Contoh yang pertama:

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ذلك صريح الإيمان”.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:’Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Itulah iman yang sebenarnya.”’

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Datang beberapa orang dari Sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:”Kami mendapati dalam diri kami sesuatu yang kami merasa berat (sukar) untuk mengucapkannya (karena menganggap hal itu adalah sesuatu yang besar)?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Kalian telah mendapatkannya?” Mereka menjawab:”Benar.” Beliau bersabda:”Itulah iman yang sebenarnya.”

Contoh yang kedua:

عن عمران بن حصين قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “كان الله ولم يكن شيء قبله، وكان عرشه على الماء، ثم خلق السموات والأرض وكتب في الذكر كل شيء”

Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Allah ada, dan tidak ada sesuatupun sebelum Dia. Dan Arsy (singgasana) Allah berada di atas air, kemudian Dia menciptakan langit dan bumi dan menulis segala sesuatu di dalam adz-Dzikr (lauhul mahfuzh).”(HR. al-Bukhari, dan at-Tirmidzi)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Sesungguhnya beberapa orang dari Bani Tamim mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Nabi bersabda:”Terimalah oleh kalian kabar gembira wahai Bani Tamim.”Mereka menjawab:”Kami terima wahai Rasulullah”kemudian mereka berkata:”Kami datang untuk mendalami agama ini, dan untuk bertanya kepadamu tentang permulaan dari perkara ini, apa dahulunya?”Beliau bersabda:”Allah ada dan tidak ada sesuatu pun sebelum Dia.”

Contoh yang ketiga:

عن أنس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:” إنكم لن تزالوا في صلاة ما انتظرتم الصلاة”.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalam shalat (seperti yang sedang shalat) selama kalian menunggu shalat.”(HR. al-Bukhari di kitabul Mawaqit ash-Shalat, Muslim di kitab al-Masajid wa Mawadhi’ ash-Shalat)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata:”Pada suatu malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat ‘Isya hingga tengah malam, kemudian beliau menghadapkan wajahnya kepada kami, dan bersabda:’Sesungguhnya orang-orang sudah halat dan sudah tidur, dan sesungguhnya kalian tetap senantiasa dalam shalat…..(al-hadits)

Contoh yang keempat:

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “إني لأبصر من ورائي كما أبصر من بين يدي”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya aku benra-benar melihat dari arah belakangku, sebagaimana aku melihat dari depan.”(HR. Muslim kitab ash-Shalat)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat pada suatu hari, lalu beliau pergi, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Wahai Fulan, kenapa engkau tidak membaguskan shalatmu? Apakah seseorang ketika hendak shalat tidak memperhatikan bagaimana shalatnya, karena sesungguhnya dia shalat untuk dirinya sendiri, sungguh aku benar-benar melihat dari arah belakangku.”

Contoh yang kelima:

عن معاوية بن الحكم السلمي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “إن هذه الصلاة لا يصلح فيها شيء من كلام الناس، إنما هي التسبيح والتكبير وقراءة القرآن”

Dari Mu’awiyah bin al-Hakam as-Sulami radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya shalat ini tidak diperbolehkan di dalamnya sesuatu pun dari ucapan orang, sesungguhnya dia (shalat) hanyalah berisi tasbih, takbir dan Qira’atul Qur’an (membaca al-Qur’an).”(HR. Muslim di kitab al-Masaji wa Mawadhi’ ash-Shalat)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Mua’wiyah radhiyallahu ‘anhu berkata:”Ketika aku sedang shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ada seorang laki-laki yang bersin, maka aku berkata:’Yarhamukallah’ (semoga Allah merahmatimu) Maka orang-orang menatapku tajam, maka aku berkata:”Alangkah celakanya, kenapa kalian memandangku?”Lalu mereka memukul paha-paha mereka, ketika aku melihat mereka menyuruhku diam aku pun diam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai sholat, Beliau berkata kepadaku :“Sesungguhnya Shalat ini tidak pantas di dalamnya terdapat percakapan manusia. Sesungguhnya shalat itu isinya adalah tasbih, takbir, dan bacaan al-Qur’an.”(HR. Muslim).

