Khutbah Pertama

Amma ba’du :

Ayyuhannas !Bertakwalah kepada Allah, Tuhan anda. Beribadahlah kepadaNya, taatlah padaNya, dan esakanlah dia. Karena tidak ada Rabb selain dia dan tidak ada yang berhak disembah selain dia. Kalau anda ingin masuk Surga, mencari ridha Tuhan yang maha pengasih dan mau selamat dari api Neraka, anda harus mentauhidkan Allah, membersihkan akidah dari noda-noda, dan memantapkan pengabdian dan keimanan kepadaNya .

Imam muslim di dalam Kitab Shahihnya meriwayatkan dari jabir Radiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalllam bersabda,

‘Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah sedangkan ia tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu, niscaya ia masuk surga. Dan barangsiapa yang berjumpa denganNya sedangkan ia mempersekutukanNya dengan sesuatu, niscaya ia masuk Neraka.’’(HR. Muslim,93)

Ibadallah! Masalah utama yang harus menjadi parhatian para da’i, ulama, penyeru kebajikan, dan khatib ialah masalah yang menjadi perhatian utama para Rasul dan para Nabi. Semua sepakat bahwa masalah ini adalah inti semua masalah. Ia adalah masalah yang paling penting secara mutlak. Ia adalah landasan keyakinan, pokok agama, dan pondasi Islam. Untuk itulah para Rasul diutus. Karena itulah Kitab-kitab suci diturunkan dan pedang-pedang dihunus. Demi itulah terjadi pertemuan dan permusuhan, pencegahan dan pemberian cinta dan benci, dan manusia terbelah menjadi dua golongan. Yaitu golongan penghuni surga, yakni orang-orang yang beriman dan bertauhid, sedangkan penghuni Neraka, yakni orang-orang kafir dan orang-orang musyrik. Itulah masalah akidah dan keyakinan kepada Allah, Tuhan semsta alam, tentang rububiyahNya, uluhiyahNya, asma’Nya dan sifatNya.

Ayyuhal muwahhidun ! Ya hamalatal akidah ! Ya hurrasal millah ! Anda bisa memahami karunia Allah yang diberikan kepada anda berkat akidah yang bersih dari polusi syirik dan peganisme (keberhalaan). Juga menyadari karunia itu bebas dari noda-noda kesesatan dan kejahilan ketika anda berfikir secara mendalam, membaca sejarah, dan merenungkan kondisi manusia sebelum diutusnya Nabi kita, Muhammad bin Abdillah Radiyallahu ‘Anhu .

Ya ahlal akidah ! Wa ya hamalatat tauhid ! Anda juga bisa mengetahui karunia Allah berkat akidah yang benar ini sementara anda hidup dizaman sekarang. Zaman yang penuh fitnah dan keterbukaan. Zaman di mana banyak pola pikir dan orientasi berdatangan, banyak pemikiran dan kelompok bermunculan. Banyak sikap dan madzhab ditawarkan serta banyak golongan dan aliran tampil kepermukaan. Semua datang bagaikan air bah yang sangat deras. Beragam fitnah yang datang tanpa control dan tanpa kendali. Sehingga banyak orang yang menjadi akrab dengannya. Padahal mereka bertentangan dengan apa yang diyakini oleh generasi Salaf umat ini. Mereka menjadikan Islam sebagai symbol, tetapi tidak membangunnya di atas pondasi akidah yang benar .

Beberapa kelompok menyerukan Islam dibawah payung politik. Sehingga banyak orang yang tertipu, karena seruan itu mampu memenuhi keinginan unsure-unsur tertentu di dalam jiwa mereka . Kelompok-kelompok lainnya berkonsenterasi pada isu-isu pemikiran dan realitas yang aktual, sehingga mendapat respon positif dan laku keras. Ada juga kelompok-kelompok yang menekuni aspek zuhud dan nasihat tanpa memperhatikan upaya pemantapan akidah dan keilmuan. Bahkan ada sebagian orang yang frustasi sehingga mengambil kekerasan sebagai jalan pintas, dan menjadikan pengkafiran sebagai kendaraan. Jangan Tanya soal kondisi ahli tarekat yang menyimpang dan ahli bid’ah yang bodoh ( karena sangat memperihatinkan ).

Seharusnya para ahli tauhid berfikir cerdas agar tidak terjebak oleh pikiran-pikiran yang menyesatkan atau terjerat oleh akidah-akidah kotor yang berlumuran noda-noda kesesatan dan terbenam di dalam Lumpur khurafat. Agar cahaya iman mereka tidak padam dan bunga tauhid mereka tidak layu .

