Tanda kiamat yang besar lainnya adalah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj; terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, dan keluarnya api dari dasar buku Aden (salah satu kota di Yaman) dan yang menggiring manusia ke tempat penghimpunan mereka, yaitu negeri Syam.

Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman,

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. “ (Al-Anbiya’: 96).

Allah pun berfirman yang mengisyaratkan akan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, yang mana saat itulah pintu taubat ditutup,

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Rabbmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Rabb-mu (yaitu terbitnya matahari dari barat) tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, “Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)”.” (Al-An’am: 158).

Dalam kitab shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوْا أَجْمَعُوْنَ وَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا.

“Kimat tidak akan terjadi sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Ketika matahari itu terbit (seperti demikian) dan manusia menyaksikannya, mereka semua beriman, namun saat itu tidak lagi berguna keimanan setiap jiwa.” Kemudian beliau membacakan ayat tadi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengisyaratkan sepuluh tanda yang akan terjadi menjelang Kiamat, yaitu sebagaimana yang tersebut dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam datang kepada kami ketika kami sedang berbincang-bincang, beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian bicarakan?” Kami menjawab, “Kami membicarakan tentang Kiamat.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya (Kiamat) itu tidak akan terjadi sehingga sebelumnya kalian melihat sepuluh tanda.” Lalu beliau menyebutkan tentang asap, dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa bin Maryam ‘alaihis salam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana, yaitu gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab, dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat penghimpunan mereka.” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari).

Dari Mu’awiyah bin Haidah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا؛ وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ هَاهُنَا.

“Sesungguhnya kalian akan dihimpunkan dengan berjalan kaki dan berkendaraan, dan kalian akan diseret di atas wajah-wajah kalian ke sini.” Seraya beliau menunjuk Syam dengan tangannya.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim).