Peran dan pentingnya masjid bagi umat

Dalam pandangan Islam masjid merupakan pusat yang sangat strategis untuk membina masyarakat yang islami. Terbukti ketika Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah sewaktu beliau hijrah maka pertama kali proyek yang beliau kerjakan adalah membangun masjid.

Dari masjid inilah terbentuk pasukan jihad yang amat besar dan tangguh dan di sinilah assabiqunal awwalun dari kaum Muhajirin dan Anshar dididik, demikian pula orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Maka jadilah masjid sebagai sumber pelita dan tempat memancarnya cahaya petunjuk yang terang benderang.

Masjid juga berfungsi sebagai tempat perkumpulan, titik tolak, tempat beribadah, arena pendidikan, penggalangan jihad, halaqah ilmu juga majlis syura, pemutusan perkara dan pengaturan strategi.

Masjid ibarat ladang yang amat luas yang siap untuk digarap dengan ber-bagai aktivitas kegiatan, ia juga seperti sarang lebah yang tidak boleh kosong dari orang yang rukuk, sujud, berdzikir kepada Allah, membaca Al Qur’an, belajar dan mengajarkan ilmu.

Imam masjid dan kedudukannya

Imam masjid memiliki posisi yang tinggi ditengah-tengah masyarakat, ucapannya banyak didengar serta pendapatnya cenderung untuk diterima. Bagaimana seorang imam tidak memiliki posisi ini sedangkan masyarakat telah menjadikannya pemimpin dalam menjalankan syiar yang amat besar dari syiar-syiar Islam yaitu shalat.

Berpijak dari posisinya yang strategis, baik dari sudut pandang agama maupun sosial maka seorang imam masjid hendaknya menghadapi ini semua dengan memberi porsi yang maksimal sesuai dengan lingkup masyarakatnya. Imam masjid adalah seorang saudara yang senantiasa menasehati, seorang ayah yang penuh kasih sayang sekaligus seorang anak yang berbakti.

Beberapa saran untuk imam masjid

Para fungsionaris masjid memiliki tugas yang amat besar sesuai dengan tuntutan syari’at Islam. Untuk membantu melancarkan tugas yang mulia ini ada beberapa saran penting yang diambil dari hasil ketetapan progran kerja para imam, muadzin dan pelayan masjid di Saudi Arabia, diantara point yang terpenting adalah:

1. Menyampaikan pengarahan dan mauizhah

Dalam hal ini imam hendaknya memilih waktu yang pas bagi para jama’ahnya seperti setelah selesai shalat, atau dalam perkumpulan rutin mingguan, moment kekeluargaan dan kemasyarakatan. Dalam menyampaikan mauizhah ini perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini:

  • Hendaknya materi dipersiapkan terlebih dahulu dan disusun secara logis

  • Memilih materi yang sekiranya mengigit dan penting untuk diketahui umat

  • Memilih kalimat yang dapat menyentuh seluruh lapisan dan memperhatikan kondisi kejiwaan mereka.

  • Hendaknya ringkas dan memiliki sasaran yang jelas

  • Membuat tenggang waktu dan jangan berlebihan dalam menyampaikan nasihat dalam arti jangan terlalu panjang dan sering supaya tidak menimbulkan kejemuan dan rasa bosan.

2. Mengadakan kajian-kajian

Sangat bagus jika para imam mengadakan kajian-kajian di masjid untuk memberikan penjelasan kepada para jamaah dan masyarakat terutama bagi kalangan pemuda.
Sebaiknya imam masjid membuat halaqah khusus unruk membahas salah satu bidang materi baik itu aqidah, tafsir, hadits, fiqih, sirah atau akhlak, mungkin juga tentang pendidikan.

3. Pengajian umum dan seminar

  • Sangat dianjurkan bagi imam masjid untuk mengadakan pengajian umum atau seminar dengan mengundang ulama dan tokoh yang mumpuni.

  • Menggalang kerjasama dangan kantor-kantor dan lembaga dakwah sekitar untuk penyelenggaraan pengajian ataupun seminar.

  • Sebaiknya imam masjid bersikap proaktif dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut jangan sekedar menunggu tawaran atau ajakan dari pihak luar.

4. Kelompok hafalan Al Qur’an

Ini merupakan sarana taqarub kepada Allah yangsangat utama, maka selayaknya imam masjid mengadakan halaqah tahfidzil qur’an serta menentukan klasifikasinya, yaitu:

  • Kelompok khusus untuk anak-anak

  • Kelompok untuk usia dewasa

  • Kelompok khusus wanita

    Sebaiknya dibentuk sebuah panitia yang mengurusi kegiatan ini yang fungsinya selain untuk membantu imam masjid juga untuk mengontrol jalannya kegiatan.

