PM Israel mengakhiri perselisihannya dengan pihak Vatikan melalui sebuah surat yang dilayangkannya kepada Paus Vatikan, Benedictus XVI.

Utusan negara pendudukan Israel untuk Vatikan mengatakan, Ia berharap surat tersebut –yang didaamnya berisi sebutan ‘Teman sejati’ oleh Sharon untuk Paus- dapat memperbaiki hubungan antara Vatikan dan Israel yang selama ini tidak baik.

Kesalahpahaman antara kedua pihak terjadi setelah Israel mengeluhkan tindakan Benedictus yang tidak memasukkan Israel sebagai salah satu dari daftar negara yang mendapat serangan teroris. Atas reaksi Israel itu, Vatikan ketika itu juga menuduh Israel telah ‘memelintir’ ucapan Paus.

Duta besar Israel, Edid bin Hur mengatakan, dirinya telah menyerahkan surat tersebut minggu ini di tengah pertemuan yang sangat mesra dan akrab bersama para petinggi Vatikan.

Seorang diplomat Israel mengatakan, “Perselisihan sekarang sudah berada di belakang kita. Surat ini akan memberikan kesempatan untuk meletakkan batas masalah yang diperselisihkan.”

Paus Vatikan diperkirakan akan bertemu dengan dua orang Rabi Israel pertengahan bulan September mendatang.

Seperti yang dilansir surat kabar Corera De Lella Serra berbahasa Italia dari beberapa sumber Israel menyebutkan pengakuan Israel bahwa pemerintah mereka sebelumnya memiliki sikap yang sangat bermusuhan sekali. Ini sebagai reaksi atas tidak dimasukkannya Israel dalam daftar tersebut. Namun dubes Bin Hur membantah klaim surat kabar tersebut.

Seperti diberitakan, pada tanggal 24 Juli lalu, Paus Vatikan mengutuk peledakan di Mesir, Turki, Iraq dan Inggeris tetapi tidak menyinggung ‘bom syahid’ yang dilakukan pejuang Pelestina. Hal inilah yang menimbulkan berbagai protes dari Israel yang menganggap kealpaan itu dapat memperkuat posisi kaum ekstremis yang menentang perdamaian.

Sebelumnya, Vatikan telah menolak protes yang dilayangkan Israel tersebut dengan mengatakan, tidak mungkin Vatikan mengutuk semua serangan yang dilakukan pihak Palestina. Bahkan sebagian serangan Israel juga patut dikutuk.

Sebetulnya, Paus Benedictus XVI sendiri telah menerima ajakan agar berkunjung ke Israel oleh pemerintah negara Zionis tetapi hingga kini belum diketahui kapan kunjungan balasan itu akan direalisasikan. (Istod/AS)