Saudara-saudara seiman dan seakidah ! Beragam fitnah telah datang berbondong-bondong, sangat varitif dan amat banyak jumlahnya. Yang paling ganas dan paling berbahaya ialah fitnah yang menyerang hati dengan syubhat-syubhat yang bisa menyesatkannya dari kebenaran dan fitnah otak yang merajalela di tengah masyarakat. Akibatnya, banyak orang yang tidak bisa menemukan tauhid yang hakiki. Maka banyak orang yang beranggapan bahwa mentauhidkan Allah berarti tidak ada pencipta selain Allah dan tidak ada pemberi rizki selain Allah, titik. Seakan-akan orang-orang jahiliyah masa lalu mengatakan bahwa pencipta dan pemberi rizki banyak jumlahnya.

Jika anda memperhatikan prilaku mereka, anda akan menemukan bahwa ketundukan mereka kepada kuburan dan bangunannya, dan kekhusyukan mereka di sisi makam dan kubahnya lebih besar dibanding ketundukan mereka kepada Allah. Na’uzu billahi Min dzalik! Mereka meminta kepada penghuni kubur itu untuk mengangkat derajat, menghilangkan kesulitan, memenuhi hajat, dan menyembuhkan penyakit mereka. Mereka beranggapan bahwa penghuni kubur itu dapat menghantarkan mereka pada keinginan tertinggi dan tingkatan teratas. Serta dapat mewujudkan harapan, memenuhi kebutuhan, dan menjamin keamanan. Seolah-olah Allah telah menutup pintu dan tidak berkenan memenuhi kebutuhan makhlukNya. Sungguh Allah teramat jauh dari hal yang mereka katakana dan hal yang mereka kerjakan .

Ikhwatal iman ! Ketika tauhid melemah, hati akan senang disanjung dan diagungkan. Maka ia tidak akan merasa senang kecuali ketika tangan dan kaki di cium, tumbuh membengkuk dan baju dielus. Cara-cara semacam ini sudah lama digunakan orang, peminatnya tidak sedikit, dan penyerunya sangat banyak. Allahul Musta’an ! ( Kepada Allahlah tempat memohon pertolongan ).

Wahai umat Islam ! Tauhid adalah hak Allah atas hambaNya. Ibnul Qayyim Rahimahullah berkat :
Hak tuhan ialah disembah berdasarkan perintah bukan berdasarkan hawa nafsu
Karena itu adalah milik setan , Dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu
Keduanya adalah penyebab keselamatan , Sungguh dua sebab yang luar biasa.
Tidak ada yang selamat dari murka Tuhan dan NerakaNya
Kecuali orang yang memiliki kedua perinsip itu
Di luar itu manusia menyekutukan tuhannya
Atau punya bid’ah, atau punya keduanya .

Untuk yang satu jadilah satu dalam satu yakni jalan kebenaran dan keimanan.
Wahai umat tauhid ! perhatian terhadap tauhid harus semakin besar ketika banyak orang tidak mengetahui konsepnya dan keliru dalam menerapkannya. Sebab, tauhid bukan sekedar pengetahuan dan tidak sebatas pembenaran ( kepercayaan ) di dalam hati. Dimana letak tauhid di dalam diri orang yang beranggapan bahwa jagat raya dan alam semesta ini diatur dan dikelola oleh selain Allah ?! Bahkan pada era yang aneh ini, ada orang yang menyekutukan Allah dalam aspek Rububiyah ( pencipta dan pemeliharaan ) dan mendakwahkan konsep syirik tersebut. Sedangkan masalah syirik ( menyekutukan Allah ) dalam hal ibadah. Silahkan berbicara panjang lebar, lalu perhatikan lingkungan di sekitar anda, maka anda akan melihat keanehan yang luar biasa.

Ini adalah masalah yang harus menjadi perhatian orang-orang awam, apalagi orang-orang mengerti persoalan. Di mana posisi akidah di dalam kurikulum dakwah yang ada di lapangan ?! Orang yang peduli kepada agamanya benar-benar melijat dunia sekitarnya dan bertanya-tanya: ‘ Seberapa besar pengorbanan yang diberikan oleh pengemban kebenaran untuk membela kebenaran yang dibawanya. ? Sesungguhnya pertarungan-pertaungan yang terjadi di seluruh dunia bertitk tolak dari masalah akidah ( ideology).

Orang-orang yahudi di palestina berusaha menghabisi umat Islam dan menghadirkan Negara Taurat dan Talmud mereka .

Orang-orang Salib bekerja untuk melayani Injil mereka yang batil. Apa yang mereka lakukan di Yugoslavia dan benua Afrika adalah bukti upaya mereka dalam menghabisi Islam dan umatnya. Para penyembah berhala ( kaum paganis ) di Kasymir, India dan lain-lain bekerja untuk melayani berhala dan tuhan-tuhan mereka yang semu, dan seterusnya.

