Tanya :

Innalhamdalillah ash-shalaatu wassalamu ‘ala rasulillah. Amma b’du.Asatidzah ykh, Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ana mau tanya, di malam pertama sepasang pengantin ada beberapa sunnah nabi yang mulia yang hendaknya dilakukan oleh ahlul ittiba’. Namun,yang ingin kami tanyakan adalah:

A. Bagaimana jika pada malam pertama tsb pengantin perempuan (akhwat) mendapati dirinya sedang haid, apakah berarti sunnah2 malam pertama tsb
tidak dihidupkan, ataukah tetap menghidupkan sunnah dengan mengurangi
shalat sunnah 2 raka’at berjama’ah dan jima’?

B. Ketika isteri sudah suci padahal mereka sudah beberapa hari resmi jadi pengantin, maka apakah kemudian mereka mendirikan shalat sunnah 2
raka’at berjama’ah sebelum jima'(pertama kali tsb)?? Lalu bagamana dengan sunnah yg lain (memberi minum madu/susu manis, memegang ubun2nya,..) apakah dilakukan juga? Jazakumullahu khayran.

Hormat Saya :
Ibnu Abu Ahmad

Jawab:
Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

.Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam. Amma ba’du.
Jika istri dalam keadaan haid pada malam pertama maka yang dilakukan adalah hal-hal yang boleh dilakukan selama haid, yang tidak boleh dilakukan tidak dilakukan, baru dilakukan setelah istri suci. Wallahu a’lam.Shalawat dan salam kepada Rasulullah.