Utusan Kaisar Romawi datang kepada Amirul Mukminin Muawiyah bin Abu Sufyan dengan membawa surat yang isinya adalah, “Katakan kepadaku,
– Apa yang tidak mempunyai kiblat?
– Siapa yang tidak berayah?
– Siapa yang tidak memiliki keluarga?
– Siapa yang kuburannya berjalan bersamanya?
– Apa itu tiga hal yang tidak diciptakan dalam rahim?
– Apa itu sesuatu?
– Apa itu setengah sesuatu?
– Apa itu bukan sesuatu?
– Kirimkan untukku di botol ini benih dari segala sesuatu.”

Muawiyah mengirimkan surat itu kepada Ibnu Abbas, fakih terbesar di masa itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ibnu Abbas menjawab,
– Yang tidak mempunyai kiblat adalah Ka’bah.
– Orang yang tidak berayah adalah Isa bin Maryam.
– Orang yang tidak memiliki keluarga adalah Adam.
– Orang yang kuburnya berjalan bersamanya adalah Yunus.
– Adapun tiga hal yang tidak diciptakan dalam rahim adalah domba Ibrahim, unta betina Shalih dan ular Musa.
– Sesuatu adalah laki-laki berakal yang menggunakan akalnya.
– Setengah sesuatu adalah laki-laki yang tidak memiliki akal tetapi dia mengikuti pendapat orang-orang berakal.
– Adapun bukan sesuatu maka itu adalah seorang laki-laki yang tidak memiliki akal yang bisa digunakan dan tidak meminta bantuan orang yang berakal.
– Seterusnya Ibnu Abbas mengisi botol itu dengan air dan menulis, “Ini adalah benih dari segala sesuatu.” Muawiyah mengirim jawaban Ibnu Abbas beserta botol berisi air kepada raja Romawi. Dia sangat takjub.

Dari Mausu’ah min Qashsash as-Salaf, Ahmad Salim Baduwailan.(Izzudin Karimi)