Termasuk beriman kepada hari Akhir adalah iman akan adanya al-Kautsar, yakni telaga yang diberikan Allah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mengenai sifatnya disebutkan bahwa telaga itu lebih putih daripada es dan lebih manis daripada madu, aromanya lebih wangi daripada kesturi, sementara mangkuk-mangkuknya seperti jumlah bintang-bintang di langit. Barangsiapa yang meminumnya seteguk darinya, tidak akan pernah kehausan selamanya.

Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman,

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. “ (Al-Kautsar: 1-2).

Tentang sifat telaga itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ حَوْضِيْ أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ إِلَى عَدْنٍ، لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ الثَّلْجِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ وَلآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُوْمِ.

“Sesungguhnya telagaku lebih jauh daripada dari Ailah hingga Aden, telaga itu lebih putih daripada es, lebih manis daripada madu dengan susu, dan mangkuk-mangkuknya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang.” (Muttafaq ‘Alaih).

Beliau pun bersabda,

حَوْضِيْ مَسِيْرَةُ شَهْرٍ، وَزَوَايَاهُ سَوَاءٌ، وَمَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ الْوَرَقِ وَرِيْحُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ وَكِيْزَانُهُ كَنُحُوْمِ السَّمَاءِ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلاَ يَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا.

“Telagaku (sejauh) perjalanan sebulan, ujung-ujungnya sama, airnya lebih putih daripada perak, aromanya lebih wangi daripada kesturi, dan mengkuk-mangkuknya seperti (jumlah) bintang-bintang langit. Barang-siapa yang minum darinya maka tidak akan kehausan selamanya.” (Muttafaq ‘Alaih).

Dalam sabda beliau yang lain disebutkan, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh mangkuk-mangkuknya lebih banyak daripada jumlah bintang-bintang di langit dan planet-planetnya. Ketahuilah pada malam gelap yang cerah, mangkuk-mangkuk surga. Barangsiapa minum darinya tidak akan pernah haus hingga akhir yang ditetapkan padanya. Dialirkan padanya dua aliran dari surga, barangsiapa minum darinya tidak akan merasa haus. Luasnya seperti panjangnya (yaitu sejauh) antara Amman hingga Ailah, airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.” (Diriwayatkan oleh Muslim).

Dikhususkannya penyebutan malam gelap yang cerah (tidak hujan/mendung), karena pada malam tersebut bintang-bintang akan terlihat lebih banyak. Yang dimaksud “gelap” adalah malam yang tanpa bulan sementara bintang-bintang tampak, karena munculnya bulan mengaburkan pandangan terhadap sebagian besar bintang. Adapun maksud “dialirkan” adalah seperti yang keluar dari bawah tangan orang yang memerah susu kambing.