلك الْجَيْشُ.

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad no. 18602).
Maka sebagai bukti benarnya sabda Nabi a tersebut, pada Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, Syaikh Aq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleo-logus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mem-pertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.
Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol. Maka pada 29 Mei, Konstantinopel jatuh di tangan Muhammad al-Fatih. Penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlin-dungan kepada semua penduduk, siapa pun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid, dan Kostantinopel berubah menjadi Islam Pol (Istanbul).
Mahabenar Allah dengan FirmanNya :

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur`an) dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (At-Taubah: 33 dan ash-Shaff: 9).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهم أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُؤْمِنِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

( Dikutip dari buku : kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta. Diposting oleh Abu Maryam Abdusshomad )