Jamaah haji boleh memilih satu dari tiga macam haji: tamatthu’, qiran atau ifrad.

Tamatthu’ adalah berihram dengan umrah di bulan-bulan haji yang disambung dengan ihram haji di tahun itu juga setelah selesai dari umrah, di antara umrah dan haji ada masa tahallul.

Ifrad adalah berihram hanya dengan haji saja dari miqat, dia tetap dalam kondisi ihram sampai selesai haji yang dilanjutkan dengan umrah.

Qiran adalah berihram dengan umrah dan haji sekaligus, dia berniat umrah dan haji dari miqat, di antara kedua umrah dan hajinya tidak ada jeda tahallul, atau berihram dengan umrah di miqat kemudian merubahnya dengan memasukkan haji ke dalam umrah sebelum melakukan thawaf umrah, sehingga thawaf umrahnya berubah menjadi tahwaf qudum.

Orang yang melakukan haji tamatthu’ dan qiran wajib hadyu, seekor kambing atau bila tidak mampu maka puasa sepuluh hari, tiga hari di haji dan sisanya setelah pulang, hal ini jika dia bukan termasuk penduduk Makkah.

Allah berfirman,yang artinya, “Barangsiapa bertamatthu’ dengan mengerjakan umrah kepada haji, maka dia menyembelih hadyu yang mudah baginya. Barangsiapa tidak mendapatkannya maka berpausa tiga hari di masa haji dan tujuh hari bila kalian kembali. Semuanya berjumlah sepuluh sempurna. Hal itu bagi siapa yang keluarganya bukan di sekitar masjidil haram.” (Al-Baqarah: 196)

Setelah berihram dengan satu dari ketiga manasik haji ini, dia bertalbiyah dengan mengucapkan, “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika laka.” Dia memperbanyak talbiyah dan meninggikan suaranya. Wallahu a’lam.