Oleh: Izzudin Karimi, Lc.

KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّد صلى الله عليه و سلم ٍ وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Selama-lamanya kehidupan dunia pastilah berakhir juga. Akhir dan tamatnya dunia inilah yang kita kenal dengan kiamat.

Kiamat, tidak seorang pun yang mengetahui waktunya kecuali Allah, ia termasuk perkara-perkara ghaib di mana Allah menyimpan ilmunya pada diriNya, Allah tidak berkehendak membeberkannya kepada seorang pun, tidak kepada malaikat yang dekat denganNya dan tidak pula kepada Nabi yang diutus.

Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

إِنَّ اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat.” (Luqman: 34).

Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

يَسْئَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللهِ

“Manusia bertanya kepadamu tentang Hari Berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah’.” (Al-Ahzab: 63).

Malaikat Jibril ‘Alaihissalam pernah hadir kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam dengan wujud seorang laki-laki. Dia bertanya kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam tentang iman, Islam, ihsan dan kapan Kiamat. Tiga pertanyaan yang pertama Rasulullah menjawabnya, tetapi untuk pertanyaan yang keempat Rasulullah menjawab dengan jawaban yang menunjuk-kan bahwa beliau tidak mengetahui, sama halnya dengan Jibril. Sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam :

مَا الْمَسْؤُوْلُ عَـنْهَا بِأَعْـلَمَ مِنَ السَّائِلِ.

“Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (Muttafaq alaihi dari Abu Hurairah, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 47 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2).

Dua orang kepercayaan Allah sekaligus utusannya yang per-tama dari penduduk langit, Jibril dan yang kedua dari penduduk bumi, Muhammad Rasulullah sama-sama tidak mengetahui kapan Kiamat tiba. Lalu bagaimana menurut Anda dengan selain keduanya?

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Allah memang merahasiakan waktu Kiamat, akan tetapi tidak dengan tanda-tandanya. Dia berkenan menjelaskan, baik secara global di dalam al-Qur`an atau terperinci melalui lisan RasulNya. Para ahli ilmu membagi tanda-tanda Kiamat ini menjadi dua: Tanda-tanda Kiamat shughra dan tanda-tanda Kiamat kubra. Yang pertama adalah tanda-tanda yang terjadi jauh-jauh hari sebelum Kiamat tiba seperti diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan dan diminumnya khamar dan merebaknya zina seperti yang disabdakan oleh Rasulullah. (Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 70 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1856).

Adapun tanda-tanda yang kedua, maka ia adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah di ambang pintu. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2037) dari Hudzaifah bin Usaid al-Ghifari, Rasulullah bersabda :

إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ: الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوْفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذلك نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .

“Sesungguhnya kiamat akan tidak tiba sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lalu beliau menyebutkan: Asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa putra Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan jazirah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Dari sepuluh tanda di atas, khatib akan menyampaikan dua di antaranya, yaitu Dajjal dan Ya`juj Ma`juj. Dajjal akan khatib sampaikan di khutbah pertama ini, sementara Ya`juj dan Ma`juj khatib sampaikan di khutbah kedua, insya Allah.

Dajjal secara etimologi berarti penipu ulung dan pembual besar. Secara istilah dia adalah seorang laki-laki pembual, pengaku dirinya tuhan yang keluar di akhir zaman.

Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar, sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam shalat adalah perlindungan diri darinya. Dari Aisyah, bahwa Rasulullah berdoa di dalam shalat :

اللهم إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اللهم إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah al-Masih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari dosa dan hutang.” (Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 447; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 306).

Di samping itu Rasulullah memperingatkan umatnya dari fitnahnya, bahkan hal yang sama dilakukan oleh nabi-nabi sebe-lumnya. Rasulullah bersabda :

إِنِّيْ أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ أَنْذَرَ قَـوْمَهُ لَقَـدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَـوْمَهُ.

“Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.” (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1246; dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2044).

Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ.

“Tidak ada makhluk dengan fitnah terbesar sejak Allah menciptakan Adam sampai Hari Kiamat melebihi Dajjal.” (HR. Muslim dari Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2058).

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Berikut ini khatib sampaikan ciri-ciri Dajjal seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah. Karena waktu yang terbatas khatib hanya mengambil ciri-ciri berikut dari dua kitab tershahih setelah kitabullah yaitu Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.

Mata kanannya cacat tertutup kulit tebal (oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti orang yang dihapus yaitu matanya). Matanya seperti anggur terapung, di antara keduanya tertulis “kafir” yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci perbuatannya; baik orang tersebut bisa membaca atau tidak. Dia berambut sangat keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar (mirip dengan Abdul Uzza bin Qathan bin Amr al-Khuza’i), mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat kerusakan.

Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan dan satu hari seperti seminggu dan hari-hari lain seperti hari-hari biasa. Kecepatannya seperti hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak mereka, dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, lalu dia menyuruh langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi, maka ia menumbuhkan tanaman, maka ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya kenyang. Sebaliknya, ketika Dajjal mengajak kaum yang lain lalu mereka menolaknya, maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga mereka tidak memiliki apa pun. Dajjal berkata kepada tanah kosong, “Keluarkan harta yang ada di perutmu”, maka harta itu pun keluar mengikutinya seperti lebah mengikuti ratunya. Dia mampu menghidupkan orang mati, dia membelah seorang pemuda kuat menjadi dua bagian, kedua bagian tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, lalu Dajjal memanggilnya, dan ia pun datang dengan wajah berseri dan tertawa.

Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini, kecuali Dajjal menginjakkan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasuki-nya, dia dihadang oleh malaikat dengan senjatanya.

Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقَبٌ إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا.

“Tidak ada suatu negeri pun, kecuali ia didatangi Dajjal selain Makkah dan Madinah, tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya.” (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2055).

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Meskipun kehadiran Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan dan ciri-cirinya telah dirinci oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam, namun masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Menurut mereka Dajjal hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apa pun alasannya, hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah. Atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zahir hadits-hadits yang ada. Menurut mereka Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menin-das kaum Muslimin seperti Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang.

Kaum Muslimin Rahimakumullah, Apa pun alasan pendapat ini, ia adalah salah, karena di dalam hadits-hadits, secara jelas disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi hal itu sama dengan membelokkan dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya adalah seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam.

Pertama : Memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata’ala darinya di setiap shalat sebelum salam. Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam. Logika sederhana, jika Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata’ala darinya, bukankah kita lebih layak?

Kedua : Menjauh dan menghindar. Hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar, dan cara mujarab untuk menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْـرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ.

“Barangsiapa dari kalian mendapatkannya, maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi untuk menolak bahayanya.” (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam’an, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).

Ketiga : Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.

Dari Hudzaifah radiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah bersabda :

إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا، فَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ، وَأَمَّا الَّذِيْ يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِيْ يَرَى أَنَّهَا نَارٌ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ.

“Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api, justru ia adalah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin, justru ia adalah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang (secara zhahir) dia lihat bahwa ia adalah api, karena ia adalah air yang segar lagi dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1375; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2046).

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Bagaimana akhir perjalanan Dajjal ini? Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amr yang panjang, Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau :

فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُـرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ.

“Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, seakan-akan dia (mirip) Urwah bin Mas’ud. Lalu Isa memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2052).

Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang, Rasulullah menjelaskan begini :

فَبَيْنَمَا هُوَ كذلك إِذْ بَعَثَ اللهُ الْمَسِيْحَ بْنَ مَرْيَمَ … فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْـتُـلَهُ.

“Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam…. lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis- maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).

Menutup khutbah pertama ini khatib katakan, hendaknya kita percaya kepada sabda Rasulullah bahwa Dajjal akan hadir dengan fitnahnya yang terbesar. Hendaknya kita tetap berpegang kepada akidah yang lurus lagi bersih. Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua dari fitnahnya. Amin.

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ.

KHUTBAH KEDUA :

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Di antara tanda Kiamat Kubra adalah keluarnya Ya`juj Ma`juj dari kurungannya. Keluarnya mereka sebagai tanda Kiamat Kubra wajib kita imani karena dalil-dalil telah menetapkannya. Firman Allah Subhanahu Wata’ala :

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ . وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.” (Al-Anbiya`: 96-97).

Keluarnya mereka adalah keburukan yang dekat yang telah diperingatkan oleh Rasulullah.

Dari Zainab binti Jahsy bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda :

لَا إله إِلَّا الله، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مِثْلَ هذه. وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الْإِبْهَامِ وَالَّتِيْ تَلِيْهَا.

“La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj dibuka seperti ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya.” (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987).

Dalam surat al-Kahfi ayat 94-98. Allah menjelaskan bahwa Ya`juj Ma`juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja, karena mereka berbuat kerusakan di bumi sehingga mereka tidak keluar darinya sampai tiba saatnya janji Allah.

Kaum Muslimin sidang Jum’at rahimakumullah

Lalu siapakah mereka itu? Nama Ya`juj Ma`juj, ada yang berkata, ia bukan nama Arab. Ada yang berkata, ia adalah nama Arab, diambil dari أَجِيْجُ النَّارِ yang berarti bergolaknya api, atau dari اَلْأَجُّ yang berarti lari cepat. Apapun itu, begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi. Mereka ada-lah sekelompok umat dari Bani Adam, jumlah mereka sangatlah besar.