5. Kunjungan berkala

Kunjungan seperti ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat bagus untuk mendiskusikan berbagai masalah penting di masyarakat seperti:

  • Mendiskusikan putra-putri dan bagai-mana menyikapi kondisi mereka.

  • Membicarakan sebagian anggota masyarakat yang enggan shalat berjamaah dan menyepelekannya.

  • Mendiskusikan permasalahan-permasalahan penting yang ada di masyarakat.

  • Memberi himbauan kepada masyarakat untuk berperan dalam kegiatan sosial kemanusiaan.

  • Yaitu dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya kegiatan tersebut dengan menyampaikan ayat-ayat atau hadits yang menganjurkan untuk berinfaq fisabilillah.

Diantara bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Kegiatan buka puasa bersama di bulan Ramadhan.
b. Bantuan untuk para aktivis dan pejuang muslim diseluruh dunia.
c. Kegiatan untuk membendung kristenisasi dan para misionaris.
d. Pencetakan buku dan penyebaran kaset-kaset Islam. Dan lain-lain

  • Perlu bagi pengelola masjid untuk memperkenalkan Yayasan dan lembaga-lembaga kemanusiaan kepada masyarakat.

  • Diusahakan untuk membentuk sebuah panitia atau pengurus yang menangani berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan khususnya untuk kegiatan di masjid dan sekitarnya.

  • Menjalin hubungan dengan para donatur atau muhsinin agar bersedia menyalurkan sebagian hartanya untuk kegiatan tersebut.

      6. Memperhatikan keberadaan kaum wanita

      Para wanita juga berhak memperoleh porsi yang memadai dalam hal pengajaran dan pendidikan.
      Untuk itu pengelola masjid khusus-nya para imam dianjurkan supaya melakukan hal-hal sebagai berikut:

      • Menyampaikan nasehat atau ceramah kepada kaum wanita pada bulan Ramadhan khususnya seusai shalat tarawih.

      • Sangat ditekankan untuk menyampai-kan materi-materi seputar hukum thaharah(bersuci), shalat, shiyam, pendididkan anak, hak-hak suami istri serta memperingatkan mereka dari berbagai bentuk kemungkaran yang banyak terjadi.

      • Mengundang ulama atau ustadz untuk menyampaikan pengarahan dan nasehat kepada para wanita.

      • Menyediakan tempat khusus bagi kaum wanita dimasjid dalam acara muhadharah/pengajian atau seminar.

      Saran-saran umum

      Untuk menggiatkan jama’ah masjid dan anggota masyarakat ada beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu:

      • Menyelenggarakan acara berbuka puasa bersama untuk seluruh jama’ah masjid dan masyarakat sekitar.

      • Melontarkan ide i’tikaf di bulan Ramadhan sebagi tindak lanjut.

      • Membuka perpustakaan umum di dalam masjid serta menyediakan ruang bacaan.

      • Memperhatikan warga yang kesulitan dan sangat membutuhkan serta mengulurkan tangan untuk fakir miskin.

      • Sebagai realisasinya diadakan dompet amal untuk menampung bantuan dari para donatur.

      • Menganjurkan kepada masyarakat agar tidak melakukan pemborosan dalam acara atau pesta yang mereka selenggarakan. Dan sebaiknya jika ada dana yang berlebihan disalurkan untuk kepentingan dakwah dan kemanusiaan.

      • Memberikan hadiah setiap jangka waktu tertentu berupa kaset dan buku-buku islam yang bermanfaat.

      • Menganjurkan jamaah masjid agar berperan dalam amar ma’ruf nahi mungkar.

      • Menyediakan kotak saran dimasjid agar para jama’ah dapat menyampaikan usulan, pertanyaan ataupun konsultasi.

      • Menyediakan papan informasi di masjid dengan memperhatikan penataan, penerbitan serta rutinitasnya. Hendaknya dibagi menjadi kolom-kolom beragam misalnya tentang fatwa, pendidikan, kajian serta ruang informasi umum.

      • Dianjurkan bagi pengurus masjid untuk berperan dalam mem-bantu jamaah dalam mengatur waktu misalnya dengan membuatkan jadwal harian seorang mulim serta mensosialisasikannya.

      • Menyelenggarakan berbagai lomba dan kuis untuk menggugah minat serta menggiatkan anak-anak dan remaja agar aktif menelaah dan meneliti berbagai persoalan.

      • Jika memungkinkan dapat membuka biro bimbingan haji dan umrah.

      Disarikan dari kutaib “Risalatul Masjid”, karya Manshur bin Abdul Aziz Al Khuraiji, Darul Ma’arij Ad Dauliyah Riyadh.
      (Dept. Ilmiah)