Contoh yang keenam:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “إن هذه القبور مملوءة ظلمة على أهلها، وإن الله ينوّرها بصلاتي عليهم”

”Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan bagi penghuninya. Dan sesungguhnya Allah memberinya cahaya dikarenakan shalatku atas mereka.”(HR. Muslim kitab al-Janaaiz)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Sesungguhnya ada seorang wanita Saudaa’ (hitam) –atau seorang pemuda- yang biasa menyapu masjid, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kehilangan dia, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menanyakan tentangnya, lalu mereka berkata:”Dia telah meninggal”Nabi bersabda:”Kenapa kalian tidak memberi tahuku?” Maka seolah-olah mereka menanggap urusan dia adalah hal sepele. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Tunjukkan kepadaku di mana kuburnya”Lalu mereka pun menunjukkan kuburnya dan mereka menyalatinya (shalat jenazah di kuburan), kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi dengan kegelapan …….”(HR. Muslim kitab al-Janaaiz)

Contoh yang ketujuh:

عن عبد الله بن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر أصحابه يوم قدموا مكة أن يرملوا ثلاثة أشواط ويمشوا بين الركنين ليرى المشركون جَلدَهم

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para Sahabatnya pada hari ketika mereka datang ke Mekah, supaya berjalan cepat tiga putaran dan berjalan biasa antara dua rukun (tiang Ka’bah), agar kaum Musyrikin melihat kekuatan kaum Muslimin.(HR. al-Bukhari kitab al-Hajj dan Muslim kitabb al-Hajj)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Mekkah dan kaum Muslimin telah tertimpa kelemahan disebabkan demam kota Yatsrib (Madinah), lalu orang-orang Musyrik berkata:”Sesunguhnya besok akan datang kepada kalian, suatu kaum yang telah dilemahkan oleh demam Yatsrib dan mereka menghadapi kesusahan, lalu mereka duduk di sebelah Hajar aswad, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh mereka untuk berjalan cepat tiga putaran dan berjalan biasa antara dua rukun (tiang Ka’bah), agar kaum Musyrikin melihat kekuatan kaum Muslimin.

Contoh yang kedelapan:

عن عمرو بن عوف قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أبشروا وأملوا ما يسركم، فوالله ما الفقر أخشى عليكم، ولكني أخشى أن تبسط الدنيا عليكم كما بسطت على من كان قبلكم، فتنافسوها كما تنافسوها، وتهلككم كما أهلكتهم” (7).

’Amr bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Bergembiralah dan berharaplah dengan apa-apa yang menyenangkan kalian, demi Allah bukanlah kemiskinan yang paling aku takutkan menimpa kalian, akan tetapi aku yang aku takutkan adalahdihamparkan kepada kalian kekayaan dunia, sebagaimana telah dihamparkankepada umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba mendapatkannya hingga kalian binasa sebagaimana mereka binasa.”(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Sababul Wurud (sebab munculnya sabda Nabi tersebut):
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Abu ‘Ubaidah al-Jarah radhiyallahu ‘anhu ke Bahrain untuk mengambil Jizyah, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah membuat perjanjian dengan panduduk Bahrain dan menjadikan pemimpinnya adalah al-‘Allaa’ bin al-Khadhrami. Maka datanglah Abu ‘Ubaidah dengan membawa harta dari Bahrain, lalu orang-orang Anshar mendengar perihal kedatangan Abu ‘Ubaidah maka mereka shalat Shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selsai dari shalat, mereka menampakkan diri dihadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Nabi pun tersenyum ketika melihat mereka, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Aku Shallallahu ‘alaihi wasallam mengira kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah datang membawa sesuatu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Bahrain? Maka bergembiralah dan berharaplah….(al-hadits)

(Sumber:Diterjemahkan dari Asbabu wurud al-hadits http://www.alssunnah.com/main/articles.aspx?selected_article_no=1438&menu_id= oleh Abu Yusuf Sujono)