Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari (Kitab al-Istisqa`, Bab Ma Yuqalu Idza Amtharat, 2/518, no. 1032) dari Aisyah Radhiallahu ‘anhu,

أّنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ، قَالَ: اللهم صَيِّبًا نَافِعًا.

“Bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam jika melihat hujan, maka beliau berucap : ‘Ya Allah, jadikanlah ia hujan yang bermanfaat’.”

Kami meriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah, bahwa beliau mengucapkan :

اللهم صَيِّبًا نَافِعًا، مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا.

“Ya Allah, jadikanlah ia hujan yang bermanfaat,” sebanyak dua atau tiga kali. (Shahih, telah disebutkan dan dibicarakan pada no. 557).

Asy-Syafi’i ٌRahimahullah meriwayatkan dalam al-Umm dengan sanadnya sebuah hadits mursal dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ اِلْتِقَاءِ الْجُيُوْشِ، وَإِقَامَةِ الصَّلاَةِ، وَنُزُوْلِ الْغَيْثِ.

“Carilah terkabulnya doa pada saat bertemunya dua pasukan, saat shalat didirikan, dan saat turun hujan.”(Hasan. Telah disebutkan sebelumnya pada no. 117).

Asy-Syafi’i berkata, “Aku telah mendapati banyak orang yang mencari terkabulnya doa pada saat turun hujan dan pada saat shalat didirikan.”