Mengenai ciri-ciri mereka, terdapat sebuah hadits di Musnad Imam Ahmad (5/271), al-Haitsami dalam Majmu’ az-Zawa`id (8/9) berkata tentangnya, “Rawi-rawinya adalah rawi-rawi ash-Shahih.” Hadits tersebut menjelaskan bahwa mereka berwajah lebar seperti tameng yang menonjol dengan rambut merah kecoklatan, mata sipit, datang dengan cepat dari tempat yang tinggi.

Di awal khutbah kedua ini khatib telah katakan bahwa Ya`juj Ma`juj dikurung dengan baja oleh Dzulkarnain, mereka tidak akan keluar darinya sebelum janji Allah tiba, dan itu terjadi di akhir zaman sebagai tanda Kiamat yang sudah di ambang pintu. Mereka keluar setelah Isa turun dan membunuh Dajjal. Keluarnya mereka dari kurungan memiliki cerita tersendiri yang disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam hadits no. 3153 dan Ibnu Majah no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 1735. Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :

إِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ يَحْفِرُوْنَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوْا يَرَوْنَ شُعَاعَ الشَّمْسِ قَالَ الَّذِيْ عَلَيْهِمْ: اِرْجِعُوْا فَسَنَحْفِرُهُ غَدًا، فَيُعِيْدُهُ اللّٰهُ أَشَدَّ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ مُدَّتُهُمْ وَأَرَادَ الله أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ حَفَرُوْا حَتَّى إِذَا كَادُوْا يَرَوْنَ شُعَاعَ الشَّمْسِ قَالَ الَّذِيْ عَلَيْهِمْ: اِرْجِعُوْا فَسَتَحْفِرُوْنَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ الله عز وجل، وَاسْتَثْنَوْا فَيَعُوْدُوْنَ إِلَيْهِ وَهُوَ كَهَيْئَتِهِ حِيْنَ تَرَكُوْهُ فَيَحْفِرُوْنَهُ وَيَخْرُجُوْنَ عَلَى النَّاسِ فَيُنْشِفُوْنَ الْمَاءَ وَيَتَحَصَّنُ النَّاسُ مِنْهُمْ فِي حُصُوْنِهِمْ فَيَرْمُوْنَ بِسِهَامِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَتَرْجِعُ عَلَيْهَا الدَّمُ الَّذِيْ اجْفَظَّ فَيَقُوْلُوْنَ قَهَرْنَا أَهْلَ الْأَرْضِ وَعَلَوْنَا أَهْلَ السَّمَاءِ.

“Sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj membongkarnya setiap hari, sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari. Pemimpin mereka berkata, ‘Kalian pulanglah, kita teruskan besok’. Lalu Allah mengembalikannya lebih kuat dari sebelumnya. Hingga ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada ma-nusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya ma-tahari, pemimpin mereka berkata, ‘Kalian pulanglah, kita teruskan besok, insya Allah Subhanahu Wata’ala’. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke tempat mereka menggali, mereka mendapatkan galian da-lam keadaan seperti kemarin. Sehingga mereka (berhasil) menggali dan keluar kepada manusia. Mereka meminum air sampai kering dan orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka me-lemparkan panah-panah mereka ke langit, dan ia kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata, ‘Kita telah mengalahkan pendu-duk bumi dan mengungguli penghuni langit’.”

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Pembicaraan tentang Ya`juj Ma`juj ini khatib tutup dengan sebuah hadits an-Nawas bin Sam’an di Shahih Muslim (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048). Dari hadits ini kita mengetahui banyak hal tentangnya. Rasulullah bersabda (yang artinya) :

“Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tak seorang pun mampu memerangi mereka, maka bawalah hamba-hambaKu berlindung di ath-Thur’. Lalu Allah mengeluarkan Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka mengalir dari segala penjuru. Rom-bongan pertama melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air danau telah menge-ring, mereka berkata, ‘Sepertinya dulu di sini pernah ada air’. Nabi Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya dikepung sehingga kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar bagi kalian sekarang ini, lalu Nabi Isa ‘Alaihissalam dan kawan-kawan berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher Ya`juj dan Ma`juj, maka mereka mati bergelimpangan seketika seperti matinya satu jiwa. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal tempat pun di bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk mereka (Ya`juj dan Ma`juj). Lalu Nabiyullah Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya berdoa kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kain (tenda). Hujan itu membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan.”

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Beriman kepada tanda-tanda Hari Kiamat secara umum, Dajjal, Ya`juj, dan Ma`juj secara khusus termasuk beriman kepada perkara ghaib yang merupakan inti daripada iman itu sendiri. Di sinilah letak ujiannya. Kalau beriman kepada sesuatu yang riil dilihat dan disaksikan maka ia tidak bernilai ujian apa pun.

Di penghujung khutbah ini, tidak lupa khatib menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad yang telah membawa kita ke jalan yang Allah ridhai.

إِنَّ الله وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

( Dikutip dari buku : Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi Kedua, Darul Haq, Jakarta. Diposting oleh Wandy Hazar Z )