Kesehatan adalah nikmat paling agung setelah iman dan Islam, ia adalah mahkota di kepala orang-orang yang sehat, namun hanya diketahui oleh orang-orang yang sakit, ia adalah nikmat besar namun paling diabaikan, orang baru akan mengingatnya saat dia kehilangannya, bagaimana ia bukan nikmat besar, sementara segala kenikmatan lainnya bergantung kepadanya, seseorang tidak bisa mengambil nikmat makan, minum, istirahat dan menikah tanpa adanya kesehatan, bagaimana ia bukan merupakan nikmat besar, sementara bila ia hilang, maka seseorang akan mencarinya sekalipun dengan mengorbankan waktu, tenaga dan harta yang dia punyai. Tidak jadi soal, harta kekayaan ludes dan habis asalkan kesehatan bisa kembali mendekati. Bahkan sebagian orang berani melanggar rambu-rambu agama demi mencari kesembuhan lewat pengobatan yang haram dan bertentangan dengan akidah yang lurus, semuanya adalah demi satu tujuan, yang penting kembali sehat.

Semua sepakat bahwa langkah pertama mencari kesehatan adalah dengan menjaganya, maka ada istilah tindak preventif lebih baik dari pada kuratif, sebelum kesehatan tersebut beresiko hilang atau pergi maka kita patut menjaganya, dan sesuatu yang dijaga insya Allah tidak akan pergi.

Dasar-dasar terpenting bagi kesehatan jasmani adalah:

Pertama, Mengkonsumsi makan yang lazim secukupnya tidak kurang tidak lebih karena mengkonsumsinya melebihi batasnya merugikan, sebagaimana mengonsumsi kurang dari kebutuhan juga merugikan, masing-masing dari kelebihan dan kekurangan ini memicu penyakit khusus. Inilah yang ditetapkan oleh para dokter.

Oleh karena itu Allah berfirman, “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31). Ingat, “Jangan berlebih-lebihan.” Karena perut adalah wadah terburuk yang diisi oleh manusia, rumah bagi segala sumber penyakit, kebanyakan penyakit dipicu oleh makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut.

Kedua, Menjauhi orang-orang sakit yang terjangkit penyakit menular dan menjauhi tempat-tempat endemi penyakit. Ini termasuk dasar kesehatan terpenting dalam ilmu kedokteran.

Islam memerintahkan hal tersebut demi menjaga kesehatan masyarakat. Rasulullah bersabda, “Pemilik unta sakit jangan membawa untanya kepada unta sehat.” Beliau bersabda, “Jika kalian mendengar penyakit tha’un di suatu daerah maka janganlah masuk ke sana.” Beliau bersabda, “Berlarilah dari orang yang terkena penyakit kusta seperti kamu berlari dari singa.

Namun usaha tersebut harus diikuti dengan keyakinan bahwa penentu segalanya adalah Allah, karena tiada yang terjadi di alam ini termasuk penyakit kecuali Dia-lah yang menentukannya.

Ketiga, Berimbang dalam bekerja, karena berlebih-lebihan dalam bekerja melelahkan dan kelelahan memicu penyakit jasmani, emosi dan akal sebagaimana hal itu ditetapkan oleh para dokter.

Oleh karena itu Rasulullah saw mengajak kaum muslimin untuk besikap berimbang, tidak mempersulit diri dan tidak meremehkan. Beliau bersabda, “Ambillah keringanan Allah yang Dia berikan kepada kalian.” Beliau bersabda, “Wahai manusia, berimbanglah, berimbanglah.” Sebagaimana kelelahan bisa berdampak negatif, kemalasan atau pengangguran juga demikian.

Oleh karena itu Rasulullah saw berlindung dari kemalasan, beliau bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan dan kekikiran.”. Beliau bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku pada keberangkatannya di pagi hari.” Hal tersebut agar umat berangkat untuk mendapatkan rizkinya dengan giat dan semangat, hal ini dengan berangkat di pagi hari.

Keempat, Menjaga kebersihan dan thaharah, karena kebanyakan penyakit berawal dari kotoran sebagaimana hal itu dikatakan oleh para dokter. Kita mengetahui sejauh mana perhatian Islam kepada kebersihan sampai ia menjadikannya setengah iman. Rasulullah saw bersabda, “Bersuci adalah setengah dari iman.” Beliau menganjurkan bersih diri dengan mandi dalam beberapa kesempatan seperti Jum’at dan lainnya.

Kelima, Menjauhi sebab-sebab kejiwaan yang bisa menyebabkan penyakit jasmani, hal itu karena banyak penyakit jasmani yang disebabkan oleh faktor kejiwaan yang tidak sehat di antaranya adalah siksaan perasaan dan tekanan batin di mana pengaruhnya terhadap penyakit-penyakit jasmani tidak dipungkiri. Wallahu a’lam.