Kemudian orang yang peduli kepada agamanya itu mengalihkan kembali pandangannya kepada kondisi riil umat Islam. Lalu ia melihat keanehan yang luar biasa, yaitu perpecahan yang sangat dibenci, padahal akidah hanya satu.

Mengapa umat Islam tidak mau bersatu mengikuti generasi Salaf yang Shalih dan mengesampingkan hawa nafsu serta mengabaikan jalur-jalur lain yang berseberangan dengannya?! Apakah itu fanatisme terhadap figur, daerah, atau yang lain ? Hal-hal semacam itu seharusnya tidak boleh mempengaruhi pola fakir kita. Kita pun tidak boleh menjadikan sudut pandang semacam itu sebagai titik tolak . Karena yang menjadi pertimbangan utama ialah kebenaran akidah, kendati berbeda Rasulullah, warna kulit, suku bangsa dan Negara. Terhadap setiap isu yang berkembang harus dilakukan klarifikasi dan penelitian yang mendalam. Sebab kebenaran akan selalu tampil ke permukaan. Dan yang menjadi pertimbangan ialah substansi dan esensi, bukan nama dan bentuk fisiknya. Harus ada upaya untuk fokus kepada tauhid ibadah dan tauhid asma’wash-shifat. Kita tengah melihat perang ideologis yang sporadis dan tidak pernah surut. Namun di pihak lain, kita menemukan sikap cair, kalah, hina, dan latah di dalam diri anak-anak Islam .

Akidah harus di ambil secara lengkap dari generasi Salaf yang shalih. Banyak orang sesat dalam sebagian sisi akidah. Ada yang sesat dalam tauhid ibadah. Ada yang sesat dalam sisi Asma’ Wash-Shifat. Ada yang sesat dalam bai’at dan imamah, serta kepatuhan kepada pemimpin tertinggi umat Islam ( ulil amri ). Ada yang berpendapat bahwa berkonsenterasi pada kajian tentang akidah dapat memecah belah umat,merusak barisan, dan memperlemah persatuan. Itu adalah kekeliruan yang nyata. Apakah orang yang mengajak kembali kepada prinsip yang asli dan memberantas setiap keyakinan serapan dan susupan pantas dituding sebagai pihak yang mengacungkan senjata perpecahan ? atau para pengikut hawa nafsu yang disindir oleh Allah di dalam firmanNya :

الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا

Orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, (QS. Al-An’am:159)

Mereka berpecah belah menjadi beberapa golongan
Setiap suku punya Amirul Mu’minin dan mimbar sendiri.

Jadi, akidah akan menghimpun, sedang hawa nafsu akan memecah belah. Akidah akan mempersatukan, sedangkan aliran-aliran akan mencerai beraikan .

Sebagian orang merasa perihatin ketika masalah ini diangkat, persoalan syirik sudah hilang dari umat ini. Ia berpendapat bahwa membahas masalah lain jauh lebih penting dari pada membahas masalah ini. Watak demikian tidaklah asing dan dikhawatirkan mereka mirip dengan orang yang disindir di dalam firman Allah Subhanahu Wata’ala :

وَإِذَا ذُكِرَ اللهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لاَيُؤْمِنُونَ بِاْلأَخِرَةِ

Dan apabila nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; (QS. Az-Zumar :45)

Ma’Syiral Muslimin ! Berkonsenterasi pada masalah ini demi Allah adalah wujud kecintaan dan kasih saying kepada umat Islam. Supaya mereka menjalani hidup secara serius dan meraih Surga. Bukan karena Fanatisme golongan atau daerah. Karena kebenaranlah yang lebih berhak diikuti. Sementara kita hidup di dalam era Varifikasi (pembenahan) dan klarifikasi (pencarian kebenaran). Maka tidak ada gunanya bersikap masa bodoh dan mengada-ada.

Sesungguhnya para penganut akidah yang benar sudah semestinya mereka mengarahkan segenap energi untuk mendakwahkan, mempertahankan dan mengajarkannya kepada generasi penerusnya.

Ayyuhal muslimun! Pelajari, ajarkan, dakwahkan dan peraktikkanlah akidah anda. Ambillah akidah anda dari para ulama yang rabbani. Jangan hiraukan caci maki orang-orang yang menyesatkan. Ketahuilah bahwa musuh yang paling berbahaya adalah orang yang menjadi penghalang antara kita dengan sumber kemuliaan, kemenangan dan kekuatan kita, yaitu akidah. Tabahlah dalam menghadapi isu-isu yang menyudutkan anda. Karena mereka lebih rapuh daripada sarang laba-laba.

