BAB DOA YANG DIUCAPKAN KETIKA MELIHAT HILAL (AWAL BULAN), DAN DOA YANG DIUCAPKAN KETIKA MELIHAT BULAN

Kami meriwayatkan dalam Musnad ad-Darimi dan kitab at-Tirmidzi dari Thalhah bin Ubaidillah radiyallahu ‘anhu

أَنَّ النَّبِىَّ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ، قَالَ: اللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ
وَاْلإِسْلاَمِ. رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ.

“Bahwa jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hilal, maka beliau berucap, ‘Ya Allah, jadikanlah hilal ini seba-gai keberkahan, keimanan, keselamatan dan Islam bagi kami. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah. (At-Tirmidzi berkata, “hadits hasan”).

Kami meriwayatkan dalam Musnad ad-Darimi dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhu,ia mengatakan,

كانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ: قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ.
اللّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى. رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ.

“Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hilal, maka beliau berucap, ‘Allah Mahabesar! Ya Allah, jadi-kanlah hilal ini bagi kami sebagai keamanan, keimanan, keselamatan, Islam, dan taufik kepada apa yang Engkau cintai dan ridhai. Rabb kami dan Rabbmu adalah Allah’.

Kami meriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud dalam kitab al-Adab dari Qatadah, telah sampai kepadanya,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ، قَالَ: هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، هِلاَلُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ،آمَنْتُ بِالَّذِيْ خَلَقَكَ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ). ثُمَّ يَقُوْلُ: الْحَمْدُ لله الَّذِيْ ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا.

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam jika melihat hilal, maka beliau berucap, ‘Hilal kebaikan dan petunjuk, hilal kebaikan dan petunjuk, hilal kebaikan dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah yang telah men-ciptakanmu (tiga kali).’ Kemudian beliau berucap, ‘Segala puji bagi Allah yang telah mengambil bulan demikian dan membawa bulan demikian’.

Dalam sebuah riwayat dari Qatadah,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ، صَرَفَ وَجْهَهُ عَنْهُ هكَذَا.

“Bahwa jika Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wassallam)
melihat hilal, maka beliau memalingkan wajahnya darinya demikian.

Keduanya diriwayatkan oleh Abu Dawud secara mursal. Dalam suatu tulisan Abu Dawud, ia mengatakan, “Tidak ada dalam bab ini satu hadits pun dengan sanad shahih.”

Kami juga meriwayatkannya dalam kitab Ibn as-Sunni dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

Adapun tentang melihat bulan:

Maka kami telah meriwayatkan dalam kitab Ibn as-Sunni dari Aisyah radiyallahu ‘anha, ia mengatakan,

أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم بِيَدِي، فَإِذَا الْقَمَرُ حِيْنَ طَلَعَ، فَقَالَ: تَعَوَّذِيْ باِللهِ
مِنْ شَرِّ هذَا الْغَاسِقِ إِذَا وَقَبَ.

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tanganku. Lalu ketika bulan terbit, beliau bersabda, ‘Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita’.

Kami meriwayatkan dalam Hilyah al-Auliya` dengan sanad yang terdapat kelemahan dari Ziyad an-Numairi, dari Anas radiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.

“Jika bulan Rajab tiba, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berucap, ‘Ya Allah, berikan keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan’.” Kami meriwa-yatkannya juga dalam kitab Ibn as-Sunni dengan tambahan. Wallahu a’lam.

Sumber : Ensiklopedia Dzikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Yusuf Al-Lomboky