Allah mensyariatkan puasa-puasa sunnah sebagai penunjang dan pelengkap puasa wajib, mengangkat derajat hamba ke tingkat sha`imin wa sha`imat dalam arti yang sebenarnya. Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya muslim laki-laki dan wanita, mukmin laki-laki dan wanita…orang yang berpuasa, laki-laki dan wanita…” (Qs.Al-Ahzab: 35).

Puasa Syawal

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمضانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa berpusa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu bagaikan puasa setahun.” Diriwayatkan oleh Muslim dan Ashabus Sunan dari Abu Ayyub.

Faidah: Puasa ini bagaikan puasa setahun karena satu kebaikan berbalas dengan sepuluh kali lipatnya. Tidak disyaratkan berurutan. Boleh puasa dan sah sekalipun masih menanggung hutang puasa Ramadhan, namun sebaiknya melunasi hutang dulu agar mendapatkan keutamaan sebagaimana dalam hadits. Bisa di-seninkamis-kan dan insya Allah mendapatkan keduanya.

Puasa Arafah

Abu Qatadah berkata, Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, maka beliau menjawab,

يُكَفِّرُ السَّنةَ المَاضِيَةَ وَالبَاقِيَةَ

Ia melebur dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang tersisa.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Puasa di bulan Allah Muharram

Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ

Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Puasa Asyura`

Abu Qatadah berkata, Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura`, maka beliau menjawab,

يُكَفِّرُ السَّنةَ المَاضِيَةَ

Ia melebur dosa-dosa tahun yang lalu.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Puasa Sya’ban

Aisyah berkata, “Aku tidak melihat Rasulullah berpuasa satu bulan penuh sekalipun kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat Rasulullah lebih banyak berpuasa dalam satu bulan daripada bulan Sya’ban.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Puasa tiga hari setiap bulan, diutamakan hari-hari putih

Abu Hurairah berkata, “Kekasihku Muhammad mewasiatkan kepadaku tiga perkara, aku tidak meninggalkannya sampai aku mati, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Dhuha dan agar aku berwitir sebelum tidur.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah bersabda,

إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاثاً فَصُمْ ثَلاثَ عَشْرَةَ وأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمسَ عَشْرَةَ

Bila kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14 dan 15.” Diriwayatkan at-Tirmidzi, an-Nasa`i dan Ibnu Majah.

Puasa Senin Kamis

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الإثْنَيْنِ وَالخَمِيْسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَناَ صَائِمٌ

Amal-amal disodorkan kepada Allah pada Senin dan Kamis, maka aku ingin amalku disodorkan sementara aku sedang berpuasa.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targib wa at-Tarhib no. 1041.

Puasa Dawud

Dari Abdullah bin Amru, Nabi bersabda,

لاَصَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ دَاوُدَ شَطْرَ الدَّهْرِ صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا

Tidak ada puasa sunnah yang lebih utama daripada puasa Dawud, setengah tahun. Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Penutup:

Hendaknya seorang muslim mengambil amal ibadah, khususnya di sini puasa, sebatas kemampuannya, tidak memberatkan diri dan tidak meremehkan, dan sebaik-baik amal adalah yang selalu dijaga oleh pemiliknya walaupun sedikit. Wallahu a’lam.