Anda benar, tidak ada manusia yang sempurna, manusia selalu diiringi dengan kekurangannya, termasuk orang yang paling dekat dengannya yang kepadanya Anda halal membuka pakaian Anda atau membuka pakaiannya, suami atau istri, tetapi bagaimana bila kekuarangan itu berjumlah tidak sedikit? Bisa capek deh.

Nanti dulu, apa benar pasangan banyak kekurangan? Soalnya Allah itu Maha Adil, saat Dia memberikan kekurangan untuk membuktikan kemanusiaan manusia, dia juga memberikan kelebihan dan secara umum sisi kedua ini lebih banyak dari sisi pertama. Jadi bila Anda melihat sisi kekurangan pasangan yang sepertinya banyak, maka ada baiknya Anda juga melihat kelebihannya, bisa jadi ia juga sama-sama banyak atau bahkan lebih banyak, persoalannya kadang-kadang sisi kelebihan ini belum tergali dan tereksplorasi atau Anda memang memandang sisi ini dengan merem, kalau begitu bagaimana Anda bisa melihat?

Dengan asumsi kekurangan ternyata buanyak banget, apakah memang tidak bisa diperbaiki? Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, sesulit apa pun ia, kecuali ia akan terwujud selama ada usaha gigih dari orang yang berkeinginan. Nah di sini peran Anda dibutuhkan dalam membantunya mentas dari kekurangan-kekurangan tersebut.

Dengan asumsi kekurangan ternyata buanyak banget, lalu bagaimana dengan Anda sendiri? Biasanya jodoh itu sepadan lho. Coba gali dan tengok diri. Benar kan?

Apapun keadaannya, itulah yang Allah berikan, syukuri saja seraya berupaya untuk memperbaiki dan terus memperbaiki, baik diri dan pasangan bil hikmah, dengan bijak, semoga hasilnya baik.

Tetapi jangan sampai Anda membawa kekuarangan tersebut keluar, karena dengan membawa keluar berarti Anda telah menyebarkan aib atau kekurangan pasangannya. Padahal sesama muslim dianjurkan saling menutupi kekurangan masing-masing.

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ .

“Barangsiapa menutupi seorang muslim maka Allah menutupinya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).

Suami atau istri adalah orang yang paling layak kita tutupi kekurangannya. Oleh karena itu Allah mengumpamakan pasangan dengan libas (pakaian) dan salah satu fungsi pakaian adalah menutupi kekurangan badan. Firman Allah, artinya,“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187).

Dengan membawa keluar berarti Anda telah mengghibah pasangan, karena Anda tidak mungkin dalam kondisi tersebut membicarakan kebaikannya, karena yang ada di pikiran anda adalah keburukannya dan orang hanya berbicara apa yang ada di benaknya. Anda mau makan bangkai pasangan Anda sendiri? Firman Allah, artinya, “Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (Al-Hujurat: 12).

Dengan membawa kekurangan keluar, justru tidak mengurai persoalan, bagaimana bila pasangan tahu kalau Anda membuka kekurangannya kepada orang lain? Tidak mengatasi kekurangan tersebut, kecuali bila hal itu dibawa kepada kalangan terbatas dan diharapkan bisa mengatasi kekurangan pasangan.

Apapun dan bagaimanapun, terima dulu karena itulah jatah dan nasibmu, dan selanjutnya perbaiki sebisa mungkin. Wallahu a’lam.