Wahai orang yang jauh dari tauhid dan Sunnah Rasul. Kemarilah ! Karena tauhid bisa menampung semua orang yang dan Sunnah Rasul bisa dimasuki oleh siapa saja yang mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mengikuti petunjuknya. Waspadalah terhadap hawa nafsu dan para penganutnya. Karena mereka akan mengajak anda ke Neraka. Wallahu A’lam’iyadzubillah.! (Memohon perlindungan hanyalah kepada Allah)

Ummatal Islam ! Kita harus bekerja ekstra keras untuk melayani akidah kita. Setiap ayah dan ibu dituntut untuk mencetak generasi yang memiliki tauhid yang bersih dari pengaruh-pengaruh Syirik dan peraktik-peraktik bid’ah. Ia harus mengajarkan tauhid kepada Allah sejak dini, dan menghubungkannya dengan tuhannya. Juga mengajarkan kepadanya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang berhak di sembah. Setiap ibu harus meminumkan akidah dan iman kepada anaknya bersama dengan air susu dan kasih sayangnya.

Para guru diharapkan senantiasa takut kepada Allah dalam mendidik putra-putri umat Islam. Mereka harus mengajarkan akidah yang benar. Dan sekolah-sekolah umat Islam harus bisa menjadi benteng pertahanan iman dan akidah.

Kepada para pembuat kurikulum dan penanggung jawab program pendidikan diharapkan senantiasa takut kepada Allah dalam konteks putra-putri umat Islam. Mereka tidak boleh menggeser materi akidah dengan materi lain. Mereka harus bisa mengaitkan ilmu-ilmu yang lain dengan prinsip yang fundmental ini. Mereka juga harus mencegah masuknya segala sesuatu yang bertentangan dengannya. Supaya umat kita tidak terjebak di dalam dualisme keyakinan yang terlarang, dan generasi muda kita tidak didera kegoncangan dan paradoks. Dengan begitu, umat akan berhadapan dengan perang yang sporadis, serangan yang berbahaya, dan tantangan yang nyata terhadap akidah dan tauhidnya.

A’udzu billahi minasy-syaithanirrajim.

قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَاحُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّاحُمِّلْتُمْ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَاعَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ

Katakanlah:”Ta’atlah kepada Allah dan ta’atlah kepada Rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, kewajiban kamu adalah apa yang dibebankan kepadamu.Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk.Dan tiada lain kewajiban rasul hanya menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (QS. An-Nur :54)

Kita memohon kepada Allah agar berkenan membimbing kita semua menuju apa yang diridhai dan dicintaiNya, memberi kita semua keteguhan hati di dalam kehidupan dunia dan Akhirat, dan menganugrahi kita semua kemampuan untuk memegang teguh tauhidnya, Sehingga kita hidup, mati, dan bangkit dari kematian bersamanya, serta melindungi kita semua dan kaum muslimin pada umumnya dari fitnah-fitnah yang menyesatkan. Baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah kedua

Amma ba’du :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.

Ibadallah! Orang-orang yang punya akidah sudah amat mulia hanya dengan mengikuti jejak Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dan itu adalah kemuliaan yang apabila dimengerti oleh orang-orang yang ingin mengangkat derajatnya dengan klaim mahabbah (cinta Allah dan RasulNya), tentu mereka akan tahu bahwa mereka sangat jauh dari kebenaran klaim tersebut.

Ayyuhal muwahhidun! Masalah tauhid adalah masalah yang semestinya menjadi kesibukan utama setiap muslim. Ia harus membelanya dan berjuang untuk mempertahankannya. Ia juga harus membaca, mempelajari, mengamalkan, mendakwahkan, dan memperaktikkannya. Para da’I juga harus memberikan perhatian ekstra pada masalah ini dan mengajak umat untuk memperhatikannya. Supaya masyarakat awam dan generasi muda tidak hanya disibukkan dengan urusan pribadi masing-masing.

Dan Alhamdulillah anda mengetahui bahwa negri ini telah memeluk dan menganut dakwah Salaf yang benar, baik di level pemimpin maupun rakyat biasa, dan bersatu padu mengikuti dakwah ini, baik para pejabat pemerintah, ulama, maupun masyarakat awam. Hal itu merupakan pertolongan Allah untuk mempertahankan agamaNya. Maka, bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah bertauhidlah kepada Tuhan anda, pegang teguhlah akidah anda dan metode Salaf. Ambillah akidah dari ahlinya yang mantap keilmuannya, niscaya hidup anda akan selamat, dan anda akan merasakan kebahagiaan di dunia dan Akhirat .

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
ً

( Dikutip dari buku : Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi pertama, ElBA Al-Fitrah, Surabaya . Diposting oleh Yusuf Al-Lombaky )